Harga Babi Anjlok, Masyakarat Pilih 'Mapatung'
BANGLI, NusaBali
Harga daging babi di tingkat peternak anjlok, Rp 16 ribu per kilogram. Sementara harga daging babi di pasaran mencapai Rp 45.000 – Rp 50.000 per kilogram.
Hanya saja penjualan daging babi menurun. Peternak terpaksa menjual babi dengan harga murah karena tidak kuat lagi beli pakan yang mahal. Warga pun membantu peternak dengan membeli babi secara berkelompok atau mapatung.
Salah seorang peternak babi, I Nengah Sarjana, mengatakan permintaan daging babi rendah. Harga daging babi di peternak pun turun drastis. Semula harga babi di peternak Rp 25.000 per kilogram, kini Rp 16.000 per kilogram. Sementara harga pakan yang tinggi memberatkan para peternak. “Sudah tidak sanggup beli pakan, terpaksa kami jual babi dengan harga murah,” ungkap Sarjana, Minggu (12/4).
Dalam kondisi seperti ini, masyarakat membentuk kelompok dan membeli beberapa ekor babi. “Babi dibeli satu ekor kemudian dibagi untuk 20-22 orang. Hal ini cukup membantu peternak,” ungkap Sarjana. Dikatakan, jika menunggu saudagar, babi lama lakunya. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan harga daging babi di pasaran berkisar Rp 45 ribu - Rp 50 ribu per kilogram.
Anjloknya harga babi di peternak karena pengiriman babi antar pulau terutama ke Jakarta mengalami penurunan. Imbasnya stok babi di Bali menumpuk. Wayan Sarma tidak menampik bahwa mapatung jadi fenomena di masyarakat. Kehadiran kelompok mapatung cukup membantu para peternak. Dengan pola mapatung, masyarakat dapat harga cukup murah dibandingkan harga di pasar. Dikatakan, harga daging babi dengan pola mapatung kisaran Rp 16 ribu – Rp 18 ribu per kilogram. “Saat ini peternak terbentur harga pakan tinggi,” jelasnya. *esa
Komentar