Sameton Buldog Dukung KBS
Dukungan terhadap Ketua DPD PDIP Bali Dr Ir Wayan Koster MM sebagai Calon Gubernur (Cagub) Bali ke Pilgub 2018, terus mengalir.
Kemarin, Koster Juga Bertemu Peradah
DENPASAR,NusaBali
Kali ini, komunitas Buleleng Dogen (Buldog) juga merapat dukung Koster Bali Satu (KBS). Dukungan tersebut disampaikan saat Wayan Koster bertemu sameton Buldog di Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Sabtu (27/8) sore. Dalam pertemuan tersebut, komunitas Buldog yang merupakan krama perantaun asal Buleleng bertekad bulat dukung Wayan Koster sebagai Cagub Bali 2018.
Pertemuan di Dalung sore itu dihadiri langsung Sekretaris Jenderal Buldog, I Made Sukadarma alias Gobang. Srikandi Beringin yang mantan Sekretaris DPD I Golkar Bali 2010-2012, Dewa Ayu Putu Sri Wigunawati, juga hadir mendampingi Sekjen KBS, Pande Krisnayana, dan Pembina KBS, I Ketut Golak.
“Hidup Koster..., Hidup Koster.... Jele melah nyama gelah (Baik-buruk saudara kita, Red). Kami mendukung Wayan Koster sampai titik darah penghabisan,” pekik para anggota Buldog saat itu.
Koster sendiri dalam pertemuan itu menerima penyematan baju hitam sebagai Ketua Dewan Kehormatan Buldog. Adalah Sekjen Buldog, Made Sukadarma, yang langsung menyampaikan pengangkatan Koster sebagai Ketua Kehormatana Buldog.
Menurut Made Sukadarma alias Gobang, anggota Buldog di Denpasar terdiri dari 18 koordinator lapangan (Korlap). Sedangkan anggota Buldog terbesar di seluruh kabupaten/kota se-Bali. Kecuali di Buleleng, anggota Buldog se-Bali lengkap ber-KTA (Kartu Tanda Anggota) berjumlah 12.000 orang. “Potensi tersebut akan kami kerahkan mendukung Koster. Sebab, Koster memenuhi syarat sebagai pemimpin Bali ke depan,” ujar Gobang.
Sementara, Wayan Koster langsung merespons positif dukungan dari komunitas Buldog terhadap KBS. Politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini merasa terharu atas dukungan Buldog yang spontan. “Saya baru kali ini bertemu sameton Buldog. Meski demikian, saya merasa salut karena sameton Buldog mendukung saya dengan ikhlas dan spontan,” ujar Koster yang sudah tiga periode duduk di Komisi X DPR RI (membidangi pendidikan, pemuda, olahraga, seni-budaya, pariwisata).
Koster menegaskan siap ngayah untuk Bali lima tahun ke depan. Untuk itu, Koster terus menemui masyarakat Bali. DPP PDIP sendiri, kata Koster, memang memerintahkan dirinya untuk terjun menyiapkan diri. Karenanya, Koster turun menyerap aspirasi ke bawah.
“Sameton Buldog jangan ragu, karena DPP PDIP memberikan perintah kepada saya menemui krama Bali untuk tampil menjadi pemimpin di Bali. Tinggal menyiapkan Calon Wakil Gubernur ke Pilgub 2018,” ujar mantan Ketua Tim Pemenangan Pasangan Jokowi-JK Provinsi Bali di Pilpres 2014 ini.
Koster mengaku sangat terketuk dengan dukungan sameton Buldog. Koster pun dengan kesungguhan hati akan berlanjut menemui tokoh-tokoh masyarakat di Bali. Koster langsung mengatakan kesiapan membantu sameton Buldog yang akan mengadakan Mahasabha (Musyawarah), November 2016, untuk pembentukan kepengurusan baru.
Selain itu, Koster juga berjanji akan memfasilitasi sameton Buldog untuk dapat perhatian dari pemerintah. “Buldog adalah organisasi kemasyarakatan yang sudah terdaftar di Kesbanglimnaspol. Jadi, Buldog juga berhak menerima dana bansos dan hibah dari pemerintah,” tegas politisi-akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika lulusan ITB Bandung ini.
Sementara itu, sebelum bertemu sameton Buldog yang menyatakan dukungan bulat ke KBS, Wayan Koster hari itu sempat menemui Forum Warna-warni Bali, yang merupakan perwakilan berbagai tokoh. Pertemuan penuh kekeluargaan itu juga digelar di tempat yang sama, yakni Desa Dalung, Kecamatan Kuta Utara.
Hadir dalam acara tersebut, antara lain, pentolan Forum Bali Mandara (Forbara) Ir I Nyoman Bhaskara dan Ketua DPRD Badung 2015-2019 dari Fraksi PDIP, Putu Parwata. Sama seeprti pertemuan dengan sameton Buldog, Koster juga mendapatkan dukungan dari Forum Warna-warni Bali untuk maju sebagai Cagub Bali 2018 mendatang.
Sehari kemudian, Minggu (28/8), Koster kembali bertemu dengan Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma (Peradah) Provinsi Bali di Gedung PHDI Bali, Jalan Ratna Denpasar. Da-lam pertemuan dengan para tokoh muda Hindu kemarin pagi, Koster berbicara 4 Pilar Kebangsaan: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Koster mengatakan, Pancasila sudah harga mati. Tapi, saat ini masih ada yang coba-coba mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Caranya, macam-macam, dengan tujuan yang tapi balutannya berbeda. Ada yang dengan balutan gerakan budaya, ada pula dengan gerakan ekonomi. “Mereka para fundamentalis. Saya mengajak saudara- saudara untuk tetap mengawal Pancasila,” ajak Koster.
Dia menegaskan, Presiden Jokowi telah bijaksana dan tegas mencabut Peraturan Daerah (Perda) yang bertentangan dengan Pancasila. ”Saya perhatikan dan saya salut Pak Presiden berani mencabut produk hukum daerah yang bertentangan dengan Pancasila,” kata suami dari dramawati Ni Putu Putri Suastini ini. * nat
Komentar