Galang Dana untuk Masyarakat yang Kena Dampak Covid-19
Pramusti Bali Mulai Gerakan ‘Ngamen Online’
Gerakan ‘Ngamen Online’ ini dimulai secara resmi pada Selasa (14/4) malam kemarin dengan diunggahnya video Gek Diah bersama sang suami Mang Joe berjudul ‘Ngoyong Jumah’.
DENPASAR, NusaBali
Sejumlah gabungan musisi/penyanyi yang tergabung dalam Pramusti (Persatuan Artis, Musisi, Pencipta Lagu dan Insan Seni) Bali kompak mengadakan gerakan untuk ‘Ngamen Online’. Sesuai dengan tujuan ‘ngamen’, gerakan ini bertujuan menggalang dana yang nantinya akan didonasikan untuk masyarakat yang menjadi ‘korban’ dari wabah Covid-19.
Gerakan ‘ngamen online’ ini dilakukan dengan mengunggah video musik buatan masing-masing musisi Bali di platform media sosial (medsos) Pramusti Bali dan akun medsos masing-masing musisi/penyanyi pemilik lagu tersebut. Video musik ini, dapat berupa video para musisi yang membawakan lagu-lagu hitsnya dari rumah ataupun lagu ciptaan baru yang khusus dibuat dalam suasana pandemi Corona ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menghibur masyarakat yang sedang di rumah sekaligus kami turut serta mensosialisasikan imbauan-imbauan pemerintah dalam mengantisipasi meluasnya penularan virus Corona di seluruh pelosok daerah, khususnya Bali yang kita cintai ini,” ungkap Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah Murthana alias Rahman kepada NusaBali, Selasa (14/4).
Ide untuk menggalang dana melalui ‘ngamen online’ ini dicetuskan oleh Rahman di bulan Maret 2020 lalu dan didukung oleh anggota Pramusti yang saat ini memiliki lebih dari 200 anggota. Gerakan ini sendiri, sudah dimulai secara resmi pada Selasa (14/4) malam kemarin dengan diunggahnya video Gek Diah bersama sang suami Mang Joe berjudul ‘Ngoyong Jumah’. Selanjutnya akan diikuti musisi/penyanyi lain dengan mengunggah karyanya di akun media sosial Pramusti Bali dan akun masing-masing musisi/penyanyi tersebut.
Para penyanyi lain diantaranya, Trisna ‘STE’, Galuh Bilen, dan Joni Agung. Untuk video dari musisi lainnya, masih dalam proses yang nantinya akan diunggah secara berkelanjutan. Diharapkan dari gerakan ini, akan muncul donatur yang berdonasi melalui rekening Pramusti Bali yang telah disediakan.
Rahman menyebut Pramusti Bali tidak memiliki target tertentu dari dana yang telah dicapai untuk kemudian disumbangkan. Masyarakat yang nantinya menerima donasi ini, merupakan masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dari segi ekonomi. “Dana yang terkumpul akan kami sebarkan dan bagikan ke masyarakat berupa alat pelindung diri atau bisa juga sembako bagi masyarakat yang terdampak wabah ini. Nanti kita akan survey sebelumnya terhadap kebutuhan masyarakat saat dana sudah terkumpul,” papar Rahman yang juga Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, ini.
Dalam hal ini, para musisi dan artis nantinya juga turut berperan untuk memantau kondisi perekonomian masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. “Informasinya bisa kita serahkan ke masing-masing artis yang lebih tahu situasi wilayahnya. Informasi juga bisa kita dapatkan dari Dinas Sosial,” lanjutnya.
Nantinya, dalam menyalurkan donasi berupa kebutuhan masyarakat tersebut, pihak Pramusti Bali berkoordinasi dengan sejumlah instansi, seperti BPBD dan Rumah Sakit. “Rencananya seperti itu. Tapi kami lihat perkembangan situasi dan kondisi nanti. Bisa juga dibagikan secara langsung ke masyarakat terdampak,” tutup ketua perhimpunan musisi yang telah berdiri sejak 30 Juni 2004 ini. *cr74
Gerakan ‘ngamen online’ ini dilakukan dengan mengunggah video musik buatan masing-masing musisi Bali di platform media sosial (medsos) Pramusti Bali dan akun medsos masing-masing musisi/penyanyi pemilik lagu tersebut. Video musik ini, dapat berupa video para musisi yang membawakan lagu-lagu hitsnya dari rumah ataupun lagu ciptaan baru yang khusus dibuat dalam suasana pandemi Corona ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menghibur masyarakat yang sedang di rumah sekaligus kami turut serta mensosialisasikan imbauan-imbauan pemerintah dalam mengantisipasi meluasnya penularan virus Corona di seluruh pelosok daerah, khususnya Bali yang kita cintai ini,” ungkap Ketua Pramusti Bali, I Gusti Ngurah Murthana alias Rahman kepada NusaBali, Selasa (14/4).
Ide untuk menggalang dana melalui ‘ngamen online’ ini dicetuskan oleh Rahman di bulan Maret 2020 lalu dan didukung oleh anggota Pramusti yang saat ini memiliki lebih dari 200 anggota. Gerakan ini sendiri, sudah dimulai secara resmi pada Selasa (14/4) malam kemarin dengan diunggahnya video Gek Diah bersama sang suami Mang Joe berjudul ‘Ngoyong Jumah’. Selanjutnya akan diikuti musisi/penyanyi lain dengan mengunggah karyanya di akun media sosial Pramusti Bali dan akun masing-masing musisi/penyanyi tersebut.
Para penyanyi lain diantaranya, Trisna ‘STE’, Galuh Bilen, dan Joni Agung. Untuk video dari musisi lainnya, masih dalam proses yang nantinya akan diunggah secara berkelanjutan. Diharapkan dari gerakan ini, akan muncul donatur yang berdonasi melalui rekening Pramusti Bali yang telah disediakan.
Rahman menyebut Pramusti Bali tidak memiliki target tertentu dari dana yang telah dicapai untuk kemudian disumbangkan. Masyarakat yang nantinya menerima donasi ini, merupakan masyarakat yang terkena dampak Covid-19 dari segi ekonomi. “Dana yang terkumpul akan kami sebarkan dan bagikan ke masyarakat berupa alat pelindung diri atau bisa juga sembako bagi masyarakat yang terdampak wabah ini. Nanti kita akan survey sebelumnya terhadap kebutuhan masyarakat saat dana sudah terkumpul,” papar Rahman yang juga Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali, ini.
Dalam hal ini, para musisi dan artis nantinya juga turut berperan untuk memantau kondisi perekonomian masyarakat di sekitar tempat tinggalnya. “Informasinya bisa kita serahkan ke masing-masing artis yang lebih tahu situasi wilayahnya. Informasi juga bisa kita dapatkan dari Dinas Sosial,” lanjutnya.
Nantinya, dalam menyalurkan donasi berupa kebutuhan masyarakat tersebut, pihak Pramusti Bali berkoordinasi dengan sejumlah instansi, seperti BPBD dan Rumah Sakit. “Rencananya seperti itu. Tapi kami lihat perkembangan situasi dan kondisi nanti. Bisa juga dibagikan secara langsung ke masyarakat terdampak,” tutup ketua perhimpunan musisi yang telah berdiri sejak 30 Juni 2004 ini. *cr74
1
Komentar