Warga Pedawa Minta DPRD Bersikap
Sudah setahun tidak terurus, tenaga medisnya juga tidak pernah kesini.
Setahun Puskesmas Pembantu Tutup
SINGARAJA, NusaBali
Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pedawa, Kecamatan Banjar, Buleleng, sangat memprihatinkan. Setahun lebih Pustu di pusat desa tersebut tutup. Warga pun sempat mengancam mendatangi Gedung DPRD Buleleng guna meminta sikap tegas para wakil rakyat.
Pustu di Desa Pedawa merupakan kepanjangan tangan dari Puskesmas Banjar sebagai induknya. Namun, tokoh masyarakat setempat menyebut, Pustu di desanya sudah setahun lebih tidak beroperasi. Selain tidak ada tenaga medis, kondisi bangunan Pustu juga tidak layak dipakai.
Bangunan yang terdiri dari dua ruangan, satu ruang mes dan satu ruang pelayanan, nyaris ambruk karena atapnya sudah lapuk. “Sudah setahun tidak terurus, tenaga medisnya juga tidak pernah kesini. Kami minta agar Pemkab Buleleng memperhatikan kondisi Puskesmas Pembantu ini agar bisa memberi pelayanan kesehatan pada warga di Desa Pedawa,” ungkap tokoh masyarakat Pedawa Guci Adnyana.
Sementara itu, Perbekel Desa Pedawa I Putu Sudarmaja menyebut, semenjak Pustu di desanya tidak beroperasi, warganya kesulitan mendapat pelayanan kesehatan. Masalahnya, warga harus menempuh jarak sekitar 15 kilometer ke Puskesmas Banjar guna mendapat pelayanan kesehatan. Bagi warga yang punya kendaraan tidak masalah, tapi bagi warga yang tinggal di kebun, pinggiran desa sangat sulit mendapat akses kesehatan. “Jumlah warga kami mencapai 6.000 jiwa, jadi tidak semuanya bisa datang ke Puskesmas Banjar, ini persoalan sudah lama sejak Puskesmas Pembantu di desa tidak beroperasi,” terangnya.
Tadinya para tokoh masyarakat Pedawa sempat melayangkan surat ke DPRD Buleleng, guna minta para wakil rakyat memperjuangkan kondisi Pustu di Desa Pedawa. Rencananya, para tokoh akan mendatangi gedung Dewan jika para wakil rakyat tidak bersikap. Terhadap ancaman tersebut, pimpinan Dewan telah mengutus Komisi II dan Komisi IV turun bersama ke Desa Pedawa mengecek kondisi Pustu setempat, Senin (22/8).
Ketua Komisi II DPRD Buleleng Putu Mangku Budiasa, dikonfirmasi Selasa (23/8), tidak menampik kondisi bangunan Pustu di Desa Pedawa tidak layak huni. Selain bangunan rusak berat, air dan sanitasi di Pustu tersebut juga tidak baik. Budiasa menilai, kondisi itu yang menjadi penyebab tenaga medis tidak berani tinggal di Pustu. “Tentu kami perjuangkan, kami minta agar dinas terkait prioritaskan renovasinya di tahun 2017 nanti. Tidak saja Pustu di Desa Pedawa, tapi semua Pustu di masing-masing desa yang rusak direnovasi,” tegas politisi PDIP asal Desa Selat, Kecamatan Sukasada ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Komisi IV DPRD Buleleng Ketut Wirsana, dikonfirmasi terpisah kemarin. Dikatakan, pihaknya berharap untuk sementara agar pelayanan kesehatan bisa berjalan di Desa Pedawa agar pihak desa bisa menyiapkan satu ruangan. Karena kendala di Pustu Pedawa adalah bangunan yang tidak layak huni. “Soal tenaga medis, nanti kami yang berjuang ke Dinas Kesehatan agar bisa ditempatkan di Pustu Pedawa secepatnya. Kami memang rencanakan pembahasan untuk pemerataan penempatan tenaga medis, karena ada beberapa wilayah tenaga medisnya menumpuk,” terang politisi Partai Hanura asal Desa Penuktukan, Kecamatan Tejakula ini. * k19
Komentar