Ariana Targetkan Angkat 345 Kg
JAKARTA, NusaBali
Atlet angkat besi I Ketut Ariana memiliki target mengangkat beban 345 kg pada PON 2020 di Papua.
Dengan catatan angkatan itu, Ariana berharap menyumbangkan medali emas bagi Kontingen Bali. Karena itulah, kini Arina terus berlatih agar angkatan tersebut tercapai.
"Saat ini saya berlatih di rumah. Target angkatan saya di PON Papua sama seperti saat Asian Games 2018 ,yaitu 345 kg," ujar Ariana, Jumat (10/4).
Rincian angkatan itu, kata Arian, 155 kg di angkatan snatch dan 190 kg pada angkatan clean & jerk. Angkatan itu Ariana lakukan saat berlatih di Pelatnas Asian Games 2018.
Sayang saat Asian Games akan berlangsung pada 23 Agustus di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Ariana batal tampil. Padahal dia di atas panggung dan diperkenalkan sebagai salah satu atlet yang ikut berlaga.
Menurut Ariana, kala itu dirinya tak jadi tampil karena dokter tidak mengizinkan. Pasalnya, Ariana cedera bahu saat latihan pada Juli 2018. Dia langsung menjalani terapi, namun belum dianggap layak berlaga, sehingga batal turun di Asian Games.
Meski begitu, Ariana tetap semangat mampu mengangkat beban 345 kg. PON Papua menjadi moment bagi Ariana mewujudkannya. Dia pun berlatih 2-3 jam sehari di rumahnya yang memiliki peralatan lengkap. Saat ini, angkatan Ariana baru mencapai 250 kg. Rinciannya 110 kg di angkatan snatch dan 140 kg di clean & jerk.
Atlet kelahiran 6 September 1990 ini mengatakan, banyak latihan power kaki dan pinggang pada Januari lalu. Memasuki Maret dia menjalani latihan teknik setiap hari, kecuali Minggu.
Terkait hanya dirinya satu-satunya atlet Bali yang lolos ke PON Papua, Ariana menegaskan, tidak terbebani. Ariasana merasa cukup matang dan memapu mengontrol emosi dan tekanan. Ariana pun optimis mempersembahkan medali emas bagi Bali.
"Ini ketiga kali saya mengikuti PON. Dua PON sebelumnya saya mendapat perak. Semoga PON terakhir saya meraih emas. Setelah PON, saya ingin mengembangkan angkat besi di kampung," ujar atlet dari Desa Melaya, Banjar Melaya, Kabupaten Jembrana ini. *k22
"Saat ini saya berlatih di rumah. Target angkatan saya di PON Papua sama seperti saat Asian Games 2018 ,yaitu 345 kg," ujar Ariana, Jumat (10/4).
Rincian angkatan itu, kata Arian, 155 kg di angkatan snatch dan 190 kg pada angkatan clean & jerk. Angkatan itu Ariana lakukan saat berlatih di Pelatnas Asian Games 2018.
Sayang saat Asian Games akan berlangsung pada 23 Agustus di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Ariana batal tampil. Padahal dia di atas panggung dan diperkenalkan sebagai salah satu atlet yang ikut berlaga.
Menurut Ariana, kala itu dirinya tak jadi tampil karena dokter tidak mengizinkan. Pasalnya, Ariana cedera bahu saat latihan pada Juli 2018. Dia langsung menjalani terapi, namun belum dianggap layak berlaga, sehingga batal turun di Asian Games.
Meski begitu, Ariana tetap semangat mampu mengangkat beban 345 kg. PON Papua menjadi moment bagi Ariana mewujudkannya. Dia pun berlatih 2-3 jam sehari di rumahnya yang memiliki peralatan lengkap. Saat ini, angkatan Ariana baru mencapai 250 kg. Rinciannya 110 kg di angkatan snatch dan 140 kg di clean & jerk.
Atlet kelahiran 6 September 1990 ini mengatakan, banyak latihan power kaki dan pinggang pada Januari lalu. Memasuki Maret dia menjalani latihan teknik setiap hari, kecuali Minggu.
Terkait hanya dirinya satu-satunya atlet Bali yang lolos ke PON Papua, Ariana menegaskan, tidak terbebani. Ariasana merasa cukup matang dan memapu mengontrol emosi dan tekanan. Ariana pun optimis mempersembahkan medali emas bagi Bali.
"Ini ketiga kali saya mengikuti PON. Dua PON sebelumnya saya mendapat perak. Semoga PON terakhir saya meraih emas. Setelah PON, saya ingin mengembangkan angkat besi di kampung," ujar atlet dari Desa Melaya, Banjar Melaya, Kabupaten Jembrana ini. *k22
1
Komentar