Satu Wakil Bali Terancam Lenyap
Salah satu kursi yang kosong tersebut menurut Supadma Rudana adalah kursi Wakil Bendahara Umum yang sebelumnya diduduki Putu ‘Leong’ Sudiartana.
Wacana Reshuffle Kepengurusan DPP Demokrat Bergulir
DENPASAR,NusaBali
Reshuffle (perombakan) kepengurusan di DPP Partai Demokrat bakal bergulir sebagai bentuk penyegaran. Bali pun terancam kehilangan perwakilan di struktur kepengurusan DPP Partai besutan Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat yang juga Korwil Bali, Putu Supadma Rudana dihubungi di Jakarta, Selasa (23/8) mengatakan bakal ada reshuffle sebagai bentuk penyegaran kepengurusan. “Dalam waktu dekat ini. Penyegaran sifatnya, beberapa posisi ada yang direposisi. Kan ada yang kosong juga,” ujar Supadma Rudana. Salah satu kursi yang kosong tersebut menurut Supadma Rudana adalah kursi Wakil Bendahara Umum yang sebelumnya diduduki Putu ‘Leong’ Sudiartana.
Sudiartana yang politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dipastikan akan direposisi. “Saya belum tahu siapa penggantinya,” tegas Supadma Rudana. Menurut Supadma Rudana kemungkinan kursi Sudiartana akan beralih ke daerah lain. Kasus OTT (operasi tangkap tangan) yang dialami kader dari Bali yang sebelumnya duduk sebagai Wabendum sangat memberikan pengaruh pimpinan DPP melakukan reposisi.
“Sementara ini di DPP Demokrat kursi Sudiartana direposisi karena yang bersangkutan sedang menghadapi proses hukum,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini. Supadma Rudana mengatakan kasak-kusuk reshuffle sudah terdengar ketika mengikuti kegiatan Ketua Umum DPP SBY dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI ke 71 dari Solo, Jogjakarta, Purwakarta dan Pacitan pada 16-17 Agustus lalu.
Saat itu beberapa kader di DPP dan Fraksi Demokrat DPR juga menangkap wacana tersebut. “Untuk perwakilan Bali kita berusaha tetap ada, walaupun peluangnya kecil,” ujar alumni Webster University, Amerika Serikat (AS) ini. Supadma Rudana mengatakan sejumlah kader asal Bali telah mewakili Demokrat Bali di DPP tersebar di berbagai posisi. Dengan wacana reshuffle di kepengurusan nanti bukan lagi jumlah yang menjadi fokus utama. Tetapi kualitas dan soliditas.
“Kuantitas tetap penting. Namun secara soliditas harus tetap terjaga. Ibarat pasukan meskipun dia kecil jumlahnya namun solid, itu yang lebih penting,” tegas politisi yang menjadi kandidat calon PAW anggota DPR RI 2014-2019 untuk mengisi 2 kursi Demokrat perwakilan Bali yang kosong.
Saat ini ada dua kader Demokrat Bali yang mewakili di jajaran pengurus harian (inti) DPP Demokrat, yakni Supadma Rudana dan Sudiartana. Sementara sejumlah pengurus yang duduk di posisi strategis ada I Gede Nyoman Arsana (Anggota Majelis Tinggi), I Made Mangku Pastika (Dewan Pembina), Putu Tutik Kusumawardhani (Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak), I Nengah Sutrisno (Komisi Pengawas Partai), dan I Wayan Sugiana ( Ketua Departemen Koperasi dan UKM). * nat
DENPASAR,NusaBali
Reshuffle (perombakan) kepengurusan di DPP Partai Demokrat bakal bergulir sebagai bentuk penyegaran. Bali pun terancam kehilangan perwakilan di struktur kepengurusan DPP Partai besutan Ketua Umum DPP Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Demokrat yang juga Korwil Bali, Putu Supadma Rudana dihubungi di Jakarta, Selasa (23/8) mengatakan bakal ada reshuffle sebagai bentuk penyegaran kepengurusan. “Dalam waktu dekat ini. Penyegaran sifatnya, beberapa posisi ada yang direposisi. Kan ada yang kosong juga,” ujar Supadma Rudana. Salah satu kursi yang kosong tersebut menurut Supadma Rudana adalah kursi Wakil Bendahara Umum yang sebelumnya diduduki Putu ‘Leong’ Sudiartana.
Sudiartana yang politisi asal Desa Bongkasa, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung dipastikan akan direposisi. “Saya belum tahu siapa penggantinya,” tegas Supadma Rudana. Menurut Supadma Rudana kemungkinan kursi Sudiartana akan beralih ke daerah lain. Kasus OTT (operasi tangkap tangan) yang dialami kader dari Bali yang sebelumnya duduk sebagai Wabendum sangat memberikan pengaruh pimpinan DPP melakukan reposisi.
“Sementara ini di DPP Demokrat kursi Sudiartana direposisi karena yang bersangkutan sedang menghadapi proses hukum,” ujar politisi asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini. Supadma Rudana mengatakan kasak-kusuk reshuffle sudah terdengar ketika mengikuti kegiatan Ketua Umum DPP SBY dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI ke 71 dari Solo, Jogjakarta, Purwakarta dan Pacitan pada 16-17 Agustus lalu.
Saat itu beberapa kader di DPP dan Fraksi Demokrat DPR juga menangkap wacana tersebut. “Untuk perwakilan Bali kita berusaha tetap ada, walaupun peluangnya kecil,” ujar alumni Webster University, Amerika Serikat (AS) ini. Supadma Rudana mengatakan sejumlah kader asal Bali telah mewakili Demokrat Bali di DPP tersebar di berbagai posisi. Dengan wacana reshuffle di kepengurusan nanti bukan lagi jumlah yang menjadi fokus utama. Tetapi kualitas dan soliditas.
“Kuantitas tetap penting. Namun secara soliditas harus tetap terjaga. Ibarat pasukan meskipun dia kecil jumlahnya namun solid, itu yang lebih penting,” tegas politisi yang menjadi kandidat calon PAW anggota DPR RI 2014-2019 untuk mengisi 2 kursi Demokrat perwakilan Bali yang kosong.
Saat ini ada dua kader Demokrat Bali yang mewakili di jajaran pengurus harian (inti) DPP Demokrat, yakni Supadma Rudana dan Sudiartana. Sementara sejumlah pengurus yang duduk di posisi strategis ada I Gede Nyoman Arsana (Anggota Majelis Tinggi), I Made Mangku Pastika (Dewan Pembina), Putu Tutik Kusumawardhani (Sekretaris Departemen Pemberdayaan Perempuan dan Anak), I Nengah Sutrisno (Komisi Pengawas Partai), dan I Wayan Sugiana ( Ketua Departemen Koperasi dan UKM). * nat
1
Komentar