Didominasi Siswa dari Buleleng
Dua sekolah unggulan yang didirikan Pemprov Bali, SMAN dan SMKN Bali Mandara, kembali akan melakukan inagurasi (pengukuhan) anak didik baru tahun ajaran 2016/2017, Sabtu (20/8) pagi ini.
Hari Ini, 225 Siswa SMAN/SMKN Bali Mandara Dikukuhkan
SINGARAJA, NusaBali
Pengukuhan peserta didik baru yang didominasi siswa asal Buleleng ini bakal dilakukan langsung Gubernur Made Mangku Pastika di Aula SMAN Bali Mandara, Jalan Air Sanih Desa/Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Peserta didik baru SMAN Bali Mandara yang akan dikukuhkan pagi ini mencapai 95 orang. Sedangkan untuk peserta didik baru SMKN Bali Mandara jumlahnya mencapai 130 orang. Peserta didik baru sekolah khusus untuk anak-anak cerdas dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi ini terbanyak dari Kabupaten Buleleng, baik kategori SMAN Bali Mandara maupun SMKN Bali Mandara.
Rinciannya, jumlah siswa baru dari Kabupaten Buleleng mencapai 119 orang (terdiri dari 84 siswa SMAN Bali Mandara dan 35 siswa SMKN Bali Mandara). Sedangkan siswa dari Kabupaten Karangasem menduduki peringkat kedua terbanyak dengan 24 orang, disusul dari Kabupaten Tabanan (17 orang), dari Kabupaten Badung (15 orang) dari Kabupaten Gianyar (15 orang), dari Kota Denpasar (13 orang), dari Kabupaten Jembrana (11 orang), dari Kabupaten Bangli (6 orang), dan paling sedikit asal; Kabupaten Klungkung (hanya 5 orang).
“Mereka merupakan peserta didik yang lolos melalui seleksi ketat tahun ajaran 2016-/2017,” ungkap Kepala Sekolah (Kasek) SMAN/SMKN Bali Mandara, I Nyoman Darta, saat ditemui NusaBali di sela-sela persiapan pengukuhan peserta didik baru siswanya di Desa Kubutambahan, Jumat (19/8) pagi.
Kasek Nyoman Darta menjelaskan, perekrutan peserta didik di SMAN Bali Mandara dan SMKN0 Bali Mandara sangat ketat dan ini berlangsung selama 6 bulan. Dalam seleksi itu, ada tiga tahap yang harus dilewati calon siswa, sebelum mereka dinyatakan lolos diterima di sekolah unggulan tersebut.
Tahap pertama, seleksi administrasi (paper based). Tahap kedua, survei ke rumah calon siswa (home visit) masing-masing. Tahap ketiga, penggalian disiplin dan kecakapan yang dilaksanakan di sekolah (boot camp). “Seluruh siswa yang lolos paper based dan home visit, dipanggil dan dikumpulkan di sekolah selama tiga hari untuk mengikuti ujian terakhir boot camp, sebagai tahap penentu,” papar Nyoman Darta yang notabene mantan Kasek SMAN 1 Singaraja.
Dengan tahapan-tahapan seleksi ketat seperti itu, tertutup kemungkinan ada siswa pintar dari kalangan keluarga kaya diterima di SMAN Bali Mandara atau SMKN Bali Mandara. Nah, mereka yang dinyatakan lolos sudah langsung menempati asrama siswa di sekolah, sejak 9 Juli 2016 lalu.
Sejak datang, para peserta didik baru ini mengikuti berbagai kegiatan, seperti Upanayana, masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), kemudian the calling (time capsul dan bonfire), foundation, dan terakhir mengikuti acara pengukuhan. “Ini harus dilewati selama 40 hari. Dan, selama 40 hari itu, para siswa tidak boleh berkomunikasi dengan orangtuanya,” tegas Darta.
Selama tahap boot camp, seluruh calon siswa SMAN Bali Mandara dan SMKN Bali Mandara diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, termasuk menguji kemampuan logika dan kemampuan komunikasinya. Di dalamnya sudah termasuk tes interview. “Penentuan nanti ditentukan oleh nilai yang mereka kumpulkan selama tahap Bootcamp ini,” imbuh Darta yang sempat dinobatkan sebagai Kepala Sekolah Teladan Tingkat Nasional.
Sekedar dicatat, khusus SMAN Bali Mandara didirikan Pemprov Bali tahun 2011 silam. Sekolah unggulan ini diperuntukkan bagi anak cerdas dari keluarga miskin, di mana tiap tahun menerima siswa kisaran 75 orang. Untuk siswa SMAN Bali Mandara yang diwisuda (tamat) tahun ajaran 2015/2016 lalu, jumlahnya mencapai 80 orang.
Dari 80 wisudawan tersebut, 6 orang di antaranya peserta didik Kelas XI yang tempuh penddidikan dalam 2 tahun, yakni Ni Wayan Diah Kusumawati, Desak Kadek Ega Dewi Julianingsih, Kadek Ricka Pratama, Iollan Stalsa Simangunsong, Kade Joni Agustina, dan Pande Tri Radha Dewi.
Prestasi yang tak kalah menggembirakan, dari 80 siswa lulusan SMAN Bali Mandara 2015/2016 itu, sebanyak 21 orang di antaranya diterima masuk perguruan tinggi negeri melalui jalur PMDK. Termasuk di antaranya 7 siswa diterima kuliah di ITB Bandung dan 2 siswa diterima kuliah di Fakultas Kedokteran Unud.
Mereka yang diterima di ITB Bandung tahun ini masing-masing Kadek Sri Anika Suci, I Ketut Rai Asmara Dipa, Komang Agus Jony Wirawan, Made Agus Herman Saputra, Nengah Widiadnyana, Komang Ara Attyla Kepakisan, dan I Gede Yoga Radewa. Sedangkan 2 siswa yang diterima di Fakultas Kedokteran Unud tahun ini adalah Ni Putu Diah Kusumawati dan Ni Wayan Sinta Devi Arini. * k19
Komentar