PKB XLII 2020 Batal, Taman Budaya Ditutup Untuk Umum
DENPASAR, NusaBali
Batalnya festival seni terbesar di Bali, Pesta Kesenian Bali (PKB) XLII 2020 sebagai akibat dari pandemi Covid-19 tak hanya berdampak pada seniman yang telah mulai berlatih untuk penampilan di festival tersebut.
Dampak ini juga dirasakan oleh pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali selaku pengelola tempat yang menjadi tuan rumah diselenggarakannya festival tersebut setiap tahun. Sejauh ini, pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali telah melakukan persiapan perencanaan untuk PKB yang seharusnya dilaksanakan 13 Juni – 11 Juli mendatang. Persiapan tersebut berupa dokumen gambar desain stand pameran dan kuliner yang saat ini telah selesai dikerjakan. Tak tanggung-tanggung, pembuatan rencana desain ini telah menghabiskan dana sebesar Rp 36 juta.
Namun dengan batalnya PKB XLII 2020, perencanaan ini tak sampai dilanjutkan ke proses pembuatan 215 stand pameran dan 28 tender kuliner. “Dokumen perencanaan yang sudah jadi ini bisa dipergunakan pada PKB tahun 2021,” ujar Plt Kepala UPTD Taman Budaya provinsi Bali, Putu Suka Redaya, saat dihubungi NusaBali.
Jika ditilik lebih jauh lagi, dengan batalnya PKB XLII 2020 yang memicu batalnya pembuatan 215 stand pameran dan 28 stand kuliner ini, maka itu berarti ada ratusan UMKM pula yang tidak bisa memasarkan produknya dalam ajang PKB di tahun ini. Meski rancangan desain stand pameran dan kuliner ini dapat digunakan kembali untuk PKB di tahun depan, hal yang sama tak berlaku untuk anggaran pembuatan stand pameran dan kuliner. Suka Redaya menyatakan anggaran tersebut akan dikembalikan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali. “Anggaran yang tersisa maupun yang tidak bisa dibelanjakan atau digunakan harus dikembalikan pada tahun ini, juga tidak boleh disimpan untuk digunakan tahun depan,” tegasnya.
Selain pembatalan pembuatan stand pameran dan kuliner, saat ini pihak UPTD Taman Budaya Provinsi Bali telah melakukan langkah-langkah yang dirasa perlu untuk mengantisipasi meluasnya pandemi Covid-19 di Taman Budaya. Antara lain, ditutupnya layanan Taman Budaya untuk umum hingga 21 April 2020 mendatang.
Selain itu, penyemprotan dengan disinfektan juga telah dilakukan di tempat-tempat diadakannya pagelaran di Taman Budaya ini, yang nantinya akan dilanjutkan untuk penyemprotan secara menyeluruh. “Karena alat semprot kami kecil dan terbatas kemampuannya maka penyemprotan dilakukan bertahap, nantinya akan menyeluruh kami lakukan penyemprotan,” lanjut Suka Redaya.
Tak hanya itu, Taman Budaya yang memiliki 1 gedung pameran, 2 gedung pertunjukan indoor dan 4 tempat pertunjukan outdoor ini tetap dirawat dengan adanya petugas yang datang secara bergiliran, baik untuk membersihkan areal Taman Budaya dan juga menjaga koleksi lukisan yang dimiliki. Untuk itu, terdapat 12 petugas jaga dan 6 satpam yang datang mengawasi secara bergiliran.
“Petugas kami secara bergiliran masuk untuk melakukan perawatan, baik kebersihan gedung maupun halaman dan taman. Selama ditutup hanya gedung pameran yang perlu terus diawasi, karena ada banyak karya pelukis maestro. Ini dilakukan dengan memberlakukan sistem piket kepada pegawai,” papar Suka Redaya. *cr74
Komentar