Bali Incar Lolos di 7 Kelas
Taekwondo Bali tanpa beban medali ke Pra PON, namun setidaknya tujuh kelas diharapkan bisa meloloskan taekwondoin Bali.
Pra PON Taekwondo
DENPASAR, NusaBali
Semua atlet tim Pra PON Bali diminta tidak terbebani oleh medali dalam Pra PON Cabor Taekwondo, 17-19 November di Jakarta. Tim Taekwondo yang terdiri dari 18 atlet, 4 pelatih, dan 2 ofisial serta 1 manajer itu dilepas oleh Ketum TI Bali, di Warung Cangkruk, Minggu (15/11). "Atlet-atlet Taekwondo Bali sebagai patriot olahraga yang mempertahankan kehormatan Bali di kancah nasional. Dan, kami minta bermain dengan sebaik-baiknya tanpa beban.
Sehingga kami yakin dengan kehendak Tuhan akan melimpahkan yang terbaik untuk atlet-atletnya," ucap Ketum TI Bali, Lan Ananda, Minggu (15/11) di Denpasar.
Ketua Umum yang dikenal ketat dengan aturan ini mengatakan, untuk menghilangkan rasa minder bila bertemu dengan tim-tim kuat dari provinsi lain, karena Taekwondo Bali kini berbeda dari 4 tahun yang lalu. Waktu itu hanya mengirimkan 7 orang atlet, 2 pelatih dan 1 manajer tim. Namun saat ini jumlah dari atlet yang diterjunkan telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
"Saat ini akan ada banyak orang yang memberikan dukungan kepada timnya. Itu menandakan bahwa Taekwondo Bali sudah siap-siap berlari menuju puncaknya dengan penataan organisasi yang lebih baik. "Totalnya nanti semuanya 25 orang. Dan, kami akan berikan suport motivasi langsung di Pra PON nanti, dengan terjun ke lokasi, termasuk ada tim sukarelawan dari unsur pengacara yang siap mem-back up jika ada permasalahan dalam Pra PON, untuk persiapan protes jika tidak terjadi keadilan dalam pertandingan nanti," terang Lan Ananda.
Sementara itu Manajer Tim Taekwondo Pra PON Bali, Sinurat mengatakan, timnya nanti diberangkatkan melalui dua gelombang. Dimana, sebanyak 7 atlet poomsae/jurus sudah diberangkatkan pada hari Kamis lalu guna mendapatkan pengarahan teknik dari wasit nasional di Jakarta. Sedangkan sisanya juga telah menyusul berangkat ke Banten.
Kata mantan atlet nasional dayung itu, dirinya hanya ditarget untuk memperoleh tiket sebanyak 7 kelas saja oleh Ketum TI Bali. Dengan target itu pihaknya merasa optimis bahwa target tersebut bisa terealisasi.
Pertimbangannya, satu atletnya telah mendapat tiket melalui wild card yakni Argya Virangga yang saat ini sedang mengikuti kejuaraan di Paris untuk mendapatkan Global Athlete License (GAL), agar dapat bermain di Olimpiade nanti. "Jadi kami tinggal mengejar tiket 6 atlet lagi, untuk mencapai taget dari Ketum TI Bali itu," papar Sinurat.
Pelaksanaan Pra PON ini mengalami perubahan jadwal dan lokasi. Adapun rencana awal dilaksanakan di Semarang, Jawa Tengah, 6-8 November sebelum dipindahkan ke Jakarta pada 17-19 November 2015. Mengenai alasan pengunduran dan pemindahan lokasi dikarenakan Ketua Pengprov TI Jawa Tengah yang meninggal dunia. Sementara untuk penggantinya mengaku tidak siap mengambil alih.
Komentar