nusabali

Besok, Penyemprotan Disinfektan Se-Bali

Dikomando Para Bupati, Gubernur Pimpin Aksi di Pantai Sanur

  • www.nusabali.com-besok-penyemprotan-disinfektan-se-bali

Dari 62 pasien status pengawasan Covid-19 di seluruh Bali, 46 orang sudah dinyatakan negatif berdasar hasil uji laboratorium

DENPASAR, NusaBali

Pemprov Bali tengah menyusun lima agenda utama penanggulangan Covid-19, di antaranya membatasi kegiatan yang melibatkan orang banyak. Sebelum lima agenda pokok itu dimulai, akan diawali aksi penyemprotan disinfektan massal di seluruh Bali, Minggu (15/3) pagi, yang dipimpin langsung para Bupati/Walikota dan Gubernur.

Pemprov Bali telah membentuk Satgas Penanggulangan Covid-19 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor: 236/03-8/HK/2020 tanggal 10 Maret 2020. Sebagai Ketua Satgas Penanggulangan Covid 2019 adalah Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra. Ada 5 satua tugas (Satgas) yang dibentuk dalam penanganan Covid-19.

Pertama, Satgas Kesehatan yang dipimpin Kadis Kesehatan Povinsi Bali, dr Ketut Suarjaya. Kedua, Satgas Area dan Transportasi Publik yang dipimpin Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGW Samsi Gunarta. Ketiga, Satgas Area Institusi Pendidikan yang dipimpin Kadis Pendidikan Provinsi Bali, Ketut Ngurah Boy Jayawibawa. Keempat, Satgas Komunikasi Publik yang dipimpin Kadis Komunikasi Infor-matika dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana. Kelima, Satgas Pintu Masuk Indonesia yang dipimpin Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Denpasar, Lucky Tjahjono.

Lima agenda kerja Satgas Penanggulangan Covid-19 meliputi pertama, peningkatan kapasitas penanganan penyakit di fasilitas kesehatan (rumah sakit) pemerintah dan swasta, baik dari sisi kemampuan maupun kompetensi. Kedua, memastikan ketersediaan sarana-sarana pencegahan penularan Covid-19, seperti masker, disinfektan, hand sanitizer, dan lainnya.

Ketiga, peningkatan kapasitas deteksi dini dan pencegahan di pintu-pintu masuk Pulau Dewata, seperti bandara dan pelabuhan. Keempat, meningkatkan upaya-upaya pengendalian penyebaran virus melalui pembatasan kegiatan-kegiatan yang melibatkan orang banyak.

“Ini (batasi kegiatan yang melibatkan orang banyak, Red) dilakukan karena potensi virus menular sangat cepat lewat cairan tubuh, seperti bersin dan batuk. Kalau misalnya kegiatan tersebut harus dilakukan, masyarakat harus jaga jarak dan pahami etika bersin dan batuk yang benar,” ujar Sekda Dewa Made Indra seusai rapat koordinasi Penanggulangan Covid-19 di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Jumat (13/3).

Agenda kelima, mengkampanyekan secara terus menerus edukasi dan sosialisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat. Satgas Penanggulangan Covid-19 menyepakati bahwa pimpinan daerah menjadi teladan dalam mengedukasi masyarakat. “Para Bupati/Walikota diharapkan bisa menjadi teladan dan menjelaskan kepada masyarakat agar tetap tenang, tanpa mengurangi kewaspadaan. Karena kepanikan dan ketakutan itu lebih berbahaya daripada penyakitnya,” terang Dewa Indra.

Sejauh ini, belum dijabarkan bentuk kegiatan dari lima agenda besar tersebut. Menurut Dewa Indra, operasi kegiatan sedang disusun oleh masing-masing Satgas yang dibentuk dalam Penanggulangan Covid-19 ini. Yang pasti, bentuk kegiatan penanggulangan Covid-19 nantinya termasuk menyangkut kegiatan-kegiatan publik seperti car free day, pawai ogoh-ogoh jelang Nyepi Tahun Caka 1942, dan sebagainya.

“Saya deadline penyusunan rencana kerja ini secepatnya, tidak menghitung hari kerja,” tegas Dewa Indra, yang kemarin didampingi Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Wakapolda Bali, Brigjen Pol I Wayan Sunartha.

Untuk mengawali lima agenda besar tersebut, Satgas Penanggulangan Covid-19 akan melakukan gerakan penyemprotan disinfektan secara massal di seluruh Bali, Minggu (15/3) pagi pukul 08.00 Wita. “Semua institusi diharapkan untuk bekerjasama melakukan gerakan ini,” tandas birokrat asal Desa Pemaron, Kecamatan Buleleng ini.

Penyemprotan disinfektan secara massal, besok pagi, akan dilakukan di tempat-tempat umum seluruh Bali. Kegiatan ini akan dipimpin langsung Bupati/Walikota di daerah masing-masing. Sedangkan Gubernur Bali, Wayan Koster, akan memimpin langsung kegiatan penyemprotan disinfektan di Pantai Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu pagi.

Sementara itu, jumlah pasien dalam status pengawasan Covid-19 di Bali terus bertambah. Sejak awal kemunculannya akhir Januari 2020 hingga Jumat kemarin, jumlah pasien dalam status pengawasan mencapai 62 orang. Dari 62 pasien tersebut, 15 orang masih dirawat di beberapa rumah sakit di Bali.

Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr Ketut Suarjaya, mengatakan dari total 62 pasien status pengawasan itu, 46 orang di antaranya sudah dinyatakan negatif berdasarkan hasil lab, satu lagi dinyatakan positif yakni pasien WNA yang meninggal pada Rabu (11/3) dinihari. Sedangkan 13 sampel pasien status pengawasan lainnya masih menunggu hasil lab. Selain itu, ada 2 pasien yang baru masuk RS belum diambil sampelnya.

“Ada 15 orang yang dirawat per hari ini (kemarin), 3 WNI dan sisanya WNA. Dari jumlah itu, 11 orang dirawat di RSUP Sanglah, 1 orang RSUD Sanjiwani Gianyar, dan 3 orang di rumah sakit swasta,” ujar dr Suarjaya.

Di sisi lain, dari 21 orang yang dikarantina di rumah pasca kontak langsung dengan pasien WNA yang meninggal, baru 5 yang keluar hasil labnya dan dinyatakan negatif. Sedangkan sisanya masih menunggu hasil lab, karena masih dalam proses pemeriksaan.

Sementara itu, Gubernur Wayan Koster mengatakan siap keluarkan anggaran yang dibutuhkan dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 dan merawat pasien yang berada dalam status pengawasan di sejumlah RS. "Soal anggaran, kami siap. Kami akan kumpul dengan rumah sakit, terkait merawat pasien yang ada dan kemudian mungkin ada tambahan apa saja yang diperlukan," jelas Gubernur Koster seusai hadiri Sidang Paripurna DPRD Bali di gedung Dewan, Niti Mandala Denpasar, Jumat kemarin.

Untuk kebutuhan ruang isolasi, menurut Koster, sejauh ini jumlahnya sudah cukup, yakni 4 ruang isolasi di RSUP Sanglah yang dikembangkan menjadi 18 ruangan. Demikian juga tersedia ruang isolasi di RSUD Tabanan, di RS Sanjiwani Gianyar, dan RSUD Buleleng.

"RS Bali Mandara juga sedang disiapkan, demikian pula RS Universitas Udayana. Total ada 44 ruang yang akan dipersiapkan sebagai ruang isolasi kalau terjadi penambahan pasien yang signifikan," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan jajaran terkait mengenai kebutuhan dokter, tenaga medis lainnya, serta fasilitas pengamanan diri bagi mereka yang merawat pasien status pengawasan Covid-19.  *ind

Komentar