Ibu Hamil 7 Bulan Tertular Virus Corona dari Suaminya
Tukang Suwun Malah ke Pasar Usai Rapid Test
DENPASAR, NusaBali
Seorang ibu hamil 7 bulan yang tinggal di Desa Ubung Kaja, Kecamatan Denpasar Utara dinyatakan positif Covid-19 (virus Corona) berdasarkan hasil tes swab.
Dari hasil penelusuran, ibu hamil tua ini merupakan kasus transmisi lokal di mana dia tertular virus Corona oleh suaminya, seorang pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri. Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, menyatakan ibu hamil yang terkonfirmasi positif Corona, Rabu (22/4) tersebut, saat ini menjalani isolasi secara mandiri di rumahnya. Menurut Dewa Rai, yang pertama dinatakan positif Covid-19 dan langsung dilakukan isolasi adalah suami dari ibu hamil ini. Setelah suaminya dinyatakan positif, GTPP Covid-19 Denpasar langsung bergerak untuk menelusuri siapa saja yang pernah diajak kontak.
Ternyata, setelah dilakukan tes swab, sang istri yang tengah hamil 7 bulan juga ikut positif Corona. "Datanya baru masuk dan ternyata penambahan positif Covid-19 di Denpasar merupakan ibu hamil 7 bulan yang merupakan kasus transmisi lokal. Ibu hamil ini tertular dari suaminya. Kami akan terus pantau mereka sampai sembuh," jelas Dewa Rai di Denpasar, Kamis (23/4).
Dewa Rai menyebutkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Denpasar Utara untuk melakukan pengecekan rutin perkembangan kesehatan pasutri positif Corona yang isolasi mandiri di rumahnya ini. "Kami menugaskan Puskesmas Denpasar Utara untuk cek kesehatan mereka secara rutin. Kami lakukan pemantauan, agar tidak terjadi transmisi lokal berikutnya," ujar Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Denpasar ini.
Menurut Dewa Rai, pihak Puskesmas Denpasar Utara juga sudah melakukan koordinasi dengan dokter spesialis kandungan, untuk proses tindakan selanjutnya kepada ibu hamilo positif Corona ino. "Saat ini ibu hamil 7 bulan tersebut masih diisolasi mandiri di rumahnya. Kami masih koordinasi bagaimana penanganannya, karena ibu hamil ini rentan. Apakah akan terus dilakukan isolasi di rumahnya atau dibawa ke rumah sakit?" papar Dewa Rai.
Berdasarkan catatan terbaru, total kumulatif positif Corona di Denpasar mencapai 38 kasus. Terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Utara (18 kasus), disusul Denpasar Selatan (10 kasus), Denpasar Barat (5 kasus), dan Denpasar Timur (5 kasus). Dari jumlah itu, 12 pasien di antaranya berhasil sembuh.
Sementara itu, 17 orang di Pasar Kidul Bangli (mulai pedagang, tukang suwun, petugas pungut retribusi, hingga tukang ojek) telah menjalani rapid test, Rabu lalu, menyusul adanya seorang tukang suwun yang positif Covid-19. Pasca rapid test yang hasilnya negatif, mereka sebetulnya diwajibkan isolasi mandiri di rumahnya. Namun, 2 dari 17 orang itu diketahui masih tetap beraktivitas di Pasar Kidul Bangli, Kamis kemarin. Keduanya merupakan tukang suwun (buruh jinjing barang di pasar).
"Mereka masih terlihat ke pasar, tadi pagi (kemarin). Karena masih ke pasar, dua tukang suwun itu sudah langsung diingatkan untuk menjalani isolasi mandiri,” ungkap Pengelola Pasar Kidul Bangli, Jro Mangku Duwungan.
Sedangkan Humas GTPP Covid-19 Kabupaten Bangli, I Wayan Dirgayusa, mengaku belum dapat laporan adanya 2 tukang suwun yang masih beraktivitas di Pasar Kidul Bangli pasca rapid test. Bila benar terjadi seperti itu, menurut Dirgayusa, tentu jadi catatan tersendiri.
“Sudah jelas mereka yang rapid test dan selanjutnya wajib melakukan isolasi mandiri. Kok masih ke pasar juga?” ujar Dirgayusa yang juga Kadis Kominfo dan Persandian Kabupaten Bangli saat dikonfirmasi terpisah, Kamis kemarin.
Menurut Dirgayusa, logistik bagi mereka yang diisolasi pasca rapid test sebenarnya sudah disiapkan pemnerintah. Ditrgayusa sendiri mengaku sempat terjun ke Pasar Kidul Bangli, Kamis kemarin, untuk mengecek proses pendistribusian logistik bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri. "Kami ingin tahu mekanisme pendistribusian logistiknya, apa dari pengelola pasar memanggil mereka atau bagaimana? Namun, saat kami sampai di Pasar Kidul Bangli, kantor pasar telah tutup,” papar Dirgayusa.
Sedangkan Pengelola Pasar Kidul Bangli, Jro Mangku Duwungan, mengatakan logistik bagi mereka yang isiolasi mandiri pasca rapid test kini disimpan di Kantor Pasar Kidul Bangli. Logistik tersebut rencananya baru akan didistribusikan kepada yang berhak menerimanya, Jumat (24/4) ini. “Saat ini kami masih mendata alamat mereka," katanya.
Sekadar dicatatm hingga Kamis kemarin, total kumulatif positif Covid-19 di Kabupaten Bangli berjumlah 25 kasus. Terbanyak terjadi di wilayah Kecajatan Susut yakni 9 kasus (8 orang masih dirawat, 1 sembuh). Disusul kemudian di Kecamatan Bangli 7 kasus (6 masih ditawat, 1 sembuh), di Kecamatan Tembuki 5 kasus (4 masih dirawat, 1 sembuh), dan Kecamatan Kintamani 4 kasus (semuanya masih dalam perawatan). *mis,esa
Komentar