Jumlah ODP Bergejala di Buleleng Bertambah Dua Orang
Kedua ODP Bergejala langsung menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas.
SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Buleleng menerima tambahan dua Orang Dalam Pemantauan (ODP) bergejala dari Satgas Gotong Royong Desa. Keduanya langsung diarahkan menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas sejak Selasa (14/4) malam sambil menunggu hasil swab test.
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan dalam keterangan pers update penanganan Covid-19 mengatakan dua orang ODP tersebut memang memiliki riwayat datang dari luar negeri. Bahkan seorang di antaranya pada Selasa (14/4) sudah memasuki hari ke-14 karantina mandiri.
ODP ini pun terpaksa diantar ke RS Pratama Giri Emas karena menunjukkan gejala klinis. Sedangkan satu lainnyajuga merupakan pekerja kapal pesiar yang sedang dalam masa karantina menunjukkan gejala. “Keduanya sudah di-swab dan masih menunggu hasilnya mudah-mudahan besok (Kamis ini, Red) sudah ada,” ungkap Gede Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng.
Selain dua ODP baru, GTPP Covid-19 Buleleng juga tengah memantau dua ODP lainnya yang masih bergejala. Sedangkan jumlah PDP terkonfirmasi positif yang masih dirawat GTPP Covid-19 Buleleng hanya tersisa 1 orang PDP 3. Sedangkan 4 orang PDP terkonfirmasi positif lainnya ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali di Denpasar dan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang juga dalam masa pemantauan 14 hari masih tersisa 1.102 orang yang ada riwayat bekerja dan datang dari luar negeri dan juga warga dari transmisi lokal di Indonesia.
Suyasa juga menegaskan khusus isolasi mandiri PMI yang baru datang dari tanggal 11 April ke atas akan diarahkan mengikuti isolasi desa yang telah disiapkan Satgas Gotong Royong. PMI pun dibebaskan memilih mau diisolasi di hotel yang difasilitasi GTPP Covid-19 atau tetap di fasilitas umum yang sudah disiapkan oleh desa asalnya.
Sementara itu Suyasa juga menjelaskan dalam minggu ini kembali akan melakukan refocusing anggaran, sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Republik Indonesia per tanggal 9 April. Refocusing anggaran itu dilakukan untuk kedua kalinya setelah Pemkab Buleleng menyisihkan Rp 17 miliar Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19.
Refocusing anggaran kedua itu diwajibkan pemerintah pusat untuk kembali menyisir anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 di masing-masing daerah. “Kita refocusing paling lambat harus selesai tanggal 23 April. Itu harus dilaksanakan kalau tidak Pusat ada sanksi. Transfer pusat tidak akan dicairkan ke daerah kalau tidak melaksanakan,” ucap dia.
Dengan refocusing kedua kali selama pandemi Covid-19 ini akan menambah besaran BTT sebesar Rp 17 miliar yang dialokasikan sebelumnya. *k23
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan dalam keterangan pers update penanganan Covid-19 mengatakan dua orang ODP tersebut memang memiliki riwayat datang dari luar negeri. Bahkan seorang di antaranya pada Selasa (14/4) sudah memasuki hari ke-14 karantina mandiri.
ODP ini pun terpaksa diantar ke RS Pratama Giri Emas karena menunjukkan gejala klinis. Sedangkan satu lainnyajuga merupakan pekerja kapal pesiar yang sedang dalam masa karantina menunjukkan gejala. “Keduanya sudah di-swab dan masih menunggu hasilnya mudah-mudahan besok (Kamis ini, Red) sudah ada,” ungkap Gede Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng.
Selain dua ODP baru, GTPP Covid-19 Buleleng juga tengah memantau dua ODP lainnya yang masih bergejala. Sedangkan jumlah PDP terkonfirmasi positif yang masih dirawat GTPP Covid-19 Buleleng hanya tersisa 1 orang PDP 3. Sedangkan 4 orang PDP terkonfirmasi positif lainnya ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali di Denpasar dan jumlah Orang Tanpa Gejala (OTG) yang juga dalam masa pemantauan 14 hari masih tersisa 1.102 orang yang ada riwayat bekerja dan datang dari luar negeri dan juga warga dari transmisi lokal di Indonesia.
Suyasa juga menegaskan khusus isolasi mandiri PMI yang baru datang dari tanggal 11 April ke atas akan diarahkan mengikuti isolasi desa yang telah disiapkan Satgas Gotong Royong. PMI pun dibebaskan memilih mau diisolasi di hotel yang difasilitasi GTPP Covid-19 atau tetap di fasilitas umum yang sudah disiapkan oleh desa asalnya.
Sementara itu Suyasa juga menjelaskan dalam minggu ini kembali akan melakukan refocusing anggaran, sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan Republik Indonesia per tanggal 9 April. Refocusing anggaran itu dilakukan untuk kedua kalinya setelah Pemkab Buleleng menyisihkan Rp 17 miliar Belanja Tak Terduga (BTT) untuk penanganan Covid-19.
Refocusing anggaran kedua itu diwajibkan pemerintah pusat untuk kembali menyisir anggaran yang dialihkan untuk penanganan Covid-19 di masing-masing daerah. “Kita refocusing paling lambat harus selesai tanggal 23 April. Itu harus dilaksanakan kalau tidak Pusat ada sanksi. Transfer pusat tidak akan dicairkan ke daerah kalau tidak melaksanakan,” ucap dia.
Dengan refocusing kedua kali selama pandemi Covid-19 ini akan menambah besaran BTT sebesar Rp 17 miliar yang dialokasikan sebelumnya. *k23
1
Komentar