nusabali

Intensifkan Sprayer Disinfeksi di Tempat Umum

Muncul 50 Pasien Status Pengawasan, Pemprov Bentuk Satgas Kesiapsiagaan Covid-19

  • www.nusabali.com-intensifkan-sprayer-disinfeksi-di-tempat-umum

DENPASAR, NusaBali
Pemprov Bali telah membentuk Satuan Tugas Kesiapsiagaan Penanganan Covid-19.

Salah satu upaya pencegahan yang akan dilakukan Satgas Kesiapsiagaan Penanganan Covid-19 ini adalah mengintensifkan sprayer disinfeksi virus Corona di tempat-tempat umum seluruh Bali. Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Adhana Sukawati alias Cok Ace, mengatakan ada 5 Satuan Tugas (Satgas) dibentuk Pemprov Bali terkait penanggulangan Covid-19 ini. Rinciannya, Satgas Kesehatan, Satgas Area Publik dan Transportasi, Satgas Area Institusi Pendidikan, Satgas Komunikasi Publik, dan Satgas Pintu Masuk Indonesia.

Kelima Satgas ini akan bertugas terpadu untuk menyelenggarakan kewaspadaan dan penanggulangan Covid-19 secara menyeluruh, serta melaporkan perkembangan setiap hari sesuai protokol penanggulangan Covid-19.

Menurut Cok Ace, sejak awal kemunculannya akhir Januari 2020 lalu hingga 12 Maret 2020, total sudah ada 50 pasien dalam status pengawasan Covid-19 di Bali. Dari jumlah itu, 38 pasien telah keluar hasil uji laboratoriumnya dan dinyatakan negatif. Sedangkan satu di antaranya dinyatakan positif Corona oleh pemerintah pusat dan telah meninggal, Rabu (11/3) dinihari, yakni seorang WNA. Sementara sisanya, 11 pasien masih menunggu hasil lab.

“Mudah-mudahan sisanya juga dinyatakan negatif Covid-19,” harap Wagub Cok Ace seusai memimpin rapat tertutup mengenai kesiapsiagaan menghadapi Covid-19, di Ruang Rapat Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Kamis (12/3).

Upaya pencegahan yang akan dilakukan Pemprov Bali melalui Satgas Kesiapsiagaan Penanganan Covid-19, kata Cok Ace, salah satunya dengan mengintensifkan upaya sprayer disinfeksi Covid-19 di tempat-tempat umum seluruh Bali. “Rapat hari ini (kemarin) untuk menentukan langkah-langkah preventif,” jelas Wagub yang merupakan tokoh pariwisata asal Puri Agung Ubud, Gianyar ini.

Sementara itu, terkait penelusuran pasien kasus 25 positif Covid-19 yang meninggal di RSUP Sanglah, Rabu dinihari, Dinas Kesehatan Provinsi Bali juga telah melakukan tracing contact terhadap perjalanan pasien WNA tersebut selama berada di Bali. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr I Wayan Widia, mengatakan ada 21 orang yang sempat kontak langsung dengan pasien WNA tersebut. Semuanya telah diambil swab dan dikara-tina ‘rumah’ untuk sementara waktu.

“Karantinanya di rumah masing-masing selama 14 hari. Tetapi, pemantauan setiap hari kami lakukan, seperti pemantauan apakah demam, batuk, sakit tenggorokan, dan lain-lain. Setelah itu, kami akan kembali lakukan tracing contact yang kedua,” papar Wayan Widia.

Disinggung mengenai pembatasan sementara atau isolasi ke Bali dari masuknya wisatawan asing, Wagub Cok Ace mengaku masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Sebab, hal itu merupakan kebijakan pemerintah pusat.

“Untuk menutup atau mengisolasi Bali, kami masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Sebab, Bali merupakan daerah tujuan internasional dan penutupan askses ke Bali merupakan kebijakan pemerintah pusat,” tegas Wagub Bali penyandang gelar Prof Dr MSi ini. *ind

Komentar