Di Tabanan, 332 Orang Karyawan Dirumahkan
Sebanyak 332 orang karyawan itu berasal dari 5 perusahaan swasta di Kabupaten Tabanan
TABANAN, NusaBali
Karyawan yang dirumahkan sebagai dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Tabanan terus bertambah.
Karyawan yang dirumahkan sebagai dampak pandemi Covid-19 di Kabupaten Tabanan terus bertambah.
Laporan yang diterima Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Tabanan dari 206 orang menjadi 332 karyawan. Bahkan ada 1 karyawan yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan I Putu Santika, menjelaskan mulanya yang melaporkan 206 orang dari 3 perusahaan swasta. Kini bertambah menjadi 332 karyawan dari penambahan 2 perusahaan yang melaporkan. “Ada satu orang yang di-PHK, karyawan hotel,” kata Santika, Senin (6/4).
Adapun tambahan 2 perusahaan yang melaporkan karyawan yang dirumahkan adalah Nirjhara di Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan merumahkan 89 karyawan dan seorang di-PHK dari 94 karyawan yang dimiliki. Kemudian Soka Indah Restourant yang ada di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg Barat merumahkan 37 karyawannya dari 37 karyawan yang dimiliki.
Kemudian tiga perusahaan sebelumnya yang melaporkan adalah PT Wiguna Alam Persada yang ada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan merumahkan 5 karyawannya dari jumlah total 41 orang.
Lalu PT Soori Bali yang ada di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan merumahkan 167 karyawan dari jumlah karyawan mencapai 184 dan Gajah Mina Hotel dan Restourant yang ada di Desa Lalang Linggah, Kecamatan Selemadeg merumahkan 34 karyawannya.
Santika memprediksi kemungkinan ada penambahahan perusahaan yang melaporkan ke Dinaskertrans. “Besok (hari ini) akan kami sampaikan ke pimpinan bersamaan mulainya pendaftaran kartu prakerja agar ada tindak lanjut,” katanya.
Sebelumnya Santika mengungkapkan perusahaan merumahkan karyawannya lantaran tidak ada pergerakan wisatawan yang bisa dilayani, sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Perusahaan yang merumahkan karyawannya tersebut kebanyakan bergerak di sektor jasa pariwisata.
Seperti diketahui sejumlah tempat wisata di Tabanan sudah tutup. Sebut saja DTW Tanah Lot yang ada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, sekarang tengah istirahat alias tutup. Biasanya per hari saja kunjungan di angka 5.000-7.000 orang. Kini dampak dari Corona wisata ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. *des
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tabanan I Putu Santika, menjelaskan mulanya yang melaporkan 206 orang dari 3 perusahaan swasta. Kini bertambah menjadi 332 karyawan dari penambahan 2 perusahaan yang melaporkan. “Ada satu orang yang di-PHK, karyawan hotel,” kata Santika, Senin (6/4).
Adapun tambahan 2 perusahaan yang melaporkan karyawan yang dirumahkan adalah Nirjhara di Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Tabanan merumahkan 89 karyawan dan seorang di-PHK dari 94 karyawan yang dimiliki. Kemudian Soka Indah Restourant yang ada di Desa Antap, Kecamatan Selemadeg Barat merumahkan 37 karyawannya dari 37 karyawan yang dimiliki.
Kemudian tiga perusahaan sebelumnya yang melaporkan adalah PT Wiguna Alam Persada yang ada di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan merumahkan 5 karyawannya dari jumlah total 41 orang.
Lalu PT Soori Bali yang ada di Desa Kelating, Kecamatan Kerambitan, Tabanan merumahkan 167 karyawan dari jumlah karyawan mencapai 184 dan Gajah Mina Hotel dan Restourant yang ada di Desa Lalang Linggah, Kecamatan Selemadeg merumahkan 34 karyawannya.
Santika memprediksi kemungkinan ada penambahahan perusahaan yang melaporkan ke Dinaskertrans. “Besok (hari ini) akan kami sampaikan ke pimpinan bersamaan mulainya pendaftaran kartu prakerja agar ada tindak lanjut,” katanya.
Sebelumnya Santika mengungkapkan perusahaan merumahkan karyawannya lantaran tidak ada pergerakan wisatawan yang bisa dilayani, sebagai imbas dari pandemi Covid-19. Perusahaan yang merumahkan karyawannya tersebut kebanyakan bergerak di sektor jasa pariwisata.
Seperti diketahui sejumlah tempat wisata di Tabanan sudah tutup. Sebut saja DTW Tanah Lot yang ada di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, sekarang tengah istirahat alias tutup. Biasanya per hari saja kunjungan di angka 5.000-7.000 orang. Kini dampak dari Corona wisata ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan. *des
1
Komentar