nusabali

Pawai Ogoh-ogoh DKI Jakarta Dibatalkan

  • www.nusabali.com-pawai-ogoh-ogoh-dki-jakarta-dibatalkan

JAKARTA, NusaBali
Guna mencegah penularan virus corona, Pemprov DKI Jakarta meniadakan car free day yang berlangsung setiap Minggu.

Alhasil Pawai Ogoh-ogoh dan Festival Budaya Nusantara pada Minggu, 15 Maret dibatalkan. Padahal, banjar di Jakarta dan sekitarnya sudah menyiapkan ogoh-ogoh untuk acara tersebut.

Menurut Ketua Suka Duka Hindu Dharma (SDHD) DKI Jakarta Made Sudarta, keputusan dikeluarkan pada 10 Maret 2020 kemarin setelah berbagai pihak melakukan rapat bersama. Plus pertimbangan dari Gubernur DKI Jakarta.

"Ini merupakan force majeur. Situasi ini tidak hanya dialami Indonesia, tetapi dunia pula karena merebaknya virus corona. Apalagi pemerintah menganjurkan jangan mengumpulkan banyak orang demi menghindari dan mencegah virus corona," ucap Made Sudarta kepada NusaBali, Rabu (11/3).

Made Sudarta mengapresiasi kebijakan Pemprov DKI Jakarta tersebut dan akan mengikuti keputusan itu. Pasalnya, pemerintah adalah guru wisesa. Pihaknya telah memberitahukan kepada banjar-banjar yang akan ikut serta pawai ogoh-ogoh dan festival budaya nusantara.

Mereka semua menerima keputusan itu, karena memang situasi dunia juga seperti itu. "Jika dipaksakan akan berdampak dan menimbulkan masalah lain. Jadi semua menerima keputusan tersebut," ucap Made Sudarta.

Ayah dua anak ini menerangkan, tidak hanya ogoh-ogoh saja yang siap. Tim seni dan budaya dari daerah lain juga siap mengisi pawai ogoh-ogoh dan festival budaya nusantara di Jakarta.

Berhubung car free day ditiadakan dan tidak diperkenankan mengumpulkan banyak orang membuat mereka urung berangkat ke Jakarta.

Berdasarkan rencana pawai ogoh-ogoh dan festival budaya nusantara berlangsung mulai dari Jalan Thamrin 10, lalu melintasi Bundaran HI dan balik ke titik awal.

Made Sudarta menjelaskan, ogoh-ogoh yang telah dibuat bisa digunakan di sekitar Pura. "Ogoh-ogoh nantinya bisa dipakai dalam ritual di tempat ibadah masing-masing dengan catatan bersifat intern dan tidak mengundang pihak luar," jelas Made Sudarta.

Dengan tidak diperkenankannya mengumpulkan orang banyak membuat upacara tawur kesanga pada Selasa, 24 Maret di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat mengalami perubahan pula. Tawur kesanga DKI Jakarta akan dilakukan di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur.

"Kalau upacara melasti tetap kami laksanakan di Pura Segara, Cilincing, Jakarta Utara," ucap pria kelahiran banjar Delod Bale Agung, desa Mengwi, kecamatan Mengwi, kabupaten Badung, 17 Agustus 1958 ini. *k22

Komentar