Badung Siapkan Hotel Bintang 4 untuk PMI
Pemkab Badung menyiapkan 64 kamar hotel bintang 4 untuk PMI dan mahasiswa. Sedangkan 25 kamar lagi disiapkan untuk petugas medis yang mendampingi.
MANGUPURA, NusaBali
Pemkab Badung menyiapkan rumah singgah bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan mahasiswa Badung yang pulang dari luar negeri. Tempat yang dipilih adalah salah satu hotel bintang 4 di wilayah Kecamatan Kuta.
Total kamar yang disiapkan sebagai rumah singgah PMI dan mahasiswa asli Badung yang baru pulang sebanyak 64 kamar. Sedangkan 25 kamar lagi untuk petugas medis yang ditugaskan mendampingi para PMI dan mahasiswa. Agar memenuhi standar pelayanan kesehatan, Pemkab Badung juga telah menetapkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi pihak hotel sebagai lokasi rumah singgah.
“Nantinya dengan skema saat sampai bandara, PMI dan para mahasiswa langsung diarahkan untuk diperiksa petugas medis secara komprehensif. Apabila dari hasil tes medis tersebut ada PMI yang terindikasi positif Covid-19, maka akan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan PMI yang hasil tesnya negatif, langsung diarahkan ke hotel tempat rumah singgah,” tutur Wabup Suiasa saat meninjau hotel yang akan dijadikan tempat karantina di Kuta, Selasa (14/4). Wabup Suiasa didampingi anggota DPRD Kabupaten Badung AA Anom Gumanti dan Luh Gede Sri Mediastuti, Kadis Kesehatan dr Nyoman Gunarta, Kadis Kominfo IGN Jaya Saputra, Kabag Humas I Made Suardita.
Sesuai ketentuan, siapapun yang baru tiba di Bali harus menjalani karantina selama 14 hari demi mencegah wabah Covid-19. Protokol itu juga akan diterapkan bagi PMI dan mahasiswa begitu tiba.
Usai meninjau kondisi sejumlah kamar, Wabup Suiasa secara khusus menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pengusaha hotel karena ikut bersinergi turut serta dalam upaya mencagah penyebaran Covid-19. “Kami menghargai inisiatif pemilik hotel dan fasilitas akomodasi wisata yang ingin menyumbangkan unit hotel mereka. Kami berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mereka untuk memastikan bahwa semua persyaratan dan standar yang diperlukan dipenuhi,” tandasnya.
Sebelum meninjau rumah singgah untuk PMI dan mahasiswa asli Badung, Wabup Suiasa menyempatkan diri mengunjungi rumah singgah khusus bagi tim medis RSD Mangusada di Jalan Raya Kapal, Kecamatan Mengwi. Wabup Suiasa juga mengecek kesiapan dan kelengkapan APD tenaga medis yang bertugas di beberapa puskesmas di Kabupaten Badung, meliputi wilayah Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, dan Kuta sebagai garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Dalam kunjungannya ke beberapa puskesmas, Wabup Suiasa didampingi anggota Komisi VIII DPR RI IGN Alit Kesuma Kelakan yang sekaligus memfasilitasi pendistribusian APD bantuan pemerintah pusat. Wabup Suiasa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Alit Kelakan. “Kami mewakili pimpinan pemerintahan daerah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada anggota DPR RI Perwakilan Bali Bapak IGN Alit Kelakan karena secara proaktif sudah ikut mendukung pemerintah Kabupaten Badung dalam memfasilitasi pemenuhan APD bagi tenaga medis kita di semua puskesmas di Badung,” ujarnya.
Alit Kelakan menegaskan akan selalu berkomunikasi dengan Pemkab Badung dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19. “Kami selaku wakil rakyat berusaha membantu pemkab dan masyarakat dengan mendistribusikan APD kepada semua tenaga medis yang ada di masing-masing puskesmas wilayah Kabupaten Badung. Karena selama ini bantuan APD pemerintah pusat diutamakan untuk rumah sakit rujukan di setiap daerah,” kata Alit Kelakan.
Sementara Kepala Diskes Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, menegaskan tetap akan mengikuti protap dari Pemprov Bali mengenai pelayanan terhadap para PMI maupun mahasiswa asli Badung yang kuliah di luar negeri. “Kami tetap mengikuti protap yang telah ditentukan oleh teman-teman di provinsi. Kalau hasil pemeriksaan di bandara negatif dan diarahkan ke rumah singgah, ya kami siap mengikuti,” katanya.
Disinggung anggaran yang dikeluarkan untuk penyediaan rumah singgah tersebut, birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, itu mengaku tidak lah begitu besar. Hal ini karena, pihak hotel berkenan membantu pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19.
“Jadi, kita sebetulnya dibantu oleh pemilik hotel. Kita hanya bayar Rp 3 juta per kamar per bulan,” tandasnya. *asa
Pemkab Badung menyiapkan rumah singgah bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan mahasiswa Badung yang pulang dari luar negeri. Tempat yang dipilih adalah salah satu hotel bintang 4 di wilayah Kecamatan Kuta.
Total kamar yang disiapkan sebagai rumah singgah PMI dan mahasiswa asli Badung yang baru pulang sebanyak 64 kamar. Sedangkan 25 kamar lagi untuk petugas medis yang ditugaskan mendampingi para PMI dan mahasiswa. Agar memenuhi standar pelayanan kesehatan, Pemkab Badung juga telah menetapkan persyaratan khusus yang harus dipenuhi pihak hotel sebagai lokasi rumah singgah.
“Nantinya dengan skema saat sampai bandara, PMI dan para mahasiswa langsung diarahkan untuk diperiksa petugas medis secara komprehensif. Apabila dari hasil tes medis tersebut ada PMI yang terindikasi positif Covid-19, maka akan langsung dibawa ke rumah sakit rujukan untuk mendapatkan perawatan medis, sedangkan PMI yang hasil tesnya negatif, langsung diarahkan ke hotel tempat rumah singgah,” tutur Wabup Suiasa saat meninjau hotel yang akan dijadikan tempat karantina di Kuta, Selasa (14/4). Wabup Suiasa didampingi anggota DPRD Kabupaten Badung AA Anom Gumanti dan Luh Gede Sri Mediastuti, Kadis Kesehatan dr Nyoman Gunarta, Kadis Kominfo IGN Jaya Saputra, Kabag Humas I Made Suardita.
Sesuai ketentuan, siapapun yang baru tiba di Bali harus menjalani karantina selama 14 hari demi mencegah wabah Covid-19. Protokol itu juga akan diterapkan bagi PMI dan mahasiswa begitu tiba.
Usai meninjau kondisi sejumlah kamar, Wabup Suiasa secara khusus menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para pengusaha hotel karena ikut bersinergi turut serta dalam upaya mencagah penyebaran Covid-19. “Kami menghargai inisiatif pemilik hotel dan fasilitas akomodasi wisata yang ingin menyumbangkan unit hotel mereka. Kami berkomunikasi dan berkoordinasi dengan mereka untuk memastikan bahwa semua persyaratan dan standar yang diperlukan dipenuhi,” tandasnya.
Sebelum meninjau rumah singgah untuk PMI dan mahasiswa asli Badung, Wabup Suiasa menyempatkan diri mengunjungi rumah singgah khusus bagi tim medis RSD Mangusada di Jalan Raya Kapal, Kecamatan Mengwi. Wabup Suiasa juga mengecek kesiapan dan kelengkapan APD tenaga medis yang bertugas di beberapa puskesmas di Kabupaten Badung, meliputi wilayah Abiansemal, Mengwi, Kuta Utara, dan Kuta sebagai garda terdepan dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Dalam kunjungannya ke beberapa puskesmas, Wabup Suiasa didampingi anggota Komisi VIII DPR RI IGN Alit Kesuma Kelakan yang sekaligus memfasilitasi pendistribusian APD bantuan pemerintah pusat. Wabup Suiasa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Alit Kelakan. “Kami mewakili pimpinan pemerintahan daerah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada anggota DPR RI Perwakilan Bali Bapak IGN Alit Kelakan karena secara proaktif sudah ikut mendukung pemerintah Kabupaten Badung dalam memfasilitasi pemenuhan APD bagi tenaga medis kita di semua puskesmas di Badung,” ujarnya.
Alit Kelakan menegaskan akan selalu berkomunikasi dengan Pemkab Badung dalam upaya menanggulangi penyebaran Covid-19. “Kami selaku wakil rakyat berusaha membantu pemkab dan masyarakat dengan mendistribusikan APD kepada semua tenaga medis yang ada di masing-masing puskesmas wilayah Kabupaten Badung. Karena selama ini bantuan APD pemerintah pusat diutamakan untuk rumah sakit rujukan di setiap daerah,” kata Alit Kelakan.
Sementara Kepala Diskes Kabupaten Badung dr I Nyoman Gunarta, menegaskan tetap akan mengikuti protap dari Pemprov Bali mengenai pelayanan terhadap para PMI maupun mahasiswa asli Badung yang kuliah di luar negeri. “Kami tetap mengikuti protap yang telah ditentukan oleh teman-teman di provinsi. Kalau hasil pemeriksaan di bandara negatif dan diarahkan ke rumah singgah, ya kami siap mengikuti,” katanya.
Disinggung anggaran yang dikeluarkan untuk penyediaan rumah singgah tersebut, birokrat asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, itu mengaku tidak lah begitu besar. Hal ini karena, pihak hotel berkenan membantu pemerintah dalam upaya penanganan Covid-19.
“Jadi, kita sebetulnya dibantu oleh pemilik hotel. Kita hanya bayar Rp 3 juta per kamar per bulan,” tandasnya. *asa
Komentar