Pencacahan Sampah Plastik Masih Operasional
Pembatasan selama masa tanggap darurat Covid-10 menyebabkan pasokan sampah plastik ikut berkurang.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah usaha yang mulai mengalami penurunan produksi hingga penutupan sementara, tak berlaku pada usaha pencacahan sampah plastik. Rumah Plastik di Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng hingga Rabu (15/4) masih beroperasi seperti biasa, meski tak dipungkiri ada penurunan pasokan sampah karena pandemi Covid-19.
Owner Rumah Plastik, Putu Eka Darmawan mengatakan tetap memproduksi bahan baku berupa cacahan sampah hingga 1 ton. “Produksi tergantung pemasaran, semasih link pemasaran bagus, marketnya tidak masalah. Produksi masih jalan terus, meski kekurangan suplai,” kata dia.
Pengusaha muda itu juga menjelaskan pengurangan pasokan bahan baku pencacahan sampahnya itu berkurang dari bank sampah dan sekolah yang sudah bekerjasama, karena saat ini membatasi aktivitas di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, produksi cacahan sampahnya saat ini masih tetap mendapatkan harga yang pantas. “Memang ada penurunan itu setiap tahunnya rutin terjadi 2-3 kali per tahun, Kalau sekarang mungkin sedikit lebih lama,” imbuh dia.
Rumah Plastik miliknya saat ini telah bermitra dengan dua puluh lima bank sampah yang tersebar di tiga kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Buleleng, Bangli dan Klungkung. Setiap hari Rumah Plastik mampu memproduksi cacahan plastik hingga satu ton.
Harga plastik sesuai dengan jenisnya, berkisaran dari Rp 1.500-3.000 per satu kilogram. Satu kilogram plastik jirigen putih laku dengan harga Rp 3.500, botol plastik bening seharga Rp 2.500 per kilogram, hingga tutup botol perkilogramnya seharga Rp 2.000.*k23
Sejumlah usaha yang mulai mengalami penurunan produksi hingga penutupan sementara, tak berlaku pada usaha pencacahan sampah plastik. Rumah Plastik di Desa Petandakan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng hingga Rabu (15/4) masih beroperasi seperti biasa, meski tak dipungkiri ada penurunan pasokan sampah karena pandemi Covid-19.
Owner Rumah Plastik, Putu Eka Darmawan mengatakan tetap memproduksi bahan baku berupa cacahan sampah hingga 1 ton. “Produksi tergantung pemasaran, semasih link pemasaran bagus, marketnya tidak masalah. Produksi masih jalan terus, meski kekurangan suplai,” kata dia.
Pengusaha muda itu juga menjelaskan pengurangan pasokan bahan baku pencacahan sampahnya itu berkurang dari bank sampah dan sekolah yang sudah bekerjasama, karena saat ini membatasi aktivitas di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian, produksi cacahan sampahnya saat ini masih tetap mendapatkan harga yang pantas. “Memang ada penurunan itu setiap tahunnya rutin terjadi 2-3 kali per tahun, Kalau sekarang mungkin sedikit lebih lama,” imbuh dia.
Rumah Plastik miliknya saat ini telah bermitra dengan dua puluh lima bank sampah yang tersebar di tiga kabupaten di Bali, yakni Kabupaten Buleleng, Bangli dan Klungkung. Setiap hari Rumah Plastik mampu memproduksi cacahan plastik hingga satu ton.
Harga plastik sesuai dengan jenisnya, berkisaran dari Rp 1.500-3.000 per satu kilogram. Satu kilogram plastik jirigen putih laku dengan harga Rp 3.500, botol plastik bening seharga Rp 2.500 per kilogram, hingga tutup botol perkilogramnya seharga Rp 2.000.*k23
1
Komentar