Sudah Diisiolasi Sebulan Lebih, 12 Kali Tes Swab, Hasilnya Berubah-ubah
Kasus PDP di Buleleng Dibawa ke WHO
SINGARAJA, NusaBali
Kasus aneh dialami seorang pekerja migran Indonesia (PMI) berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 di RS Pratama Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng.
Pasien ini sudah sebulan diisolasi di rumah sakit dan 12 kali menjalani tes swab, namun hasil tesnya berubah-ubah. Karena kasus unik ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng terpaksa koordinasi dengan World Health Organization (WHO)---oraganisasi kesehatan dunia---perwakilan Indonesia. Koordinasi dengan WHO dilakukan melalui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng dr I Gusti Nyoman Mahapramana.
PMI yang 12 kali tes swabnya berubah-ubah selama sebulan lebih diisolasi di rumah sakit ini, berkode PDP 3. Peketrja migran asal Buleleng ini terdata pulang dari Italia dan tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, 15 Maret 2020 lalu. Dalam penerbangan dari Italia ke Bali, PMI ini sempat transit di Qatar.
Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan PMI berkode PDP 3 ini sebenarnya sudah mengalani gejala flu dan demam, tapi lolos dari pemeriksaan kesehatan di bandara, karena sempat menenggak obat penurun panas selama penerbangan pulang ke Bali. Nah, ketika sampai di Singaraja, 16 Maret 2020, PDP 3 yang terkonfirmasi positif ini kembali mengalami gejala, hingga akhirnya dijemput GTPP Covid-19 Buleleng untuk menjalani isolasi di RSUD Buleleng. Hingga saat ini, tercatat sudah 35 hari menjalani isolasi di RS.
Bahkan, seorang sopir yang menjemput PDP 3 ini saat kepulangannya di Bandara Internasional Ngurah Rai juga sempat tertular sebagai PDP 8 dan terkonfirmasi positif. Namun, PDP 8 yang masih merupakan kerabat PDP 3 ini sudah berhasil sembuh dan kembali bisa menjalani aktivitas seperti sediakala. Sebaliknya, PDP 3 yang seorang PMI malah tidak kunjung sembuh, ditandai hasil tes swab-nya yang berubah-ubah.
Menurut Gede Suyasa, PDP 3 ini sudah 12 kali menjalani tes swab. Ha-sil tes swab terakhir yang dirilis Sabtu (18/4), PDP 3 ini kembali positif. “Padahal, hasil tes wsab sebelumnya, menunnukkan hasil negatif,” ungkap Gede Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng di Singaraja, Minggu (19/4).
Gede Suyasa menyebutkan, kondisi seperti ini sudah berulang-kali terjadi sebelumnya, di mana habis negatif, kembali menunjukkan hasil positif. Walhasil, PDP 3 ini belum bisa disebut sembuh, karena tidak memenuhi ketentuan harus menerima hasil tes swab negatif dua kali berturut-turut.
Disebutkan, PDP 3 sudah menjalani 12 kali tes swab, tapi hanya 3 hasilnya negatif, masing-masing pada tes ke-4, ke-9, dan ke-11. “Hasil swab kemarin yang kami harapkan negatif, malah positif lagi. Ini cukup membingungkan, karena hasil tes swab terus berubah-ubah,” papar Suyasa.
Padahal, kata Suyasa, dari laporan tim medis yang menanganinya di Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas, perkembangan kondisi kesehatan PDP 3 ini terus membaik, bahkan sudah tidak ada gejala. Itu sebabnya, GTPP Covid-19 Buleleng koordinasi dan minta pertimbangan kepada WHO perwakilan Indonesia, terkait kondisi PDP 3 tersebut. Suyasa berharap ada penanganan khusus yang diberikan kepada PDP 3, se-hingga pekerja migran ini bisa segera sembuh.
“Yang dipakai acuan adalah hasi labnya. Ini sedang dikaji dan kami laporkan ke WHO perwakilan Indonesia, apa penyebabnya? Kalau di sini (RS Pratama Giri Emas), Protap isolasi dan kedisiplinan sudah dilaksanakan dengan baik,” tegas mantan Kadis Pendidikan Buleleng ini.
Sementara itu, jumlahg kumulatif PDP Covid-19 yang ditangani di Buleleng hingga saat ini berjumlah 13 orang. Dari jumlah itu, 6 orang di antaranya dinyatakan negatif, 6 orang terkonfirmasi positif, dan 1 orang lagi sedang menunggu hasil tes swab.
Dari 6 PDP yang terkonfirmasi positif itu, 3 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, termasuk seorang perawat yang bertugas di Ruang Isolasi RS Pratama Giri Emas. Walhasil, saat ini yang masih tersisa 3 pasien yang menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas, masing-masing PDP 3, PDP 10, dan PDP 11.
Selain itu, GTPP Covid-19 Buleleng juga masih melakukan pengawasan terhadap 3 Orang dalam Pengawasan (ODP) bergejala dan 218 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang 3 orang di antaranya diisolasi di RS Pratama Giri Emas.
Sementara itu, pengawasna terhadap pelaku perjalanan dari negara terjangkit hingga daerah transmisi lokal di Buleleng yang masih diawasi Puskesmas yang mewilayahi daerahnya, tersisa 989 orang. Jumlah itu terakumulasi dari pekerja kapal pesiar, TKI, WNA, WNI yang pulang dari luar negara dan warga yang datang dari transmisi lokal di Buleleng. *k23
Komentar