Sektor Pembiayaan Kesehatan Meningkat
JAKARTA, NusaBali
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AFPI mengungkapkan pembiayaan di sektor kesehatan dan barang kebutuhan rumah tangga (consumer goods) mengalami peningkatan di tengah pandemi Covid-19.
"Kebutuhan untuk pendanaan meningkat walaupun tidak merata. Berdasarkan riset ada beberapa sektor yang pasti meningkat yaitu membiayai healthcare atau kesehatan dan consumer goods," kata Ketua Harian AFPI Kuseryansyah dalam diskusi online di Jakarta, Senin (20/4).
Selain itu kesehatan dan consumber goods, sektor lain yang juga meningkat adalah bisnis online dan ekosistem digital. Penyelenggara Fintech P2P Lending yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan per Februari 2020 tercatat 161 perusahaan, dengan 25 di antaranya status berizin.
Otoritas Jasa Keuangan mencatat hingga akhir Februari 2020, penyaluran pinjaman Fintech P2P Lending senilai Rp95,39 triliun atau meningkat 225,58 persen dari sebalumnya (YoY).
Dari sisi lender, sudah ada 630.003 entitas atau naik 156,83 persen YoY, dan jumlah borrower 22.327.795 entitas, naik 267,17 persen (YoY)
Sebelumnya pengamat kebijakan dan komunikasi strategis dari Universitas Daegu, Korea Selatan, Prof. Gil H. Park menilai aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring (online) akan memainkan peranan lebih penting dalam kondisi pascapandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 bukan hanya sekedar ancaman namun peluang bagi sektor jasa agar lebih beradaptasi dan bertransformasi di sektor perekonomian, dan pemerintah perlu lebih banyak membantu aktivitas bisnis serta perekonomian berbasis teknologi informasi
Menurut dia, hal tersebut perlu dilakukan mengingat aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring (online) akan memainkan peran lebih penting pada waktu mendatang.
Dalam kesempatan sama, Duta Besar Republik Indonesia untuk Korea Selatan Umar Hadi mengatakan bahwa bisnis online di Korea Selatan akan mengalami booming atau melesat di Korea Selatan. *ant
Komentar