Rutan Bangli Ajukan Anggran Rp 800 Juta
BANGLI, NusaBali
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Bangli mengajukan anggaran Rp 800 juta untuk memenuhi fasilitas penanganan Covid-19.
Anggaran ratusan juta rupiah itu untuk kelengakapan sarana prasarana ruang isolasi. Pengajuan anggaran ini karena Rutan Kelas IIB Bangli ditunjuk sebagai rujukan warga binaan pemaayarakatan dengan status Pasien dengan Pengawasan (PDP) dan Orang dalam Pemantauan (ODP) Covid-19
Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, I Made Suwendra, mengatakan terkait penunjukan dan penetapan tersebut, pihaknya telah mengajukan anggaran ke pusat sebesar Rp 800 juta. Pemanfaatannya untuk renovasi blok A yang akan dijadikan ruang isolasi, pengadaan alat pelindung diri (APD), dan mobil ambulans. Menurut Made Suwendra, awalnya untuk ruang isolasi memanfaatkan ruang blok C, setelah dilakukan kajian oleh tim medis ternyata blok C kurang layak karena berdekatan dengan blok B. Selain itu dari pemantauan blok C sangat sulit karena terhalang aula. “Penampungan limbah di blok C juga rusak sehingga diputuskan untuk ruang isolasi memanfaatkan ruangan blok A,” jelasnya,, Jumat (3/4).
Dikatakan, blok A terdiri dari 10 ruangan. Setiap ruangan peruntukannya untuk 3 WBP. Sehingga untuk ruang isolasi mampu menampung 30-35 WBP. Anggaran yang diajukan juga untuk pengadaan mobil ambulans. Rutan Bangli tidak memiliki ambulans dan jika ada WBP sakit memanfaatkan mobil tahanan. “Penanganan WBP yang terpapar Corona jelas berbeda. Untuk mengantar maupun menjemputnya harus mobil ambulans khusus. Berbeda dengan kasus lainnya,” imbuh Made Suwendra. *esa
Kepala Rutan Kelas IIB Bangli, I Made Suwendra, mengatakan terkait penunjukan dan penetapan tersebut, pihaknya telah mengajukan anggaran ke pusat sebesar Rp 800 juta. Pemanfaatannya untuk renovasi blok A yang akan dijadikan ruang isolasi, pengadaan alat pelindung diri (APD), dan mobil ambulans. Menurut Made Suwendra, awalnya untuk ruang isolasi memanfaatkan ruang blok C, setelah dilakukan kajian oleh tim medis ternyata blok C kurang layak karena berdekatan dengan blok B. Selain itu dari pemantauan blok C sangat sulit karena terhalang aula. “Penampungan limbah di blok C juga rusak sehingga diputuskan untuk ruang isolasi memanfaatkan ruangan blok A,” jelasnya,, Jumat (3/4).
Dikatakan, blok A terdiri dari 10 ruangan. Setiap ruangan peruntukannya untuk 3 WBP. Sehingga untuk ruang isolasi mampu menampung 30-35 WBP. Anggaran yang diajukan juga untuk pengadaan mobil ambulans. Rutan Bangli tidak memiliki ambulans dan jika ada WBP sakit memanfaatkan mobil tahanan. “Penanganan WBP yang terpapar Corona jelas berbeda. Untuk mengantar maupun menjemputnya harus mobil ambulans khusus. Berbeda dengan kasus lainnya,” imbuh Made Suwendra. *esa
1
Komentar