1 PDP Sembuh, 2 ODP Berubah Jadi PDP
Dua tambahan PDP yang terkonfirmasi positif adalah dua pekerja kapal pesiar yang lebih dua pekan melakukan karantina mandiri.
SINGARAJA, NusaBali
Astungkara, seorang PDP terkonfirmasi positif yang sempat menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas berkode PDP 14 dinyatakan sembuh dan dipulangkan, Rabu (22/4). Namun pada hari yang sama, dua orang yang sebelumnya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) berubah status menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP), setelah hasil tes swabnya dinyatakan positif.
Penambahan dua PDP ini membuat total penyandang predikat PDP di Buleleng menjadi 17 orang. “Daftar positif Covid-19 Buleleng bertambah menjadi 11 orang. Lima di antaranya dinyatakan sudah sembuh, dan enam orang lainnya masih menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas,” kata
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan, terakhir jumlah PDP akumulatif di Buleleng berjumlah 17 orang.
Adapun dua tambahan PDP adalah OTG yang tes swab positif sehigga menjadi PDP terkonfirmasi. Dua orang PDP terkonfirmasi masing-masing PDP 16 dan 17 merupakan Pekerja Migran Indonesia. PDP 16 merupakan PMI kapal pesiar.
PMI ini pulang dari Portugal pada 4 April lalu dan sebenarnya telah menjalani karantina mandiri, sama halnya seperti PDP 17. Bahkan PDP 17 yang sudah lewat masa karantina itu setelah di-rapid test di hari ke-16, menunjukkan hasil positif, hingga diarahkan ke RS Giri Emas untuk menjalani swab yang kemudian hasilnya juga positif.
Sementara itu terkait PDP 3 yang mengalami masa isolasi sebulan lebih disebut Suyasa sudah mengantongi dua kali hasil swab negatif dari RSUP Sanglah. Namun karena memiliki keunikan dengan hasil tes swab berubah-ubah, GTPP Covid-19 Buleleng tengah menunggu hasil swab dari Balitbangkes yang sudah dikirim sebelumnya. “Hasil swab yang ke-12 lalu kami kirim ke Jakarta dan setelah itu nanti keluar baru bisa kita ambil keputusan, apakah sudah boleh dipulangkan dan sehat atau hasil lab Balitbangkes menunjukkan hal lain,” imbuh Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Sementara itu munculnya kasus PDP terkonfirmasi positif dari daerah transmisi lokal pada Selasa (21/4) lalu membuat 41 orang tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta dan seorang pertugas medis yang sempat berkontak langsung dengan PDP 13 yang seorang pedagang menjalani karantina mandiri. Selain juga 22 orang masih dalam status OTG. Puluhan tim medis rumah sakit swasta itu dijadwalkan akan menjalani rapid test Kamis (23/4) dan Jumat (24/4). Selain itu GTPP Covid-19 Buleleng juga masih memantau 1.055 orang pelaku perjalanan dari negara terjangkit maupun transmisi lokal di Indonesia.*k23
Astungkara, seorang PDP terkonfirmasi positif yang sempat menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas berkode PDP 14 dinyatakan sembuh dan dipulangkan, Rabu (22/4). Namun pada hari yang sama, dua orang yang sebelumnya berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP) berubah status menjadi Pasien Dalam Pengawasan (PDP), setelah hasil tes swabnya dinyatakan positif.
Penambahan dua PDP ini membuat total penyandang predikat PDP di Buleleng menjadi 17 orang. “Daftar positif Covid-19 Buleleng bertambah menjadi 11 orang. Lima di antaranya dinyatakan sudah sembuh, dan enam orang lainnya masih menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas,” kata
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menyampaikan, terakhir jumlah PDP akumulatif di Buleleng berjumlah 17 orang.
Adapun dua tambahan PDP adalah OTG yang tes swab positif sehigga menjadi PDP terkonfirmasi. Dua orang PDP terkonfirmasi masing-masing PDP 16 dan 17 merupakan Pekerja Migran Indonesia. PDP 16 merupakan PMI kapal pesiar.
PMI ini pulang dari Portugal pada 4 April lalu dan sebenarnya telah menjalani karantina mandiri, sama halnya seperti PDP 17. Bahkan PDP 17 yang sudah lewat masa karantina itu setelah di-rapid test di hari ke-16, menunjukkan hasil positif, hingga diarahkan ke RS Giri Emas untuk menjalani swab yang kemudian hasilnya juga positif.
Sementara itu terkait PDP 3 yang mengalami masa isolasi sebulan lebih disebut Suyasa sudah mengantongi dua kali hasil swab negatif dari RSUP Sanglah. Namun karena memiliki keunikan dengan hasil tes swab berubah-ubah, GTPP Covid-19 Buleleng tengah menunggu hasil swab dari Balitbangkes yang sudah dikirim sebelumnya. “Hasil swab yang ke-12 lalu kami kirim ke Jakarta dan setelah itu nanti keluar baru bisa kita ambil keputusan, apakah sudah boleh dipulangkan dan sehat atau hasil lab Balitbangkes menunjukkan hal lain,” imbuh Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.
Sementara itu munculnya kasus PDP terkonfirmasi positif dari daerah transmisi lokal pada Selasa (21/4) lalu membuat 41 orang tenaga medis di salah satu rumah sakit swasta dan seorang pertugas medis yang sempat berkontak langsung dengan PDP 13 yang seorang pedagang menjalani karantina mandiri. Selain juga 22 orang masih dalam status OTG. Puluhan tim medis rumah sakit swasta itu dijadwalkan akan menjalani rapid test Kamis (23/4) dan Jumat (24/4). Selain itu GTPP Covid-19 Buleleng juga masih memantau 1.055 orang pelaku perjalanan dari negara terjangkit maupun transmisi lokal di Indonesia.*k23
1
Komentar