nusabali

PMI Perlu Pendampingan Psikolog

  • www.nusabali.com-pmi-perlu-pendampingan-psikolog

Tekanan kejiwaan itu tentu tak terlihat kasat mata oleh orang lain, bahkan oleh dirinya sendiri.

GIANYAR, NusaBali

Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kini menghuni beberapa tempat karantina, khususnya di Gianyar, sangat perlu disiapkan pendampingan, antara lain psikolog. Dengan pendampingan, kepercayaan diri para PMI akan terbangun hingga terbebas dari kecemasan hingga tekanan kejiwaan.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga di Gianyar, Minggu (19/4). Dia menilai, pentingnya penyiapan psikolog, bahkan psikiater,  karena PMI sempat didera rantai persoalan yang tak enteng. Jika tak disikapi secara bijak, kondisi PMI ini bisa berakibat keterguncangan jiwa.

Menurutnya, PMI adalah handalan dari keluarga mereka. Para PMI berbulan-bulan di luar negeri, ada yang terombang-ambing di laut karena wabah Corona. Di sisi lain, mereka sangat rindu keluarga atau orang terdekat. Wabah ini menjadikan posisi mereka makin dilematis. Setelah pulang, wajib masuk karantina. ‘’Apalagi ada warga yang mengkhawatiri mereka sebagai sumber penebar wabah. Dalam karantina juga tak bisa ditemui keluarga, terutama istri dan anak-anak,’’ jelas tokoh Griya Kawan, Kelurahan Gianyar ini.

Menurut Gus Gaga, seperti halnya Covid-19, tekanan kejiwaan itu tentu tak terlihat kasat mata oleh orang lain, bahkan oleh dirinya sendiri. Namun kondisi itu jika terbiarkan tentu akan berdampak kurang baik terhadap kondisi kesehatan mental ke depan. ‘’Selain psikolog, PMI ini juga perlu terhibur. Tanpa mengabaikan protokol kesehatan Covid-19, temani psikis mereka. Bila perlu, Satgas Covid-19 perlu mendatangkan penyanyi  pop Bali ke karantina, misalnya,’’ jelas mantan Sekda Gianyar ini.

Dihubungi terpisah, Ketua Harian Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Gianyar I Made Gede Wisnu Wijaya mengatakan penyiapan psikolog hingga hiburan untuk PMI, perlu kajian matang. ‘’Karena harus ada physical distancing (pengaturan jarak pisik). Mudah-mudahan dengan hanya 14 hari karantina, para PMI tak sampai memerlukan itu,’’ jelasnya.

Secara terpisah, Bupati Gianyar I Made ‘Agus’ Mahayastra, selaku Ketua Satgas Covid-19, sependapat dengan usulan Gus Gaga.  

Dia mengaku telah menyiapkan SOP (standar operasional prosedur) bagi PMI di karantina. Termasuk penyiapan psikolog, pelatih olah raga, yoga, dan hiburan, tinggal mencarikan orang-orangnya. ‘’Itu (psikolog dan hiburan untuk PMI,Red) sudah sempat kami bahas,’’ jelas bupati asal Desa Melinggih, Kecamatan Payangan ini. Hingga Minggu (19/4), di Gianyar terdapat 138 PMI  yang dikarantina di beberapa tempat.*lsa

Komentar