Made Ariyanti Siap Ikuti Lari 100 Meter Peparnas
JAKARTA, NusaBali
Selain Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020, Papua juga akan menjadi tuan rumah Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) pada November.
Atlet para atletik Ni Made Ariyanti Putri bakal turun di nomor 100 meter T13 (Track Low Vision). "Untuk Peparnas saya masih menunggu jadwal. Saya turun di nomor 100 meter. Itu nomor spesialis saya. Selain itu, turun di 100 meter lebih cepat selesai dan peluangnya besar memperoleh medali," ujar Ariyanti, Senin (13/4).
Ariyanti mengatakan, dia tampil satu nomor karena memang hanya diperkenankan mengikuti satu nomor. Hal tersebut dilakukan demi memunculkan bibit-bibit baru di cabang paraatletik. Saat Asian Para Games 2018 di Jakarta, Ariyanti mempersembahkan medali perak di 100 dan 400 meter.
Kelak bila turun di Perpanas Papua 2020, Ariyanti menargetkan memperbaiki prestasi Peparnas 2016 di Jawa Barat (Jabar). Kala itu, atlet dari Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Sukawati, Gianyar itu mempersembahkan medali perak di 100 dan 200 meter serta lompat jauh.
Dia kalah dari atlet Sumatera Utara, Aulia Putri. Mereka akan bertemu kembali di Perparnas 2020 nanti. Ariyanti optimis mengalahkannya. Kini Ariyanti sedang berlatih mandiri di kediamannya, karena ada pandemi virus corona (Covid 19).
Latihan di rumah Ariyanti lakukan sejak dua minggu lalu, lantaran atlet pelatnas ASEAN Para Games 2020 di pulangkan ke daerah masing-masing. Namun mereka tetap diberikan program latihan. Ariyanti melakukan latihan conditioning dan jogging.
"Kalau sprint saya tidak lakukan, karena harus di lapangan," ucap Ariyanti. Terkait kuliahnya di jurusan Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Ariyanti menuturkan masih berlangsung. Tapi dilakukan secara online. Dia pun, sangat terbantu aktivitas jogging, karena bisa mengusir rasa jenuh saat banyak tugas kampus yang harus diselesaikan.
"Saya biasanya latihan pagi hari, lanjut kuliah online dan mengerjakan tugas kampus," kata atlet semester IV ini. *k22
Ariyanti mengatakan, dia tampil satu nomor karena memang hanya diperkenankan mengikuti satu nomor. Hal tersebut dilakukan demi memunculkan bibit-bibit baru di cabang paraatletik. Saat Asian Para Games 2018 di Jakarta, Ariyanti mempersembahkan medali perak di 100 dan 400 meter.
Kelak bila turun di Perpanas Papua 2020, Ariyanti menargetkan memperbaiki prestasi Peparnas 2016 di Jawa Barat (Jabar). Kala itu, atlet dari Banjar Lantangidung, Desa Batuan, Sukawati, Gianyar itu mempersembahkan medali perak di 100 dan 200 meter serta lompat jauh.
Dia kalah dari atlet Sumatera Utara, Aulia Putri. Mereka akan bertemu kembali di Perparnas 2020 nanti. Ariyanti optimis mengalahkannya. Kini Ariyanti sedang berlatih mandiri di kediamannya, karena ada pandemi virus corona (Covid 19).
Latihan di rumah Ariyanti lakukan sejak dua minggu lalu, lantaran atlet pelatnas ASEAN Para Games 2020 di pulangkan ke daerah masing-masing. Namun mereka tetap diberikan program latihan. Ariyanti melakukan latihan conditioning dan jogging.
"Kalau sprint saya tidak lakukan, karena harus di lapangan," ucap Ariyanti. Terkait kuliahnya di jurusan Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Sebelas Maret, Solo, Jawa Tengah, Ariyanti menuturkan masih berlangsung. Tapi dilakukan secara online. Dia pun, sangat terbantu aktivitas jogging, karena bisa mengusir rasa jenuh saat banyak tugas kampus yang harus diselesaikan.
"Saya biasanya latihan pagi hari, lanjut kuliah online dan mengerjakan tugas kampus," kata atlet semester IV ini. *k22
Komentar