Bangli Siapkan Dua Skenario
Dengan dua skenario program kerja, opsi yang mana pun nanti diberlakukan pada SMA/SMK tahun 2017, Bangli tidak keteteran dan siap.
Terkait Kewenangan Pengelolaan SMA/SMK yang Masih Gabeng
BANGLI, NusaBali
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli menyiapkan dua skenario rencana kerja (renja) sehubungan masih gabeng alias tidak jelasnya status kewenangan pengelolaan SMA/SMK antara ke Provinsi atau tetap di kabupaten/kota pada tahun 2017 mendatang. Dua rencana kerja tersebut untuk mengantisipasi salah satu dari dua kemungkinan, apakah dikelola provinsi atau tetap di kabupaten/kota. Jika tetap seperti sekarang alias masih dikelola kabupaten/kota atau sebaliknya, maka Bangli sama-sama siap.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nyoman Suteja mengatakan sampai saat ini belum ada perkembangan yang signifikan terkait wacana pengelolaan SMA/SMK apakah beralih ke Provinsi atau tetap di kabupaten/kota. “Informasi terbaru belum ada,” jelas pejabat asal Banjar Sidembunut, Kelurahan Cempaga, Bangli.
Mengacu informasi sebelumnya, papar Suteja rencananya penyerahan pengelolaan secara simbolis akan dilakukan pada Oktober 2016 yang akan mendatang. Selanjutnya kata Suteja, pada 2017 nanti baru akan secara resmi dikelola Provinsi. Namun Suteja tak berani meyakinkan, apakah rencana pengelolaan ke Provinsi positif atau tidak. Sehubungan ketidakjelasan itulah, Suteja menyatakan Disdikpora Bangli menyiapkan dua skenario rencana kerja.
Rencana pertama, dengan asumsi SMA/SMK pengelolaannya tetap di kabupaten/kota. Sedang rencana kedua, berisi program bagaimana seandainya jika SMA/SMK jadi dikelola oleh Provinsi. “Itulah yang kami siapkan,” ujarnya. Dengan dua skenario tersebut, opsi yang mana pun nanti diberlakukan pada SMA/SMK, Bangli tidak keteteran dan siap dengan program.
“Seandainya beralih ke Provinsi, saya kira masih ada koordinasi dan monitoring dan evaluasi (monev),” papar Suteja. Maka rencana terkait kewenangan monev sudah disiapkan. Hanya Suteja, tidak bisa menjelaskan detail dan teknis terkait dua jenis program kerja tersebut. Yang pasti itu juga berkaitan dengan penganggaran. Sementara kalangan kepala sekolah SMA/SMK di Bangli, juga mengaku belum mendapatkan info yang pasti menyangkut pengelolaan SMA/SMK apakah positif ke Provinsi atau tetap di daerah (kabupaten/kota).
“Belum ada perkembangan info yang baru,” ujar Kepala SMAN 1 Bangli, I Nengah Sudaya. Meski masih menanti perkembangan, namun hal itu kata Sudaya tidak berpengaruh dengan aktivitas belajar mengajar di SMAN 1 Bangli. “Tetap jalan seperti biasa,” kata Sudaya. Untuk diketahui di Bangli ada 5 SMA negeri dan 1 SMA swasta. Sedang jumlah SMK, sebanyak 14 sekolah. Masing-masing 9 SMK negeri dan 5 SMK swasta. * k17
Komentar