Bila Terjadi Karantina, Pemkab Badung Tanggung Kebutuhan Pokok Masyarakat
MANGUPURA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Badung siap menyediakan kebutuhan pokok masyarakat, andaikan wabah virus Corona atau Covid-19 berkepanjangan.
Bahkan, andaikan terjadi karantina/lockdown, masyarakat diimbau tetap tenang, pemerintah yang akan langsung mengantar kebutuhan pokok ke rumah masing-masing. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta usai Rapat Paripurna LPKJ Bupati di DPRD Badung yang berlangsung secara teleconference, Selasa (31/3). Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan menggerakkan Satgas Pandemi Covid-19, desa adat, desa dinas, serta pihak terkait lainnya untuk mengantar kebutuhan pokok langsung ke rumah-rumah.
“Bilamana nanti agak panjang berkenaan dengan karantina yang seperti sekarang, kami akan gerakkan satgas, kami gerakkan desa adat, warga tetap di rumah, bahan pokok akan dibawakan ke rumah masing-masing,” tegas Bupati Giri Prasta. Soal dana yang disiapkan, Bupati asal Desa Pelaga, ini enggan membeberkan.
Terkait penggunaan dana desa dari pemerintah pusat sekitar Rp 1 miliar untuk penanggulangan Covid-19, Bupati Giri Prasta tak banyak memberikan komentar. Namun, pihaknya menunggu imbauan dari pemerintah pusat. “Kita juga siap mengarahkan dana tak terduga dari APBD,” imbuhnya. Bupati Giri Prasta juga menyatakan terima kasih kepada masyarakat Badung yang telah begitu bersemangat, bahu membahu melakukan langkah nyata mencegah wabah Covid-19.
Walau Bupati Giri Prasta tak menyebut anggaran pasti dalam penanggulangan Covid-19, sebelumnya Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengungkapkan jika Pemkab Badung telah menyiapkan dana sekitar Rp 14 miliar untuk penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Adi Arnawa mengungkapkan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung, seperti masker, hand sanitizer, disinfektan, dan lainnya. “Soal anggaran Rp 14 miliar, kalau masih kurang akan ditambah dengan melakukan pergeseran anggaran,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, menegaskan ketersedian beras cukup untuk beberapa bulan ke depan. Berdasarkan perhitungan dari estimasi luas panen dan estimasi produksi gabah kering giling (GKG) bulan Maret – Juni 2020, ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Badung pada Maret – Juni 2020 sebanyak 29.640,90 ton. Sedangkan kebutuhan beras untuk jumlah penduduk 670.200 jiwa adalah sebanyak 20.640,90 ton.
“Kalau hanya untuk empat bulan ke depan kita masih surplus beras 9.105,98 ton. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, pasokan beras masih aman,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung itu.
Hal senada juga disampaikan Kabag Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati. Menurut dia, dari hasil koordinasi dengan pihak Bulog Sempidi, ketersediaan beras di gudang Bulog Sempidi dan Jimbaran sebanyak 2.500 ton, dan di gudang Bulog seluruh Bali 58.000 ton. “Cukup untuk memenuhi kebutuhan di Bali 5 sampai 6 bulan ke depan,” tuturnya.
Untuk ketersediaan kebutuhan pokok lainnya seperti daging, telur juga masih aman. Rosyawati menjelaskan estimasi ketersediaan dan kebutuhan daging dan telur 3 bulan ke depan (April–Juni) masih relatif aman. Untuk daging ayam produksi 1.063,9 ton, sementara kebutuhan 441,35 ton, daging sapi produksi 149,17 ton, sementara kebutuhan 28,01 ton, daging babi produknya 1.314,07 ton, sedangkan kebutuhan 996,925. “Hanya telur saja yang kurang. Data kami, telur produksinya 231,4 ton, sementara kebutuhan 457,74 ton. Namun, telur dapat dipenuhi dari Kabupaten Bangli dan Tabanan,” kata Rosyawati. *asa
“Bilamana nanti agak panjang berkenaan dengan karantina yang seperti sekarang, kami akan gerakkan satgas, kami gerakkan desa adat, warga tetap di rumah, bahan pokok akan dibawakan ke rumah masing-masing,” tegas Bupati Giri Prasta. Soal dana yang disiapkan, Bupati asal Desa Pelaga, ini enggan membeberkan.
Terkait penggunaan dana desa dari pemerintah pusat sekitar Rp 1 miliar untuk penanggulangan Covid-19, Bupati Giri Prasta tak banyak memberikan komentar. Namun, pihaknya menunggu imbauan dari pemerintah pusat. “Kita juga siap mengarahkan dana tak terduga dari APBD,” imbuhnya. Bupati Giri Prasta juga menyatakan terima kasih kepada masyarakat Badung yang telah begitu bersemangat, bahu membahu melakukan langkah nyata mencegah wabah Covid-19.
Walau Bupati Giri Prasta tak menyebut anggaran pasti dalam penanggulangan Covid-19, sebelumnya Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa mengungkapkan jika Pemkab Badung telah menyiapkan dana sekitar Rp 14 miliar untuk penanggulangan dan pencegahan penyebaran Covid-19. Adi Arnawa mengungkapkan anggaran untuk pengadaan sarana dan prasarana pendukung, seperti masker, hand sanitizer, disinfektan, dan lainnya. “Soal anggaran Rp 14 miliar, kalau masih kurang akan ditambah dengan melakukan pergeseran anggaran,” tegasnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung I Wayan Wijana, menegaskan ketersedian beras cukup untuk beberapa bulan ke depan. Berdasarkan perhitungan dari estimasi luas panen dan estimasi produksi gabah kering giling (GKG) bulan Maret – Juni 2020, ketersediaan pangan khususnya beras di Kabupaten Badung pada Maret – Juni 2020 sebanyak 29.640,90 ton. Sedangkan kebutuhan beras untuk jumlah penduduk 670.200 jiwa adalah sebanyak 20.640,90 ton.
“Kalau hanya untuk empat bulan ke depan kita masih surplus beras 9.105,98 ton. Jadi, masyarakat tidak perlu khawatir, pasokan beras masih aman,” kata mantan Kabag Organisasi Setda Badung itu.
Hal senada juga disampaikan Kabag Perekonomian Setda Badung AA Sagung Rosyawati. Menurut dia, dari hasil koordinasi dengan pihak Bulog Sempidi, ketersediaan beras di gudang Bulog Sempidi dan Jimbaran sebanyak 2.500 ton, dan di gudang Bulog seluruh Bali 58.000 ton. “Cukup untuk memenuhi kebutuhan di Bali 5 sampai 6 bulan ke depan,” tuturnya.
Untuk ketersediaan kebutuhan pokok lainnya seperti daging, telur juga masih aman. Rosyawati menjelaskan estimasi ketersediaan dan kebutuhan daging dan telur 3 bulan ke depan (April–Juni) masih relatif aman. Untuk daging ayam produksi 1.063,9 ton, sementara kebutuhan 441,35 ton, daging sapi produksi 149,17 ton, sementara kebutuhan 28,01 ton, daging babi produknya 1.314,07 ton, sedangkan kebutuhan 996,925. “Hanya telur saja yang kurang. Data kami, telur produksinya 231,4 ton, sementara kebutuhan 457,74 ton. Namun, telur dapat dipenuhi dari Kabupaten Bangli dan Tabanan,” kata Rosyawati. *asa
Komentar