Belajar di RRI, Guru Mengajar Lewat Radio
Siaran radio mampu menjangkau wilayah yang memiliki keterbatasan sambungan internet. Sedangkan pengguna internet juga mampu mengakses siaran lewat YouTube.
DENPASAR, NusaBali
Selama masa physical distancing yang mengharuskan siswa dan guru melakukan sistem pembelajaran daring, inisiatif untuk mendukung program belajar dari rumah juga dilakukan oleh stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) di Bali dengan siaran yang bertajuk Belajar di RRI.
Siaran yang bernaung di bawah program Ibu Pertiwi Memanggil ini, telah dimulai sejak bulan Maret 2020, tepatnya semenjak sekolah-sekolah melakukan proses belajar dari rumah. Sejak saat itu, RRI secara rutin mengundang beberapa guru sebagai pembicara pada siaran yang disiarkan melalui saluran Pro 2 FM Denpasar ini.
“Kita siasati kegiatan ini karena tidak semua wilayah itu terjangkau oleh internet. Mereka bisa menggunakan baik lewat internet maupun teresterial atau pemancar radio,” ujar Kepala LPP RRI Denpasar, Nawir Nawihu pada Senin (13/4).
Topik-topik yang menjadi pembahasan dalam siaran Belajar di RRI ini beragam, dan dikemas dalam pembahasan yang bisa dimengerti oleh pelajar dari berbagai tingkatan. Jadwal siaran program ini pun, menyesuaikan dengan hari sekolah, yakni Senin-Jumat dengan durasi selama satu jam dari pukul 11.00-12.00 Wita.
Siaran ini dilakukan dengan mengundang guru-guru sekolah sebagai pembicara. Namun, sesuai dengan anjuran physical distancing, maka guru-guru yang menjadi pembicara dalam program ini melakukan interaksi melalui telepon dan pertemuan virtual dengan aplikasi Zoom untuk siaran langsung di channel YouTube RRI.
Adanya sistem ini memungkinkan RRI untuk mengundang pembicara dari luar wilayah Denpasar, seperti yang dilakukan oleh guru asal SMA Negeri 1 Rendang, Karangasem, I Made Yuda Asmara yang mengisi program ini dengan membawakan materi agama Hindu bertajuk Etika dan Esensi Yadnya.
“Yang saya jelaskan itu yadnya secara umum, agar audiensnya mampu mengikuti pembelajaran secara umum. Ini kan materinya sederhana yang sering dilaksanakan oleh umat Hindu. Khususnya bagi siswa, itu tentang persembahyangan, mengenai pelaksanaan Puja Tri Sandhya, dan Muspa Kramaning Sembah,” terangnya saat dihubungi NusaBali.
Adanya siaran ini disambut baik oleh masyarakat yang memanfaatnya siaran ini untuk berinteraksi langsung dengan pembicara. “Tiyang bukan hanya menjelaskan ke satu sekolah saja. Tadi banyak sekali yang menanyakan (materi), jadi bukan hanya di sekolah saya saja yang saya jelaskan,” lanjut pencetus aplikasi Pendidikan Agama Hindu Berbasis Android ini.
Made Yuda Asmara. -IST
Made Yuda Asmara bukan satu-satunya guru asal Karangasem yang menjadi pembicara dalam siaran Belajar di RRI ini. Dari SMA Negeri 1 Rendang sendiri, terdapat dua guru lainnya yang telah tampil sebagai pembicara, antara lain I Komang Warsa dan sang kepala sekolah, I Putu Sudibawa.
Selain siaran Belajar di RRI, program ‘Ibu Pertiwi Memanggil’ ini juga memiliki satu siaran lainnya untuk memotivasi para pelajar, yakni Numpang Nampang. Program ini khusus mengundang remaja atau siswa yang berprestasi untuk berbagi pengalaman. “Ini satu program acara yang dikhususkan untuk remaja-remaja dan anak sekolah yang unya prestasi, kita siapkan ruang, mereka bisa bertukar pendapat dan pikiran lewat siaran radio apa saja kiat-kiatnya sampai bisa meraih prestasi dan prestasi apa yang sudah dicapai,” papar Nawir Nawihu.*cr74
Komentar