Legian Beach Festival, Bartender Pecahkan Rekor MURI
Sebanyak 623 bartender yang melakukan aksi juggling bersamaan memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
MANGUPURA, NusaBali
Ratusan bartender itu beraksi juggling dalam di acara pembukaan Legian Beach Festival (LBF) IX tahun 2016, Jumat (26/8), di Pantai Legian, Kuta, Badung. Rekor MURI bartender sebelumnya dipecahkan di Surabaya, Jawa Timur, yakni sebanyak 100 orang.
Wakil Ketua Asosiasi Bartender Bali Ngurah Udayana, mengatakan, rencana awal jumlah anggota yang berpartisipasi dalam pemecahan rekor tersebut ialah 710 orang. Jumlah tersebut mengacu perayaan HUT ke–71 Kemerdekaan RI. Namun karena beberapa kendala, yang dapat hadir ‘hanya’ 623 orang. Udayana mengatakan peserta juggling ada yang masih duduk di bangku SMP.
“Ini momen yang sangat berharga. Jadi siapapun boleh ikut berpartisipasi. Latihannya lumayan lama. Pesertanya dari berbagai kalangan, sifatnya umum. Yang terkecil dari SMP ada sekitar 4-5 orang,” tutur Ngurah Udayana. Dikatakannya, aksi seperti ini akan dilaksanakan lagi pada kegiatan yang sama tahun depan. Menurutnya mungkin bukan rekor peserta terbanyak yang dipecahkan, tapi mungkin juggling terlama.
“Ya, pasti kita akan terus ukir prestasi. Kegiatan seperti ini baru tahun ini dilakukan dan langsung pecah rekor. Tahun depan mungkin kita akan membuat yang baru lagi. Tahun ini kan terbanyak, mungkin tahun depan terlama. Ke depannya pasti akan buat lagi. Pesertanya semua warga Legian,” imbuh Ngurah Udayana di acara yang juga dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Drs Putu Ngurah MM juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Ketua Pelaksana Legian Beach Festival Norita Noviani, mengatakan, tema Legian Beach Festival IX tahun ini adalah ‘Lifely Legian’. Tema tersebut karena Pantai Legian merupakan pantai yang hidup dinamis.“Kami mengangkat tema itu untuk merefleksikan profil dari Pantai Legian dengan tujuan menjadikan Pantai Legian best of Bali,” ucapnya. Menurutnya, LBF akan berlangsung 26-29 Agustus.
Pada pembukaan Legian Beach Festival juga ditampilkan 120 orang penari Pendet. Ke-120 penari tersbeut merupakan gabungan pelajar dari berbagai sekolah di Legian dari tingkat TK hingga SMP. Selain itu ada juga Okokan. Okokan turut ditampilkan karena salah satu konsep LBF adalah ingin mengajak kabupaten/kota lain untuk berpromosi. Artinya Legian menjadi tempat ajang promosi untuk semuanya. Tak hanya untuk kabupaten/kota lain di Bali tapi juga provinsi lain. Okokan merupakan musik tradisional khas dari Tabanan. Juga ditampilan tari maskot Badung, tari Sekar Jepun.
“Itu kegiatan-kegiatan inti yang kami angkat tahun ini. Rencana untuk tahun depan, kami ingin membuatkan acara yang lebih besar lagi, dan kami ingin menjadikan kegiatan ini menjadi kalender internasioanl. Mengapa kami targetkan demikian, karena tahun depan itu Legian Beach Festival sudah memasuki usia 10 tahun atau satu dasawarsa,” tutur Norita.
Bupati Giri Prasta menyambut baik festval tersebut. “Saya selaku Bupati Badung mengapresiasi kegiatan ini,” tuturnya. * cr64
Wakil Ketua Asosiasi Bartender Bali Ngurah Udayana, mengatakan, rencana awal jumlah anggota yang berpartisipasi dalam pemecahan rekor tersebut ialah 710 orang. Jumlah tersebut mengacu perayaan HUT ke–71 Kemerdekaan RI. Namun karena beberapa kendala, yang dapat hadir ‘hanya’ 623 orang. Udayana mengatakan peserta juggling ada yang masih duduk di bangku SMP.
“Ini momen yang sangat berharga. Jadi siapapun boleh ikut berpartisipasi. Latihannya lumayan lama. Pesertanya dari berbagai kalangan, sifatnya umum. Yang terkecil dari SMP ada sekitar 4-5 orang,” tutur Ngurah Udayana. Dikatakannya, aksi seperti ini akan dilaksanakan lagi pada kegiatan yang sama tahun depan. Menurutnya mungkin bukan rekor peserta terbanyak yang dipecahkan, tapi mungkin juggling terlama.
“Ya, pasti kita akan terus ukir prestasi. Kegiatan seperti ini baru tahun ini dilakukan dan langsung pecah rekor. Tahun depan mungkin kita akan membuat yang baru lagi. Tahun ini kan terbanyak, mungkin tahun depan terlama. Ke depannya pasti akan buat lagi. Pesertanya semua warga Legian,” imbuh Ngurah Udayana di acara yang juga dihadiri Asisten Deputi Pengembangan Komunikasi Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata Drs Putu Ngurah MM juga Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta.
Ketua Pelaksana Legian Beach Festival Norita Noviani, mengatakan, tema Legian Beach Festival IX tahun ini adalah ‘Lifely Legian’. Tema tersebut karena Pantai Legian merupakan pantai yang hidup dinamis.“Kami mengangkat tema itu untuk merefleksikan profil dari Pantai Legian dengan tujuan menjadikan Pantai Legian best of Bali,” ucapnya. Menurutnya, LBF akan berlangsung 26-29 Agustus.
Pada pembukaan Legian Beach Festival juga ditampilkan 120 orang penari Pendet. Ke-120 penari tersbeut merupakan gabungan pelajar dari berbagai sekolah di Legian dari tingkat TK hingga SMP. Selain itu ada juga Okokan. Okokan turut ditampilkan karena salah satu konsep LBF adalah ingin mengajak kabupaten/kota lain untuk berpromosi. Artinya Legian menjadi tempat ajang promosi untuk semuanya. Tak hanya untuk kabupaten/kota lain di Bali tapi juga provinsi lain. Okokan merupakan musik tradisional khas dari Tabanan. Juga ditampilan tari maskot Badung, tari Sekar Jepun.
“Itu kegiatan-kegiatan inti yang kami angkat tahun ini. Rencana untuk tahun depan, kami ingin membuatkan acara yang lebih besar lagi, dan kami ingin menjadikan kegiatan ini menjadi kalender internasioanl. Mengapa kami targetkan demikian, karena tahun depan itu Legian Beach Festival sudah memasuki usia 10 tahun atau satu dasawarsa,” tutur Norita.
Bupati Giri Prasta menyambut baik festval tersebut. “Saya selaku Bupati Badung mengapresiasi kegiatan ini,” tuturnya. * cr64
1
Komentar