nusabali

Dinkes Bali Ambil Sampel Test Pasien Berpengawasan Corona di RSU Negara

  • www.nusabali.com-dinkes-bali-ambil-sampel-test-pasien-berpengawasan-corona-di-rsu-negara

NEGARA, NusaBali
Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali mengambil sampel swab (berupa cairan hidung dan tenggorokan) pasien dalam pengawasan (PDP) Corona (Covid-19) di ruang isolasi RSU Negara, Jumat (13/3).

Sampel swab pasien seorang perempuan berusia 62 tahun yang telah diisolasi sejak Rabu (11/3) malam lalu tersebut, nantinya akan ditest di laboratorium untuk memastikan apakah yang bersangkutan positif ataukah negatif Corona.


Pengambilan sampel swab dilakukan dua petugas dengan mengenakan alat pelindung diri (APD). Pengambilan sampel swab yang juga diikuti sang dokter yang mengani pasien di RSU Negara, dr Nara Kusuma Wirawan SpPD itu belangsung cukup singkat. “Sampel swab itu ada berupa cairan hidung dan tenggorokan. Kemudian juga kami ambil sampel darah,” ujar dr Nara.

Menurut dr Nara, untuk kondisi pasien sendiri, semakin membaik. Tekanan darah, respirasi atau pernafasan, dan suhu tubuhnya dipastikan sudah normal. Dari pemeriksaan teranyar, tanda infeksi paru juga sudah berkurang. Meski demikian, si pasien tetap harus diawasi, sambil menunggu kepastian sesuai hasil test lab. “Sampelnya langsung dibawa Dinkes Provinsi Bali, dan akan diserahkan ke Jakarta. Hasilnya nanti bisa keluar sekitar tiga sampai lima hari,” ucapnya.

Sementara itu, Kapala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinkes Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha mengatakan, pasien yang warga Jembrana itu sebelumnya ditetapkan sebagai PDP setelah diketahui mengalami gangguan pernafasan sepulang dari umroh. Dari penelusuran, ada delapan warga Jembrana yang satu rombongan jemaat umroh dengan si PDP, saat pulang ke Jembrana. Tekrait delapan warga Jembrana itu pun ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (OPD).

“Sebenarnya pasien sendiri, mengalami keluhan sejak tanggal 6 Maret, saat masih di Arab Saudi. Sedangkan pulang dari umroh tanggal 9 Maret, dan sempat ada riwayat transit ke Singapura tanggal 8 Maret. Nah saat perjalanan pulang, yang bersangkutan bersama-sama naik travel dengan 8 orang yang sama-sama dari Jembrana. Nah yang lain itu masih kami pantau kesehatannya. Sebenarnya juga ada sopir travelnya, tetapi kami tidak tahu identitasnya,” ujarnya.

Selain terhadap orang-orang yang dalam satu rombongan bersama pasien, dr Arisantha mengaku, juga melakukan pemantauan terhadap kondisi keluarga si pasien. Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait antisipasi penyeberangan corona, sejumlah OPD yang sudah dipegang datanya itu, diharapkan segera melapor ke petugas kesehatan, ketika mengalami gangguan pernafasan sehingga bisa dilakukan pengawasan. “Yang lain tetap kami pantau. Kalau yang lain ada gejala demam atau sesak nafas, nanti akan kami awasi,” ujarnya.*ode

Komentar