nusabali

Warga Legian Datangi Hotel Karantina PMI Asal Bangli

  • www.nusabali.com-warga-legian-datangi-hotel-karantina-pmi-asal-bangli

MANGUPURA, NusaBali
Perwakilan masyarakat Legian mendatangi Hotel Fontana di Jalan Dewi Sri, Nomor 68, Kelurahan Legian, Kecamatan Kuta, Badung, Sabtu (18/4) siang.

Kedatangan warga tersebut untuk mempertanyakan keberadaan puluhan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Bangli yang dikarantina di hotel tersebut. Sepengetahuan warga, karantina bagi PMI menjadi tanggungjawab masing-masing daerah kabupaten/kota.

Informasi yang dihimpun di lapangan, perwakilan warga Legian tersebut tiba di Hotel Fontana pada, Sabtu siang pukul 12.25 Wita. Maksud kedatangan mereka mempertanyakan keberadaan 96 PMI asal Bangli yang saat ini menjalani karantina di hotel tersebut. Di mana ke 96 PMI itu sudah datang dan menempati hotel itu secara bertahap sejak, Kamis (16/4) sore.

Penggunaan Hotel Fontana sebagai lokasi karantina PMI ternyata belum ada koordinasi lanjutan dengan masyarakat setempat, sehingga memantik reaksi dan mempertanyakan keberadaan para PMI itu. Hal inilah yang membuat warga mendatangi hotel dan hendak bertanya langsung serta langkah ke depannya terkait para PMI itu.

"Kok di karantina di sini (Legian)," cetus seorang warga Legian yang ikut datang ke lobi Hotel Fontana pada, Sabtu siang kemarin. Terkait warganya yang mendatangi hotel lokasi karantina PMI asal Bangli, Lurah Legian, I Made Madia, membenarkan adanya 'protes' warga yang keberatan wilayahnya dijadikan lokasi karantina. Warga langsung mendatangi lokasi Hotel Fontana itu dan ingin mengetahui secara jelas dan pasti soal karantina PMI tersebut. Masih menurut Made Madia, dari pengakuan masyarakat untuk karantina menjadi perhatian dan tanggungjawab masing-masing wilayah atau daerah. Namun, upaya Pemkab Bangli memanfaatkan hotel di Legian perlu dipertanyakan dan menjadi perhatian khusus warganya.

"Karantina ini kan tanggungjawab masing-masing kabupaten/kota. Tapi, kenapa yang dari luar Kabupaten Badung justru dikarantina di Legian?," Beber Madia menirukan keluhan warganya itu. Dalam protes warga Legian itu, pihaknya bersama Camat Kuta, I Nyoman Rudiarta, dan stakeholder lainnya hadir ke lokasi hotel dan berupaya mencari titik temu terkait polemik itu. Namun, saat ditanyai kesepakatan terakhir dengan utusan Pemkab Bangli yang juga hadir di hotel tersebut, Lurah Made Madia belum mau membeberkannya. Sementara dikonfirmasi melalui saluran telefon, Camat Kuta, I Nyoman Rudiarta, belum berhasil dihubungi hingga, Sabtu malam pukul 19.30 Wita.

Koordinator Kehumasan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Badung IGN Gede Jaya Saputra, tak banyak memberikan komentar. Namun, dia membenarkan masyarakat sempat ada yang mempertanyakan penempatan PMI asal luar Badung ke wilayah Kecamatan Kuta, sementara belum ada koordinasi sebelumnya.

"Coba saja konfirmasi ke Camat Kuta. Atau prajuru desa adat setempat. Setahu saya masyarakat hanya mempertanyakan, khawatir saja karena belum ada koordinasi dengan petugas di lapangan, takutnya PMI yang bertatus OPD jalan-jalan, keluar dari hotel," katanya.

Sementara Koordinator Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Badung, dr Nyoman Gunarta, justru mengaku tak mengetahui kabar tersebut. "Di group satgas juga tidak ada yang share. Masalahnya apa?," tanyanya.  "Saya tidak pasti, apakah teman-teman Gugus Tugas dari luar Badung ada bersurat ke Bapak Bupati Badung atau ke Gugus Tugas Badung. Kalau yang saya cermati dan Protap yang disepakati di tingkat provinsi, kalau ada PMI yang datang, akan diperiksa status kesehatannya oleh Satgas provinsi, kalau rapid test positif, oleh satgas provinsi PMI dibawa ke Bapelkes, kalau yang rapid tes negatif menjadi tanggung jawab masing-masing kabupaten/kota menyediakan tempat karantina untuk warganya," tandas dr Gunarta.

Berarti dari luar Kabupaten khusus Bangli belum ada koordinasi? "Dengan tim kesehatan belum, tidak tahu dengan Gugus Tugas, tiyang kan hanya di urusan kesehatan, coba Kalaksa BPBD Badung selaku Pusdalops Gugus Tugas," pintanya.

Dikonfirmasi melalui sambungan telefon, Kalaksa BPBD Badung selaku Pusdalops Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Badung, Bagus Nyoman Wirana, mengaku tidak mengetahui permasalahan yang terjadi. Bahkan, kata dia, dari Pemkab Bangli pun sejauh belum ada koordinasi. "Belum ada (koordinasi, red)," katanya singkat.

Terpisah Kepala Dinas Informasi Komunikasi dan Persandian Bangli selaku Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa, saat dikonfirmasi tidak memungkiri adanya warga yang mempertanyakan keberadaan PMI asal Bangli di sebuah hotel di Legian, Kuta, Badung. Menurut Dirgayusa, pihak hotel sempat didatangi tokoh masyarakat setempat agar tidak menerima PMI dari luar Kabupaten Badung.

Terkait PMI asal Bangli, selanjutnya diberikan tenggang waktu selama dua hari untuk pindah tempat. "Diberikan tenggang waktu untuk pindah lokasi karantina," ungkap Dirgayusa, Sabtu kemarin. Saat ini, Pemkab Bangli sedang mencari solusi. Saat ini ada 96 orang PMI yang menjalani karantina di hotel yang berada di kawasan Legian tersebut.

"Kami masih koordinasikan hal ini, belum lagi ada PMI yang baru tiba. Mereka juga belum mendapat tempat untuk menjalani karantina," beber mantan Camat Kintamani ini. Sebelumnya puluhan PMI asal Bangli ini sempat menempati klinik di lingkungan Kelurahan Bebalang, Bangli. Namun para PMI yang sebagian besar kru kapal pesiar ini akhirnya dipindahkan ke salah satu hotel di wilayah Legian, Kuta, Badung. *dar, asa, esa

Komentar