Perempuan Garda Terdepan Tangani Covid-19
Adanya pandemi Covid 19 membuat peringatan Hari Kartini tahun 2020 ini berbeda dari tahun sebelumnya.
JAKARTA, NusaBali
Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Agung Putri Astrid Kartika atau biasa disapa Gung Astrid, mengatakan peringatan Hari Kartini tahun ini menjadi momentum untuk menyadari jika perempuan Indonesia adalah garda terdepan dalam menangani Covid 19.
"Di tengah wabah Covid 19, perempuan-perempuan berprofesi sebagai dokter, perawat dan para medis lainnya rela meninggalkan anak dan keluarga agar bisa menyelamatkan pasien Covid 19. Peringatan hari Kartini tahun ini pun menjadi momentum kita untuk menyadari perempuan adalah garda terdepan," ujar Gung Astrid kepada NusaBali, Selasa (21/4).
Gung Astrid menyatakan, perempuan menjadi garda terdepan dalam menangani Covid 19 tak terlepas dari perjuangan RA Kartini terhadap emansipasi perempuan sehingga perempuan dapat berperan di masyarakat. Bila Kartini tidak memperjuangkan itu, bisa saja saat ini perempuan hanya berada di rumah.
Untuk itu, perempuan harus terpelajar, terdidik dan berdaya agar kemampuannya berfungsi dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Bagi mantan anggota Komisi VIII DPR RI masa bakti 2014-2019 melalui pergantian antar waktu (PAW) ini, Kartini masa kini tidak hanya ditemui pada profesi dokter, perawat dan para medis.
Melainkan di bidang lain pula. Lantaran ketika pasangannya kehilangan pekerjaan di tengah pandemi ini, mereka mampu menopang kehidupan keluarga. Antara lain, mereka menjual jamu dari bahan-bahan tradisional, membuat masker dan berdagang secara online.
Gung Astrid pun mengajak perempuan lainnya untuk tetap semangat dan tidak bersedih di situasi saat ini. Kemudian jangan memikirkan Covid 19 dapat merusak kehidupan sehingga kelak muncul tekanan dan merasa terbebani. Justru, moment seperti ini menjadi kesempatan untuk memperbarui diri dan berpikir positif.
"Karena yang terkena tidak hanya kita saja. Melainkan masyarakat dunia juga. Apalagi hidup itu ada pasang surutnya. Mari kita hasilkan sesuatu dan berkreasi dengan tetap memperhatikan jaga jarak dan tetap berada di rumah," ucap perempuan yang menjabat sebagai Sekretaris di bidang Kerakyatan DPP PDIP ini. *k22
"Di tengah wabah Covid 19, perempuan-perempuan berprofesi sebagai dokter, perawat dan para medis lainnya rela meninggalkan anak dan keluarga agar bisa menyelamatkan pasien Covid 19. Peringatan hari Kartini tahun ini pun menjadi momentum kita untuk menyadari perempuan adalah garda terdepan," ujar Gung Astrid kepada NusaBali, Selasa (21/4).
Gung Astrid menyatakan, perempuan menjadi garda terdepan dalam menangani Covid 19 tak terlepas dari perjuangan RA Kartini terhadap emansipasi perempuan sehingga perempuan dapat berperan di masyarakat. Bila Kartini tidak memperjuangkan itu, bisa saja saat ini perempuan hanya berada di rumah.
Untuk itu, perempuan harus terpelajar, terdidik dan berdaya agar kemampuannya berfungsi dengan baik di tengah-tengah masyarakat. Bagi mantan anggota Komisi VIII DPR RI masa bakti 2014-2019 melalui pergantian antar waktu (PAW) ini, Kartini masa kini tidak hanya ditemui pada profesi dokter, perawat dan para medis.
Melainkan di bidang lain pula. Lantaran ketika pasangannya kehilangan pekerjaan di tengah pandemi ini, mereka mampu menopang kehidupan keluarga. Antara lain, mereka menjual jamu dari bahan-bahan tradisional, membuat masker dan berdagang secara online.
Gung Astrid pun mengajak perempuan lainnya untuk tetap semangat dan tidak bersedih di situasi saat ini. Kemudian jangan memikirkan Covid 19 dapat merusak kehidupan sehingga kelak muncul tekanan dan merasa terbebani. Justru, moment seperti ini menjadi kesempatan untuk memperbarui diri dan berpikir positif.
"Karena yang terkena tidak hanya kita saja. Melainkan masyarakat dunia juga. Apalagi hidup itu ada pasang surutnya. Mari kita hasilkan sesuatu dan berkreasi dengan tetap memperhatikan jaga jarak dan tetap berada di rumah," ucap perempuan yang menjabat sebagai Sekretaris di bidang Kerakyatan DPP PDIP ini. *k22
1
Komentar