Satu ODP Bergejala di Buleleng Dinyatakan Positif
Pekerja kapal pesiar dengan kode PDP 11 itu merupakan salah satu Orang Dengan Pemantauan (ODP) dan kini diisolasi di RS Pratama Giri Emas.
SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, mendapat satu tambahan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif. Pasien yang dikode dengan PDP 11 itu merupakan salah satu Orang Dengan Pemantauan (ODP) yang merupakan pekerja kapal pesiar. Statusnya berubah menjadi PDP dan langsung diisolasi di ruang isolasi RS Pratama Giri Emas setelah hasil swab test-nya dinyatakan positif.
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers online Kamis (16/4) siang kemarin dengan penambahan 1 PDP baru itu jumlah PDP yang masih dirawat di RS Pratama Giri Emas berjumlah dua orang, termasuk PDP 3 yang sudah menjalani isolasi sebulan lebih. “Dua ODP bergejala yang kemarin dibawa ke RS Pratama Giri Emas setelah diambil swab, satu di antaranya terkonfirmasi positif, satu lagi masih menunggu hasil swab-nya datang,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Dia pun menjelaskan hingga saat ini perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng jumlah PDP kumulatif berjumlah 11 orang, lima orang positif yang tiga orang di antaranya sudah sembuh. Sedangkan enam lainnya dinyatakan negatif. Selain PDP yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng, juga ada 5 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang dinyatakan positif yang saat ini ditangani GTPP Provinsi Bali dan dirawat di Denpasar.
Dengan penambahan satu orang PDP terkonfirmasi positif di Buleleng yang gejalanya muncul saat masa karantina 14 hari, kembali ditekankan Suyasa untuk masa karantina dilakukan dengan disiplin. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, yang juga sebagai Ketua GGTP Covid-19 Buleleng menurut Suyasa sudah menginstruksikan seluruh kecamatan melakukan pengawasan ketat di masing-masing wilayahnya.
Kecamatan diharapkan teliti melihat warganya bekerjasama dengan Satgas Gotong Royong Desa, yang juga PMI di luar agen keberangkatan dan pulang di jalur penumpang umum. Dia pun berharap PMI yang pulang dengan status penumpang umum punya kesadaran untuk tetap memeriksakan dirinya dan melapor ke GTPP Covid-19 di Provinsi. “Memang kalau tidak melalui agen resmi tidak terdata dan masuk sebagai penumpang umum, ini biar lebih ketat lagi, meskipun penumpang umum tetap harus diperiksa, kami sudah berkoordinasi juga dengan provinsi,” kata birokrat asal Tejakula ini.
Namun jika pun masih bisa lolos dan pulang ke daerah asalnya di Buleleng tanpa pemeriksaan tetap akan diawasi oleh Satgas Gotong Royong dan segera akan diambil untuk menjalani karantina sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan.
Sementara itu data terbaru PMI yang sudah menjalani isolasi di desa maupun rumah singgah memanfaatkan fasilitas pariwisata sebanyak 97 orang dari sembilan kecamatan. Mantan Kadisdikpora Buleleng ini juga mengatakan Kamis (16/4) sore, Dinas Perhubungan kembali menjemput PMI yang pulang. Dari informasi GTPP Covid-19 Buleleng ada 91 PMI asal Buleleng yang pulang lewat bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa yang langsung diturunkan dari kapal pesiar.
Dia juga menyebutkan selain Hotel Aneka Lovina dan Grand Wijaya yang sudah menampung PMI menjalani karantina, ada total 41 hotel, pondok wisata, guest house, homestay yang bersedia menerima PMI. Puluhan hotel yang sudah bersedia menjadi tempat karantina PMI berkapasitas total 356 kamar. Protap karantina baik di desa menggunakan fasilitas umum seperti gedung SD maupun fasilitas pariwisata dikembalikan kepada PMI dan Desa masing-masing.*k23
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, mendapat satu tambahan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) yang terkonfirmasi positif. Pasien yang dikode dengan PDP 11 itu merupakan salah satu Orang Dengan Pemantauan (ODP) yang merupakan pekerja kapal pesiar. Statusnya berubah menjadi PDP dan langsung diisolasi di ruang isolasi RS Pratama Giri Emas setelah hasil swab test-nya dinyatakan positif.
Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers online Kamis (16/4) siang kemarin dengan penambahan 1 PDP baru itu jumlah PDP yang masih dirawat di RS Pratama Giri Emas berjumlah dua orang, termasuk PDP 3 yang sudah menjalani isolasi sebulan lebih. “Dua ODP bergejala yang kemarin dibawa ke RS Pratama Giri Emas setelah diambil swab, satu di antaranya terkonfirmasi positif, satu lagi masih menunggu hasil swab-nya datang,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Dia pun menjelaskan hingga saat ini perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng jumlah PDP kumulatif berjumlah 11 orang, lima orang positif yang tiga orang di antaranya sudah sembuh. Sedangkan enam lainnya dinyatakan negatif. Selain PDP yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng, juga ada 5 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Buleleng yang dinyatakan positif yang saat ini ditangani GTPP Provinsi Bali dan dirawat di Denpasar.
Dengan penambahan satu orang PDP terkonfirmasi positif di Buleleng yang gejalanya muncul saat masa karantina 14 hari, kembali ditekankan Suyasa untuk masa karantina dilakukan dengan disiplin. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, yang juga sebagai Ketua GGTP Covid-19 Buleleng menurut Suyasa sudah menginstruksikan seluruh kecamatan melakukan pengawasan ketat di masing-masing wilayahnya.
Kecamatan diharapkan teliti melihat warganya bekerjasama dengan Satgas Gotong Royong Desa, yang juga PMI di luar agen keberangkatan dan pulang di jalur penumpang umum. Dia pun berharap PMI yang pulang dengan status penumpang umum punya kesadaran untuk tetap memeriksakan dirinya dan melapor ke GTPP Covid-19 di Provinsi. “Memang kalau tidak melalui agen resmi tidak terdata dan masuk sebagai penumpang umum, ini biar lebih ketat lagi, meskipun penumpang umum tetap harus diperiksa, kami sudah berkoordinasi juga dengan provinsi,” kata birokrat asal Tejakula ini.
Namun jika pun masih bisa lolos dan pulang ke daerah asalnya di Buleleng tanpa pemeriksaan tetap akan diawasi oleh Satgas Gotong Royong dan segera akan diambil untuk menjalani karantina sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan.
Sementara itu data terbaru PMI yang sudah menjalani isolasi di desa maupun rumah singgah memanfaatkan fasilitas pariwisata sebanyak 97 orang dari sembilan kecamatan. Mantan Kadisdikpora Buleleng ini juga mengatakan Kamis (16/4) sore, Dinas Perhubungan kembali menjemput PMI yang pulang. Dari informasi GTPP Covid-19 Buleleng ada 91 PMI asal Buleleng yang pulang lewat bandara Ngurah Rai dan Pelabuhan Benoa yang langsung diturunkan dari kapal pesiar.
Dia juga menyebutkan selain Hotel Aneka Lovina dan Grand Wijaya yang sudah menampung PMI menjalani karantina, ada total 41 hotel, pondok wisata, guest house, homestay yang bersedia menerima PMI. Puluhan hotel yang sudah bersedia menjadi tempat karantina PMI berkapasitas total 356 kamar. Protap karantina baik di desa menggunakan fasilitas umum seperti gedung SD maupun fasilitas pariwisata dikembalikan kepada PMI dan Desa masing-masing.*k23
Komentar