PON Membentur Event Internasional
KONI Bali Soal Pelaksanaan pada Oktober 2021
Kami berharap Menpora dan KONI Pusat berhitung dengan baik, serta Pemerintah Pusat mengantisipasi soal PON pada Oktober 2021. Sebab pada tahun itu banyak event nasional dan internasional.
DENPASAR, NusaBali
KONI Bali mengingatkan gelaran PON XX di Papua, jika digelar pada Oktober 2021. Pengunduran akibat wabah Virus Corona, dinilai juga akan banyak membentur agenda olahraga internasional pada tahun 2021.
Ya, setidaknya ada tiga kejuaraan internasional pada 2021, yakni Piala Dunia U-20 2021, Olimpiade di Jepang dan SEA Games 2021 di Vietnam. Karena itu, rencana PON yang akan digelar sesuai opsi Menpora Zainudin Amali pada Oktober 2021, KONI Bali pun meminta agar rencana tersebut dikaji ulang.
"Kami berharap Menpora dan KONI Pusat berhitung dengan baik, serta Pemerintah Pusat mengantisipasi secara cermat soal gelaran PON pada Oktober 2021. Sebab pada tahun itu banyak event nasional dan internasional," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Minggu (19/4).
Untuk itu, kata Suwandi, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi Presiden Joko Widodo soal kepastian gelaran PON Papua. Dan, dari informasi yang diperoleh semua baru akan diputuskan pada Mei nanti.
"Yang jelas, kami tidak ada masalah soal pengunduran PON. Tapi perlu diingat, sesuaikan dengan jadwal internasional," tegas Suwandi. Sementara itu Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa juga mengakui saat PON digelar 2021 akan berbenturan pada event besar. Bisa saja opsinya ada event yang ditiadakan karena terlalu banyak.
Untuk itu, kata Nurbawa, PON Papua ini bagus sebagai langkah tonggak awal dalam melakukan perubahan di dunia olahraga. Misalnya, dapat saja mengurangi jumlah perebutan medali emas yang dipertandingkan. Dengan demikian, Provinsi lain dan tuan rumah akan lebih mudah menggelar kegiatan sekelas PON.
"Kami akui pasti ada rasionalisasi anggaran. Jadi, tidak mungkin kita kirim atlet dalam jumlah yang sama sesuai rencana awal. Kendalanya kan banyak. Kita harus maklumi itu. Disini perlu pemikiran matang mencari solusi waktu PON," beber Nurbawa.
Menurut Nurbawa, jika diundur dan tetap dihelat Oktober 2021, bagaimana dengan event yang lainnya. Di tahun itu ada juga Olimpiade, SEA Games, dan Piala Dunia U-20 2021. Lain lagi kalau digelar sebelum bukan Mei 2021, apakah siap dari sisi anggaran. Jelas akan terkendala soal kesiapan anggaran.
Karena jadwal berdekatan itu, kata Nurbawa medali emas di PON atau yang diperebutkan atau cabor yang dipertandingkan, dikurangi saja. Jelas itu akan mengurangi biaya dan jumlah kontingen. Sehingga bisa berjalan lebih efektif dengan dana seadanya. Terpenting gelaran PON bisa berjalan dengan baik. Jadi perlu penekanan efektivitas disini. Sebab kalau sampai bulan Mei 2020, menurutnya, Virus Corona belum berakhir, jelas akan kesulitan menggelar PON di akhir tahun ini. Persiapan tidak maksimal, baik atlet, dan kontingen secara umum. Dan, itu juga dirasakan provinsi lainnya di luar Bali. Bahkan kesiapan venue juga demikian. Belum bisa clear semuanya.
"Kami lebih cenderung menggelar PON dengan perebutan medali lebih sedikit. Dibatasi perebutan medalinya. Terpenting PON bisa benar-benar digelar," papar Nurbawa.*dek
Ya, setidaknya ada tiga kejuaraan internasional pada 2021, yakni Piala Dunia U-20 2021, Olimpiade di Jepang dan SEA Games 2021 di Vietnam. Karena itu, rencana PON yang akan digelar sesuai opsi Menpora Zainudin Amali pada Oktober 2021, KONI Bali pun meminta agar rencana tersebut dikaji ulang.
"Kami berharap Menpora dan KONI Pusat berhitung dengan baik, serta Pemerintah Pusat mengantisipasi secara cermat soal gelaran PON pada Oktober 2021. Sebab pada tahun itu banyak event nasional dan internasional," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi, Minggu (19/4).
Untuk itu, kata Suwandi, sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan resmi Presiden Joko Widodo soal kepastian gelaran PON Papua. Dan, dari informasi yang diperoleh semua baru akan diputuskan pada Mei nanti.
"Yang jelas, kami tidak ada masalah soal pengunduran PON. Tapi perlu diingat, sesuaikan dengan jadwal internasional," tegas Suwandi. Sementara itu Sekum KONI Tabanan, Made Nurbawa juga mengakui saat PON digelar 2021 akan berbenturan pada event besar. Bisa saja opsinya ada event yang ditiadakan karena terlalu banyak.
Untuk itu, kata Nurbawa, PON Papua ini bagus sebagai langkah tonggak awal dalam melakukan perubahan di dunia olahraga. Misalnya, dapat saja mengurangi jumlah perebutan medali emas yang dipertandingkan. Dengan demikian, Provinsi lain dan tuan rumah akan lebih mudah menggelar kegiatan sekelas PON.
"Kami akui pasti ada rasionalisasi anggaran. Jadi, tidak mungkin kita kirim atlet dalam jumlah yang sama sesuai rencana awal. Kendalanya kan banyak. Kita harus maklumi itu. Disini perlu pemikiran matang mencari solusi waktu PON," beber Nurbawa.
Menurut Nurbawa, jika diundur dan tetap dihelat Oktober 2021, bagaimana dengan event yang lainnya. Di tahun itu ada juga Olimpiade, SEA Games, dan Piala Dunia U-20 2021. Lain lagi kalau digelar sebelum bukan Mei 2021, apakah siap dari sisi anggaran. Jelas akan terkendala soal kesiapan anggaran.
Karena jadwal berdekatan itu, kata Nurbawa medali emas di PON atau yang diperebutkan atau cabor yang dipertandingkan, dikurangi saja. Jelas itu akan mengurangi biaya dan jumlah kontingen. Sehingga bisa berjalan lebih efektif dengan dana seadanya. Terpenting gelaran PON bisa berjalan dengan baik. Jadi perlu penekanan efektivitas disini. Sebab kalau sampai bulan Mei 2020, menurutnya, Virus Corona belum berakhir, jelas akan kesulitan menggelar PON di akhir tahun ini. Persiapan tidak maksimal, baik atlet, dan kontingen secara umum. Dan, itu juga dirasakan provinsi lainnya di luar Bali. Bahkan kesiapan venue juga demikian. Belum bisa clear semuanya.
"Kami lebih cenderung menggelar PON dengan perebutan medali lebih sedikit. Dibatasi perebutan medalinya. Terpenting PON bisa benar-benar digelar," papar Nurbawa.*dek
1
Komentar