nusabali

Buleleng Perketat Aturan Karantina PMI

31 PMI Asal Karangasem Dikarantina di Vila

  • www.nusabali.com-buleleng-perketat-aturan-karantina-pmi

SINGARAJA, NusaBali
Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, bakal memperketat aturan karantina bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di rumah singgah yang telah disediakan Pemkab maupun Desa.

Keputusan ini menyusul adanya aktivitas PMI di rumah singgah yang justru mengabaikan aspek keamanan diri dan orang lain, seperti ngumpul bareng tanpa memperhatikan social dan physical distancing (jaga jarak).

“Kami ingin proses karantina terhadap PMI yang baru datang ini berjalan secara efektif,” kata Ketua GTPP Covid-19 Buleleng, yang juga Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, Sabtu (18/4). Sejauh ini, sudah ada hampir 200 orang PMI yang menjalani masa karantina di beberapa rumah singgah, baik hotel, vila, home stay termasuk fasilitas umum lainnya seperti gedung sekolah. Jumlah PMI yang di karantina akan terus bertambah, menyusul kedatangan PMI secara bergelombang dari luar negeri lewat Pelabuhan Benoa, Denpasar.

Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan, ketentuan itu akan dibuat dalam sebuah aturan khusus. Salah satunya membatasi interaksi seluruh PMI. Langkah ini guna melindungi seluruh pelaku karantina itu sendiri. Agus Suradnyana khawatir, bila nantinya interaksi diberikan secara bebas, maka akan terjadi penularan virus Corona, seandainya salah satu dari mereka ada yang terinfeksi. “Saya khawatir, kalau satu hotel ada 50 orang, lalu ada satu yang terpapar virus Corona, ini kan bisa menyebar ke seluruh rekannya. Ini yang saya khawatirkan. Makanya perlu diperketat,” terang Bupati asal Desa Banyuasri, Kecamatan Banjar ini.

Agus Suradnyana meminta kepada PMI yang menjalani masa karantina di masing-masing rumah singgah, dapat memahami maksud dan tujuan dari pengetatan tersebut.

Menurut Agus Suradnyana, karantina jangan hanya dimaknai sebagai mengamankan diri dari masyarakat luas, namun juga agar dipahami sebagai pengamanan diri dengan sesama pelaku karantina itu sendiri. “Tolong dengan sangat, patuhi ketentuan yang ada. Ini demi keamanan semua pihak, dan memutus penyebaran mata rantai Covid-19,” ujarnya.

Sementara, GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng saat ini sudah menyusun tata tertib bagi pelaku karantina. Selain melarang adanya aktivitas berkumpul, PMI  juga diimbau untuk tetap berada di dalam kamar, kecuali untuk kegiatan olahraga. Unutuk aktivitas olahraga yang dilaksanakan di tempat terbuka, agar memperhatikan physical distancing dengan orang lain. Selain itu, masker juga wajib digunakan oleh pelaku karantina, terutama saat keluar kamar.

Tidak hanya itu, tata cara pemberian makanan juga menjadi perhatian Gugus Tugas. Dimana, setiap bentuk pemberian makanan kepada pelaku karantina agar menggunakan bungkusan sekali pakai. Pelaku juga diminta untuk secara mandiri membersihkan kamarnya untuk menghindari kontak dengan pegawai hotel.

Sementara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, kembali menemukan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif baru. Tambahan satu orang PDP terkonfirmasi itu adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah usai melakukan karantina mandiri selama 14 hari, namun saat dirapid test dan di-swab kembali hasilnya menunjukkan positif. Pasien yang diberi kode PDP 12 ini langsung dirujuk ke RS Pratama Giri Emas untuk menjalani isolasi dan perawatan.

Penambahan satu PDP terkonfirmasi di Buleleng diungkapkan Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng Gede Suyasa, saat memberikan keterangan pers online update penanganan, Sabtu kemarin. PDP 12 dinyatakan terkonfirmasi positif pada Jumat (17/4) malam. Kasus yang sama juga sebelumnya ditemukan pada PDP 11, yang kini juga tengah menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas. “PDP tambahan terkonfirmasi ini sudah usai menjalani karantina 14 hari, saat di rapid tes kembali hasilnya positif, begitu juga hasil swabnya maka dirujuk ke RS Pratama Giri Emas,” ujar Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.

Dengan penambahan satu PDP baru, jumlah akumulasi PDP di Buleleng berjumlah 12 orang yang enam diantaranya dinyatakan terkonfirmasi positif dan enam sisanya negatif. Dari enam PDP yang terkonfirmasi positif yang saat ini masih menjalani perawatan dan isolasi di RS Pratama Giri Emas berjumlah 3 orang, yakni PDP 3, PDP 11 dan PDP 12.

Selain tiga orang PDP terkonfirmasi yang masih menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas, juga ada satu Orang Dalam Pemantauan (ODP) bergejala yang dirawat dan juga satu Orang Tanpa Gejala (OTG) yang masih menunggu hasil swab terakhir keluar dari tim kesehatan. “Jumlah total yang di RS Pratama Giri Emas ada 5 orang,” imbuh dia. Selain PDP terkonfirmais yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng juga ada 6 orang PDP terkonfirmasi positif ber KTP Buleleng yang ditangani GTPP Covid-19 Provinsi Bali dan dirawat di salah satu RS di Denpasar.

Sekda Suyasa juga menegaskan soal kasus meninggalnya seseorang di RSUD Buleleng yang sempat gempar dan diduga terindikasi covid-19 karena anaknya seorang PMI dan baru pulang beberapa hari sebelum kematiannya. Setelah melihat hasil swab warga yang meninggal maupun PMI yang merupakan keluarga korban dinyatakan hasil swab keduanya negatif. Dengan bukti tersebut Suyasa menegaskan bahwa pasien RSUD yang meninggal bukan merupakan kasus covid-19.

Sementara itu hingga Sabtu (18/4) sore kemarin, jumlah PMI yang sudah dikarantina oleh Satgas Gotong Royong Desa maupun GTPP Covid-19 Buleleng sebanyak 194 orang. Sebanyak 31 orang diantaranya dikarantina Satgas Gotong Royong Desa, dengan menggunakan rumah singgah berupa fasilitas umum maupun hotel atau fasilitas pariwisata yang dimiliki desa. Sedangkan sisanya 163 orang menjalani karantian di hotel yang masih terkonsentrasi di wilayah kota.

Menurut birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini, jumlah PMI yang pulang terus akan bertambah. Bahkan, Sabtu (18/4) Dinas Perhubungan kembali melakukan penjemputan 114 orang PMI yang baru pulang di Denpasar. Seluruh PMI yang baru dijemput dari Denpasar akan didrop di hotel POP wilayah Kota Singaraja. Setelah menginap semalam mereka akan kembali didistribusikan ke hotel-hotel terdekat daerah asalnya.

Terpisah sebanyak 31 PMI asal Karangasem kembali datang, terbagi dua gelombang. Mereka dikarantina di Villa Taman Surgawi, Banjar Beok, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem, Sabtu (18/4). Begitu tiba mereka langsung dapat arahan dari Sekretaris Satgas Penanggulangan Covid-19 yang juga Kepala Pelaksana BPBD Karangasem, Ida Ketut Arimbawa dan Kasat Pol PP Karangasem, I Wayan Sutama.

Kedatangan PMI gelombang I diantar minibus DK 9014 S sebanyak 16 PMI, pukul 18.55 Wita, dan kedatangan gelombang II diantar bus DK 9015 S sebanyak 15 PMI, tiba pukul 19.12 Wita. Sekretaris Satgas, Ida Ketut Arimbawa mengapresiasi dukungan dari Bendesa Adat Ujung Hyang, I Gusti Bagus Suteja, beserta segenap prajuru, begitu juga dukungan dari Perbekel Tumbu, I Kadek Oki Lerianto.

Sehingga secara psikologis, seluruh PMI tidak menemui hambatan. PMI itu berasal dari beberapa desa di Karangasem, di antaranya Desa Nongan, Desa Rendang  dan Desa Menanga (Kecamatan Rendang), Desa Telaga Tawang (Kecamatan Sidemen), Desa Muncan, Desa Sebudi, dan Desa Selat (Kecamatan Selat), Desa Antiga Kelod (Kecamatan Manggis) dan lain-lain.

"Kedatangan PMI kali ini, nyaris tanpa hambatan untuk menjalani program karantina," jelas Ida Ketut Arimbawa. Di bagian lain Ketua PHRI Karangasem, I Wayan Kariasa, siap mendukung memanfaatkan hotel untuk tempat karantina. "Kami PHRI siap membantu pemerintah, memfasilitasi karantina dengan memanfaatkan hotel. Kami juga siap mengkomunikasikan dengan masyarakat sekitar hotel, memberikan edukasi dan pemahaman pentingnya menjalani karantina bagi PMI," kata I Wayan Kariasa. *k19, k23, k16

Komentar