nusabali

Tim Medis Corona Pakai Jas Hujan

RSUD Wangaya Akui Kesediaan APD Terbatas

  • www.nusabali.com-tim-medis-corona-pakai-jas-hujan

Anggota Dewan Kota Denpasar, AA Ngurah Gede Widiada menyayangkan kondisi tersebut, karena virus Corona sangat berbahaya dan mematikan.

DENPASAR, NusaBali

Proses mitigasi terkait penanganan awal virus Corona atau Covid-19 di Kota Denpasar mengalami kendala. Pasalnya, para medis, dokter, dan petugas khusus yang menangani pasien terpaksa melakukan mitigasi menggunakan jas hujan sebagai pelindung, karena kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).

Plt Dirut RSUD Wangaya, dr Dewa Putu Alit Parwita MKes, saat dikonfirmasi, Jumat (13/3), mengakui, pihaknya saat ini memang kekurangan APD untuk melakukan mitigasi baik penanganan pasien di RSUD Wangaya maupun ketika melakukan pemeriksaan maupun menjemput pasien yang diduga suspect virus Corona.

Pihaknya hanya memiliki stok sebanyak 20 APD untuk digunakan oleh dokter, paramedis, dan petugas yang berjaga di instalasi penyakit menular. Selain itu, APD itu juga hanya bisa sekali pakai, sementara stok yang dimiliki terbatas. "Kami kekurangan APD, untuk saat ini hanya punya 20 buah saja. Itupun hanya untuk penanganan pasien di dalam rumah sakit saja, belum yang keluar jemput pasien," ungkapnya.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya sudah mengusulkan 500 APD ke provinsi dan hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkannya. Pihaknya juga sudah memesan puluhan APD di farmasi yang sampai saat ini juga belum ada.  

Dikatakannya, jika APD itu tetap tidak tersedia sampai ada penanganan pasien yang diduga suspect virus Corona maka mau tidak mau pihaknya harus menggunakan jas hujan untuk melindungi diri. "Walaupun tidak standar mau bagaimana lagi. Nyari ya susah, sudah berkomunikasi dengan provinsi dan pusat tetap juga tidak mudah untuk mendapatkan APD. Kami juga kesulitan, kalau dalam penanganan  tetap tidak ada terpaksa kami terapkan itu (pemakaian jas hujan,red)," ungkapnya.

Sementara itu, Anggota Dewan Kota Denpasar, AA Ngurah Gede Widiada menyayangkan hal tersebut. Pihaknya mengapresiasi dengan langkah sigap yang dilakukan oleh Pemkot Denpasar. Namun, kesiapan itu jangan dianggap main-main untuk menangani pasien dari virus Corona ini. Sebab, selain pasien, petugas paramedis juga harus dilindungi keamanannya.

Kata Ketua Fraksi Nasdem-PSI ini, jangan sampai, ingin menyelamatkan pasien malah mengorbankan paramedis. Menurut Widiada, pihak Pemkot jangan sekedar membangun image bahwa pihaknya sudah sigap tetapi kenyataannya berbeda. Jadi menurut dia, harus dipersiapkan kelengkapannya dengan peralatan, baik baju, maskernya dan peralatan lainnya yang dianggap standar untuk melindungi petugas. "Kalau tidak standar jangan coba-cobalah. Jangan sampai terlihat sigap respon, tetapi mengorbankan petugas. Saya sedikit agak tegas karena ini virus mematikan. Disiapkanlah segala peralatan yang memadai untuk pekerjaan itu. Jangan sampai tim ini malah tertular nantinya," tegas Widiada yang juga Panglingsir Puri Peguyangan ini. *mis

Komentar