Panitia Mulai Persiapkan Karya Tawur Tabuh Gentuh
AMLAPURA, NusaBali
Panitia Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih menggelar rapat persiapan karya di Bale Pesandekan Pura Penataran Agung Besakih, Banjar Besakih Kangin, Rabu (11/3).
Karya Tawur Tabuh Gentuh digelar di Bencingah Agung Pura Penataran Agung Besakih pada Anggara Wage Pahang, Selasa (24/3). Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh di Pura Besakih pada Purnama Kadasa, Anggara Pon Merakih, Selasa (7/4).
Panitia memutuskan Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha sebagai pangrajeg karya. Yajamana Karya Ida Begawan Natawangsa Pemayun dan Ida Pedanda Wayan Tianyar dari Geria Menara, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen. Wiku Tapini Ida Pedanda Istri Anom dari Geria Kanginan, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem dan Ida Pedanda Istri Karang dari Geria Suci, Banjar Brahmana, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem. Karya Ida Bhatara Turun Kabeh diawali nuur Ida Bhatara Tirta dan nedunang Ida Bhatara pada Saniscara Kliwon Krulut, Sabtu (4/4). Melasti ke mata air Tegal Suci, Banjar Tegenan, Desa Menanga, Kecamatan Rendang pada Redite Umanis Merakih, Minggu (5/4).
Dilanjutkan dengan mapepada lan memben pada Soma Paing Merakih, Senin (6/4). Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh pada Anggara Pon Merakih, Selasa (7/4). Bendesa Adat Besakih Jro Mangku Widiartha mengatakan, Karya Tawur Tabuh Gentuh dan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh digelar setiap setahun sekali. Karya ini merupakan satu paket, pertama upacara untuk bhuta kala disebut Karya Tawur Tabuh Gentuh yang ditandai adanya nasi tawur dan persembahan kurban. Setelah kekuatan bhuta kala disomya, dilanjutkan Karya Ida Bhatara Turun Kabeh. “Karya Tawur Tabuh Gentuh sehari sebelum Nyepi. Karya Ida Bhatara Turun Kabeh setiap Purnama Kadasa,” jelas Jro Mangku Widiartha.
Panitia Seksi Sulinggih, Jro Mangku Suyasa, menambahkan rangkaian karya tetap nuur Ida Bhatara Tirtha ke Gunung Agung meski ada larangan pendakian dari pemerintah. “Itu kan larangan untuk pendaki yang berwisata. Kami mendaki untuk menggelar upacara agar Gunung Agung tetap suci dan mohon Ida Bhatara Tirtha untuk pelengkap upacara,” jelas Jro Mangku Suyasa yang juga pamangku di Pura Merajan Kanginan. Usai Karya Ida Bhatara Turun Kabeh dilanjutkan upacara panganyar setiap hari secara bergilir, mulai dari panitia kemudian kabupaten/kota se-Bali. Ida Bhatara masineb pada Anggara Wage Matal, Selasa (28/4). *k16
1
Komentar