Dinas Pertanian Tabanan Usulkan Anggaran Penguburan Bangkai Babi

Untuk membantu peternak, Dinas Pertanian Tabanan sedang mengusulkan biaya penguburan untuk 4.000 ekor bangkai babi ke pemkab setempat. Kabid Peternakan Dinas Pertanian Tabanan I Wayan Suamba, menjelaskan kasus kematian babi masih terjadi di Tabanan. Hal ini berdasarkan laporan yang diterima. “Masih terjadi di wilayah yang sama, tidak ada di wilayah baru,” ungkap Suamba, Rabu (18/3).

Diterangkannya, untuk membantu peternak mengubur babi agar tidak dibuang sembarangan, Dinas Pertanian mengajukan anggaran ke Pemkab Tabanan. Pengajuan anggaran penguburan bangkai babi tersebut sudah dilakukan sepekan lalu. Jumlahnya untuk 4.000 ekor babi. Bahkan Pemerintah Provinsi Bali juga sudah mengajukan anggaran penguburan bangkai babi ke pusat untuk 5.000 babi. “Jumlah anggaran yang kami ajukan ke Pemkab Tabanan saya lupa karena tidak hapal angka, yang jelas untuk 4.000 ekor babi,” ucap Suamba.

Menurut Suamba, jika bisa terealisasi peternak yang memiliki babi mati bisa difoto lalu datanya disetor. “Ya mudah-mudahan bisa, kami lagi menunggu. Termasuk juga menunggu dari pusat. Kalau terealisasi, kita di Tabanan dapat tetapi jumlahnya kurang tahu,” kata Suamba.

Sementara untuk bantuan disinfektan dari APBD Tabanan juga masih menunggu. Sejuh ini bantuan disinfektan yang sempat diberikan kepada peternak merupakan bantuan dari pihak swasta. “Jadi semuanya masih menunggu ini, bantuan terakhir berupa 150 kilogram kaporit dan BKC 160 liter sudah diberikan ke peternak melalui Puskeswan,” tegas Suamba.

Ditambahkan, meskipun babi mati di Tabanan sudah mencapai 4.804 ekor, namun untuk kebutuhan babi potong masih mencukupi. “Kebutuhan per hari Tabanan mencapai 2.500 sampai 3.000 ekor. Dan untuk hari ini ada sebanyak 5.072 babi siap potong,” tandasnya.

Untuk diketahui kematian babi di Tabanan saat ini terdata di Kecamatan Kediri, Kecamatan Marga, Kecamatan Penebel, Kecamatan Tabanan, Kecamatan Selemadeg Timur, Kecamatan Kerambitan. *des