Nama Widi Diabadikan di Museum Olahraga Tokyo
JAKARTA, NusaBali
Nama atlet angkat berat Ni Nengah Widiasih (Widi) akan diabadikan di museum olahraga Tokyo, Jepang.
Informasi itu diperoleh Widi saat dihubungi Internasional Paralympic Committe (IPC) dan Asian Paralympic Committe ( APC) pada Rabu (2/4). Kini dia tinggal menunggu informasi selanjutnya. "Saya dihubungi IPC dan APC. Mereka mengatakan mencari 10 atlet angkat berat terbaik untuk di pasang fotonya di museum olahraga di Tokyo. Saya termasuk salah satu diantaranya," ujar Widi kepada NusaBali, Jumat (3/4).
Peraih perunggu Paralympic Games 2016 di Brasil itu mengatakan, alasan mereka tidak hanya dari sisi prestasi, tapi juga dari aspek lain, seperti publik speaking dan kata-kata menarik dari atlet bersangkutan sehingga memotivasi banyak orang. Untuk itu, Widi pun diwawancarai pihak museum.
"Mereka menanyakan banyak hal kepada saya. Antara lain, bagaimana menghadapi situasi virus corona saat ini. Lalu persiapan menghadapi Paralympic Tokyo yang ditunda tahun depan," papar Widi.
Widi menjelaskan, saat ini dirinya tetap di penginapan dan tidak berdiam diri. Namun tetap berartivitas dengan berjemur, senam dan mengangkat barbel kecil.
Saat pulang ke rumah pun, kata Widi, dirinya akan melakukan serupa. Selain itu, juga akan latihan mandiri untuk menjaga kebugaran tubuh sebagai persiapan ke Paralympic Tokyo. Widi merasa bersyukur, jika kelak fotonya dipajang di museum olahraga di Jepang. Bagi Widi, hal itu sebuah apresiasi terhadap dirinya.
Saat ini, Widi masih berada di Solo bersama 34 atlet Paralympic lainnya. Penginapan mereka telah disatukan di Hotel Kusuma Sahid sejak 31 Maret 2020. Sebelumnya, Widi tinggal di Hotel Sahid Jaya. Berhubung atlet pelatnas ASEAN Para Games Filipina telah di pulangkan, yang tersisa tinggal atlet pelatnas Paralympic. Mereka juga segera balik ke daerah masing-masing.
"Saya jadi pulang ke Bali hari Minggu (5/4) besok. Jika virus corona selesai, awal Agustus saya balik kembali untuk persiapan ASEAN Para Games Filipina dan ke Paralympic Tokyo," papar Widi, yang juga peraih emas World Cup Hungary 2019 ini.
Sambil menanti kepulangan, mereka latihan ringan di Hotel. Itu pun tidak dicampur, melainkan sendiri-sendiri. *k22
Peraih perunggu Paralympic Games 2016 di Brasil itu mengatakan, alasan mereka tidak hanya dari sisi prestasi, tapi juga dari aspek lain, seperti publik speaking dan kata-kata menarik dari atlet bersangkutan sehingga memotivasi banyak orang. Untuk itu, Widi pun diwawancarai pihak museum.
"Mereka menanyakan banyak hal kepada saya. Antara lain, bagaimana menghadapi situasi virus corona saat ini. Lalu persiapan menghadapi Paralympic Tokyo yang ditunda tahun depan," papar Widi.
Widi menjelaskan, saat ini dirinya tetap di penginapan dan tidak berdiam diri. Namun tetap berartivitas dengan berjemur, senam dan mengangkat barbel kecil.
Saat pulang ke rumah pun, kata Widi, dirinya akan melakukan serupa. Selain itu, juga akan latihan mandiri untuk menjaga kebugaran tubuh sebagai persiapan ke Paralympic Tokyo. Widi merasa bersyukur, jika kelak fotonya dipajang di museum olahraga di Jepang. Bagi Widi, hal itu sebuah apresiasi terhadap dirinya.
Saat ini, Widi masih berada di Solo bersama 34 atlet Paralympic lainnya. Penginapan mereka telah disatukan di Hotel Kusuma Sahid sejak 31 Maret 2020. Sebelumnya, Widi tinggal di Hotel Sahid Jaya. Berhubung atlet pelatnas ASEAN Para Games Filipina telah di pulangkan, yang tersisa tinggal atlet pelatnas Paralympic. Mereka juga segera balik ke daerah masing-masing.
"Saya jadi pulang ke Bali hari Minggu (5/4) besok. Jika virus corona selesai, awal Agustus saya balik kembali untuk persiapan ASEAN Para Games Filipina dan ke Paralympic Tokyo," papar Widi, yang juga peraih emas World Cup Hungary 2019 ini.
Sambil menanti kepulangan, mereka latihan ringan di Hotel. Itu pun tidak dicampur, melainkan sendiri-sendiri. *k22
Komentar