BUMDes Kukuh Winangun Terapkan DO Kebutuhan Pokok
Bupati Tabanan Gerakkan 72 BUMDes Penuhi Kebutuhan Pokok
TABANAN, NusaBali
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti menggerakkan 72 BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, menyusul aturan social distancing dan physical distancing untuk mencegah penyebaran virus Corona (Covid-19).
Saat ini sudah ada 50 BUMDes yang siap difinalisasi. “Yang sudah jalan itu BUMDes Kukuh Winangun (Desa Kukuh, Kerambitan) dan Desa Tista sudah luncurkan program Net Shop mablanja uling jumah,” ujar Bupati Eka.
Kata dia untuk bisa menggerakkan 72 BUMDes itu pihaknya tengah menjajaki agar seluruhnya bisa serentak difinalisasi. “Kita gerakkan BUMDes agar masyarakat bisa di rumah sebagai upaya untuk memotong mata rantai virus,” tandasnya.
BUMDes Kukuh Winangun di Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, sudah menerapkan sistem delivery order (DO) kebutuhan pokok khusus di wilayah Desa Kukuh. Menariknya jasa pengiriman jika berbelanja di BUMDes Kukuh Winangun tanpa biaya alias gratis.
BUMDes Kukuh Winangun sudah menerapkan sistem DO sejak 2 Maret 2020. Kebutuhan pokok yang tersedia baru kualifikasi non basah. Bahkan daftar barang dan harga sudah dibuatkan tabel dan disebar lewat media sosial. Kebutuhan pokok yang tersedia seperti beras, air minum kemasan galon, gula pasir, kopi, dan lain-lain.
Perbekel Desa Kukuh, Kecamatan Kerambitan, I Nyoman Widhi Adnyana mengatakan BUMDes Kukuh Winangun menerapkan jasa delivery order untuk mengurangi aktivitas masyarakat keluar rumah dalam rangka pencegahan Covid-19. Sehingga dibuat ide untuk berjualan lewat media sosial. “Kami sudah terapkan sejak 2 Maret 2020,” ungkapnya, Rabu (15/4).
Menurut Widhi Adnyana, kebutuhan pokok yang dijual baru kebutuhan pokok non basah. Seperti beras, gula, kopi, telur, mie, sabun, bahkan bumbu dapur. “Sementara untuk sayur mayur belum bisa dibuatkan tabel harga. Khawatirnya ketika ada yang memesan, barangnya tidak ada karena belum ada pemasok tetap,” imbuh Widhi Adnyana.
Menariknya BUMDes Kukuh Winangun juga membantu menjualkan produk yang dibuat masyarakat. Seperti bumbu dapur ataupun kebutuhan lain. Masyarakat yang mempunyai produk untuk dijual bisa dititip ke posko BUMDes Kukuh Winangun, dan siap dibantu memasarkan. “Ini kami lakukan sekaligus untuk menghidupkan ekonomi kerakyatan,” katanya.
Untuk meringankan beban konsumen, selama pandemi Covid-19 ini jasa pengiriman produk yang dipesan digratiskan. “Biaya pengiriman gratis. Meskipun gratis, keuntungan sudah didapat tidak sampai rugi,” tutur Widhi Adnyana.
Untuk saat ini, diakui Widhi Adnyana, masyarakat Desa Kukuh yang terdiri dari 5 banjar ini sudah banyak yang memesan kebutuhan pokok lewat BUMDes. Tiap harinya transaksi rata-rata tembus di angka Rp 1.300.000. Contohnya saja kebutuhan air minum kemasan galon banyak permintaan. Jika awalnya air minum galon stok hanya 50 buah kini sudah tembus 100 buah.
Mengenai cara memesan, Widhi Adnyana menerangkan masyarakat cukup order lewat WhatsApp di nomor 082147565014. Petugas yang sudah disiapkan akan mencatat. Setelah deal, orderan siap diantar ke tujuan. “Kami punya dua petugas, satu petugas yang stand by di posko, dan satu petugas yang bertugas mengantar produk,” ucapnya.
Sedangkan untuk jam order barang di BUMDes mulai pukul 07.00 sampai pukul 13.00 Wita. Sedangkan untuk waktu pengiriman dimulai pukul 15.00 sampai pukul 17.00 Wita.
Desa Kukuh terdiri dari 5 banjar, yakni Banjar Samsaman Alas, Banjar Samsaman Kelod, Banjar Kukuh Kangin, Banjar Kukuh Kawan, dan Banjar Kukuh Kelod. *des
1
Komentar