ABK Dilarang Turun di Tanjung Benoa
MANGUPURA, NusaBali
Sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid-19 masuk ke kawasan Kuta Selatan, Badung sejumlah akses masuk utamanya melalui jalur laut menjadi perhatian khusus petugas dari Satuan Pol Air Polresta dan petugas Kecamatan Kuta Selatan Badung.
Bahkan, beberapa kapal nelayan yang hendak berlabuh, Anak Buah Kapal (ABK) dilarang turun ke daratan dan dalam pengawasan petugas. Imbauan agar ABK nelayan tidak turun ke darat tersebut bagian dari upaya pencegahan penyebaran virus Corona itu sendiri. Para petugas gabungan stanby di pelabuhan Tanjung Benoa, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Untuk kekuatan personel yang berjaga berjumlah sekitar 5 sampai 8 personel yang tergabung dari Satgas Covid-19 (dari kecamatan) Satgas Gotong Royong (dari kelurahan) dan Pol Air. Petugas gabungan ini akan dibagi dalam tiga shif dan berjaga di pelabuhan sebagai salah satu akses masuk melalui jalur laut.
Camat Kuta Selatan, I Ketut Gede Arta menerangkan, proses pemantauan tersebut sebagai upaya pencegahan masuknya Covid-19 melalui jalur laut. Dalam proses pemantauan itu, belasan personel dari tim Satgas dari Kecamatan dan Pol Air bersama- sama berjaga di pelabuhan dan Tanjung Benoa. Penjagaan itu, aku Gede Arta mulai dilakukan sejak dua hari belakangan ini. "Memang sudah dilakukan penjagaan oleh tim Satgas Kecamatan dan Pol Air. Semua anak buah kapal nelayan dilarang menepi atau turun dari kapal mereka," terangnya, Jumat (10/4) sore.
Diakui Camat Gede Arta, bahwa imbauan terhadap nelayan atau ABK untuk tidak turun dari kapal itu sejak dua hari lalu atau Rabu (8/4) dan pada Kamis (9/4) sore, ada dua kapal nelayan yang hendak lego jangkar di pelabuhan Tanjung Benoa tersebut. Namun, petugas Pol Air dan Satgas melarang ABK untuk turun. Dua kapal nelayan itu masing-masing mengangkut 7 ABK dan saat ini tetap berada tak jauh dari pelabuhan Tanjung Benoa itu.
Untuk keperluan logistik, kata Gede Arta, pihaknya mensuplai makanan dan minuman ke kapal sesuai kebutuhan. Langkah tersebut sebagai salah satu upaya agar Covid-19 tersebut tidak masuk melalui jalur laut. "Untuk kapal nelayan itu, disarankan oleh tim untuk menghubungi penangung jawab di Tanjung Benoa agar mensuplai kebutuhan mereka," ungkapnya.
Selain di dermaga Tanjung Benoa, beberapa akses masuk melalui pelabuhan tradisional di Kecamatan Kuta Selatan juga mendapat perhatian khusus dari Satgas dan Pol Air. Dimana, penjagaan itu sudah dilakukan selama beberapa hari belakangan ini. Seluruh kapal nelayan dilarang masuk atau merapat ke daratan yang ada di kawasan Kuta Selatan. "Sudah kita intenskan untuk penjagaan itu. Jadi, pengamanan akses masuk melalui laut menjadi perhatian kita dalam beberapa hari belakangan ini," tegas Camat Gede Arta.*dar
Komentar