nusabali

Ada PMI Karantina Hotel Tolak Rapid Test

  • www.nusabali.com-ada-pmi-karantina-hotel-tolak-rapid-test

Kewajiban bagi semua PMI menjalani rapid test diabaikan oleh salah satu PMI yang menjalani karantina di sebuah hotel.

SINGARAJA, NusaBali
Upaya karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI) di hotel yang dilakukan Pemkab Buleleng untuk menjamin kesehatan ‘pahlawan devisa’ itu tak serta-merta disambut baik. Terungkap, ada satu PMI menolak menjalani pemeriksaan kesehatan dan rapid test.

Sejumlah petugas kesehatan yang sudah mendatangi salah satu hotel yang dijadikan karantina PMI, akhirnya gagal menjalankan tugasnya.  Kondisi itu pun disayangkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng.   “Padahal pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui perkembangan kesehatan dan memantau gejala jika memang ada. Itu sangat perlu,” kata Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa, Minggu (18/4).

Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu  menyayangkan PMI yang tidak disiplin saat menjalani karantina. Padahal upaya Pemkab Buleleng saat ini sudah dimaksimalkan, mulai dari penjemputan dengan armada khusus hingga karantina di hotel dan fasilitas pariwisata lainnya.

Sikap PMI yang kurang kooperatif itu disebut Suyasa sedang dirapatkan dengan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana,  termasuk Satgas Gotong Royong di desa. “Itu sebabnya Pak Bupati selalu mengimbau adik-adik PMI yang sudah karantina mengikuti protokol Covid-19, karena ini tidak bisa diselesaikan pemerintah sendirian. Karena kalau mereka menolak pemeriksaan itu kan tidak bisa disentuh sembarangan juga kecuali pakai APD,” imbuh dia.

Meski demikian sikap indisipliner sejumlah PMI yang ditemukan GTPP Covid-19, sejauh ini masih ditangani dengan kekeluargaan. “Sejauh ini belum ada sanksi, kami masih lakukan pola pendekatan untuk kembali memberikan pemahaman kepada mereka,” kata Suyasa.

Sementara itu hingga kini GTPP Covid-19 Buleleng yang sudah melakukan karantina di desa dan di hotel yang disediakan Pemkab Buleleng sebanyak 313 orang, dan 71 orang di antaranya menjalani karantina di fasilitas desa, sedangkan 242 orang karantina di hotel kawasan kota. Jumlah tersebut dikatakan Suyasa akan terus bertambah menyusul kedatangan PMI setiap harinya.  Bahkan Minggu (19/4) sore, Dinas Perhubungan menjemput 59 orang PMI ke Denpasar.

Birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula ini juga menjelaskan saat ini kondisi kapasitas kamar hotel atau fasilitas pariwisata yang siap menambung PMI berjumlah 598 kamar dari 44 hotel tersebar di seluruh kecamatan.

Seluruh Satgas Gotong Royong Desa dan kecamatan juga dimaksimalkan untuk membantu melakukan pengawasan dan menerapkan pola tepat pada PMI yang datang. Masing-masing Satgas Desa diharapkan dapat mengkarantina PMI asal wilayah kerjanya, untuk mengantisipasi pembludakan karantina di wilayah kota. *k23

Komentar