nusabali

Kuliah Online, Daya Serap Mahasiswa Dipantau lewat Kuis

  • www.nusabali.com-kuliah-online-daya-serap-mahasiswa-dipantau-lewat-kuis

DENPASAR, NusaBali
Sejumlah perguruan tinggi di Bali telah mengalihkan kegiatan pembelajaran di kampus menjadi secara daring (online) di rumah.

Langkah ini dilakukan sehubungan dengan upaya pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19). Tak terkecuali oleh kampus pariwisata Jaya Wisata International Hotel School (JWIHS).

Di kampus ini pembelajaran secara daring bukan hanya meliputi teori saja, melainkan juga praktiknya. Pembelajaran dilakukan melalui beragam aplikasi seperti Zoom. "Jadi mengikuti dengan anjuran pemerintah, kami study from home," kata Direktur Utama JWIHS, I Putu Gede Panca Wasidipa, Kamis (16/4).

Untuk mendukung kelancaran kegiatan pembelajaran secara daring, dosen tetap dipersilakan melakukannya dari kampus. "Kebetulan fasilitas tersedia lengkap seperti koneksi internet, komputer, dan perlengkapan praktik. Sehingga dosen lebih nyaman mengajar dari sini," ujarnya. Dia juga memastikan prosesnya sesuai protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.

Meski berlangsung secara daring, pembelajaran di kampusnya tetap berlangsung sesuai dengan jadwal. "Hanya saja tempatnya yang berbeda, juga tatap muka dilaksanakan melalui media perantara,” sambungnya. "Teman-teman dosen menggunakan aplikasi yang sudah tersedia,"imbuhnya.

Untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran, mereka menggunakan aplikasi AppQuiz JWIHS yang dirancang sendiri. "Jadi dosen wajib mengadakan kuis setiap dua atau tiga kali pertemuan guna mengevaluasi materi yang sudah diterima mahasiswa," jelasnya.

Melalui aplikasi tersebut pihaknya juga dapat memantau kinerja para dosen. "Apakah mahasiswa mendapat materi yang seharusnya diberikan selama pembelajaran. Itu bisa langsung diakses datanya melalui aplikasi tersebut," katanya.

Sementara itu, Direktur Lembaga Pelatihan Kerja JWIHS dan Instruktur English Profesi, I Made Rata memastikan pembelajaran secara daring ini tetap sesuai dengan kurikulum yang telah disusun sebelumnya. "Kehadiran mahasiswa harus 75 persen sebagai syarat mereka untuk tetap bisa mengikuti ujian," jelasnya.

Persyaratan ini juga dimaksudkan agar mahasiswa dapat terjun ke dunia industri untuk mengikuti praktik kerja lapangan nantinya setelah kondisi normal kembali. Sebelumnya ia mengaku sudah sering menjajal pembelajaran secara daring. "Jadi tidak terlalu kaget. Lembaga sendiri sudah mempersiapkan infrastrukturnya sebaik mungkin,” tutupnya. *cr75

Komentar