Kemenag Kerja via Medsos dan Video Call
AMLAPURA, NusaBali
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Karangasem juga memberlakukan work from home atau kerja dari rumah.
Meski tanpa kehadiran di kantor, pegawai Kemenag tetap dipantau agar betul-betul melaksanakan tugas-tugasnya dari rumah. Kegiatan rapat dilakukan dengan video call. Sementara penyuluhan kepada masyarakat disampaikan melalui media sosial atau medsos.
Plt Kepala Kantor Kemenag Karangasem, I Wayan Lipur, mengatakan petugas penyuluh agama ditugaskan menyampaikan materi-materi penyuluhan lewat media sosial yang dikirim dengan Whatsapp. Penyuluh melakukan komunikasi dengan bendesa adat, perbekel, kelian banjar adat, kelian banjar dinas, dan tokoh masyarakat yang memerlukan penyuluhan. “Jika harus turun ke lapangan, wajib mengikuti instruksi pemerintah. Jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin, dan menggunakan masker,” ungkap Wayan Lipur, Minggu (5/4).
Ditambahkan, kegiatan rapat tetap dilakukan dari rumah, komunikasinya melalui video call. Materi yang hendak dibahas dijabarkan melalui WhatsApp untuk kemudian dibahas melalui video call. “Teknologi mesti dimanfaatkan untuk kelancaran kerja di tengah situasi masih darurat,” tegasnya. Ditambahkan, petugas penyuluh walau kerjanya lebih banyak dari rumah, wajib buat laporan disertai foto. Diakui, amprah gaji dan laporan keuangan juga melalui online sehingga tidak mesti bertemu secara fisik.
Wayan Lipur mengungkapkan, dampak virus corona menyebabkan banyak kegiatan ditunda, salah satunya Jambore Dharma Sedana. Workshop penguatan guru agama juga ditunda sampai batas yang tidak ditentukan. Terpisah, Kasi Urusan Agama Hindu Kantor Kemenag Karangasem, Ida Made Pidada Manuaba, mengatakan, penyuluh agama sebanyak 73 orang (65 penyuluh non PNS dan 8 penyuluh PNS). Dua kali seminggu wajib mengunggah materi di medsos. “Laporan ke Kantor Kemenag setiap Senin,” kata Ida Made Pidada Manuaba. *k16
Plt Kepala Kantor Kemenag Karangasem, I Wayan Lipur, mengatakan petugas penyuluh agama ditugaskan menyampaikan materi-materi penyuluhan lewat media sosial yang dikirim dengan Whatsapp. Penyuluh melakukan komunikasi dengan bendesa adat, perbekel, kelian banjar adat, kelian banjar dinas, dan tokoh masyarakat yang memerlukan penyuluhan. “Jika harus turun ke lapangan, wajib mengikuti instruksi pemerintah. Jaga jarak, cuci tangan sesering mungkin, dan menggunakan masker,” ungkap Wayan Lipur, Minggu (5/4).
Ditambahkan, kegiatan rapat tetap dilakukan dari rumah, komunikasinya melalui video call. Materi yang hendak dibahas dijabarkan melalui WhatsApp untuk kemudian dibahas melalui video call. “Teknologi mesti dimanfaatkan untuk kelancaran kerja di tengah situasi masih darurat,” tegasnya. Ditambahkan, petugas penyuluh walau kerjanya lebih banyak dari rumah, wajib buat laporan disertai foto. Diakui, amprah gaji dan laporan keuangan juga melalui online sehingga tidak mesti bertemu secara fisik.
Wayan Lipur mengungkapkan, dampak virus corona menyebabkan banyak kegiatan ditunda, salah satunya Jambore Dharma Sedana. Workshop penguatan guru agama juga ditunda sampai batas yang tidak ditentukan. Terpisah, Kasi Urusan Agama Hindu Kantor Kemenag Karangasem, Ida Made Pidada Manuaba, mengatakan, penyuluh agama sebanyak 73 orang (65 penyuluh non PNS dan 8 penyuluh PNS). Dua kali seminggu wajib mengunggah materi di medsos. “Laporan ke Kantor Kemenag setiap Senin,” kata Ida Made Pidada Manuaba. *k16
Komentar