nusabali

PDP 3 'Unik' Dinyatakan Sembuh

  • www.nusabali.com-pdp-3-unik-dinyatakan-sembuh

Setelah hasil 12 kali tes berubah-ubah, akhirnya keputusan final Balibangkes menyatakan satu PMI sudah sembuh.

SINGARAJA, NusaBali

Akhirnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang merupakan Pasien Dengan Pengawasan (PDP) terkonfirmasi positif pertama kali di Buleleng dinyatakan sembuh. PDP yang diberi kode PDP 3 itu dipulangkan pada Kamis (23/4) kemarin setelah menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas selama 37 hari, terhitung sejak 16 Maret 2020. PDP 3 dinyatakan sembuh total setelah mengantongi hasil tes negatif tiga kali terakhir dikuatkan dengan hasil swab dari Balitbangkes.

Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Buleleng, Gede Suyasa menjelaskan PDP 3 telah menjalani tes swab sebanyak 12 kali. Dua kali hasil swab negatif didapat dari uji lab RSUP Sanglah dan satu tes negatif  terakhir dari Balitbangkes Pusat.

GTPP Covid-19 Buleleng mengirimkan sampel swab PDP 3 ke Balitbangkes Pusat, karena kasus positif covid-19 PDP 3 dinilai unik menyusul hasil swab berubah-ubah.

“PDP 3 sudah dinyatakan sembuh dan dipulangkan karena sudah mengantongi tiga kali hasil tes negatif, dua kali dari RSUP Sanglah dan 1 hasil negatif dari Balitbangkes Jakarta. Tetapi kami baru menerima hasil labnya saja, belum ada penjelasan terkait kasus unik yang diderita PDP 3 ini,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng itu.

Kasus unik penanganan Covid-19 hingga masa isolasi lebih dari sebulan disebut birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula itu dinnyatakan langka. Di Bali hanya terjadi pada dua pasien, selain PDP 3 di Buleleng juga ada seorang di RSUP Sanglah. Sehingga sebelumnya sempat dikoordinasikan dengan World Health Organization (WHO) perwakilan Indonesia.

“Mudah-mudahan ada penjelasan yang bisa dipahami. Karena ini kasus unik bagimana modelnya. Diskes Buleleng juga sudah kami intruksikan bersurat resmi ke pusat, sehingga bisa tahu kasus unik ini klasifikasi apa, sehingga bisa bertahan sangat lama di tubuh pasien,” imbuh dia.

Mantan Kadisdikpora Buleleng ini juga mengatakan perkembangan penanganan Covid-19 di Buleleng dari segi jumlah kasus positif memang mengalami peningkatan. Data teranyar GTPP Covid-19 Buleleng menangani PDP terakumulasi sebanyak 18 orang yang terinci 11 orang PDP terkonfirmasi positif, 6 orang negatif dan seorang PDP lainnya sedang menunggu hasil swab. “Dari yang terkonfirmasi positif 11 orang, enam orang sembuh, dan lima orang saat ini masih menjalani perawatan di RS Pratama Giri Emas,” kata Gede Suyasa.

Selain 11 PDP terkonfirmasi positif yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng, juga ada 8 PDP terkonfirmasi positif dan 1 PDP asal Buleleng yang dirawat di Denpasar ditangani GGPTT Covid-19 Provinsi Bali. Perkembangan kasus penyebaran Covid-19 di Buleleng disebut Suyasa sangat fluktuatif. Meski dari jumlah kasus positif terus bertambah, namun persentase kesembuhannya sangat tinggi. Terbukti dari data 11 pasien yang terkonfirmasi positif 6 PDP di antaranya sudah dinyatakan sembuh. Bahkan PDP terkonfirmasi positif belakangan, dinyatakan Suyasa proses penyembuhannya lebih cepat daripada kasus yang muncul lebih awal. Seperti PDP 6,7 dan 8 yang sudah sembuh sebelumnya menjalani masa penyembuhan dan pemulihan selama 7-8 hari. sedangkan PDP 14 hanya diisolasi dan dinyatakan sembuh dalam kurun waktu 4 hari.

Sementara itu GTPP Covid-19 juga sedang melakukan pengawasan terhadap satu orang PDP. PDP 18 yang disebut sudah berusia lanjut yakni 70 tahun, sedang menunggu hasil swab karena menunjukkan gejala menyerupai Covid-19 dan setelah di-rapid test hasilnya positif. “Satu tambahan PDP lansia orang lokal memang sudah usia. Ini masih menunggu hasil swab, kalau positif kami lanjutkan ke isolasi, kalau negatif, berarti sakitnya non Covid-19. Sejauh ini belum diketahui sempat berkontak dengan siapa, tetapi kalau hasl swab positif nanti akan dilakukan tracing,” kata mantan Kadisbudpar Buleleng ini.

Selain PDP, GTPP Covid-19 Buleleng juga masih melakukan pemantauan kepada 3 Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan 155 OTG yang masih melakukan karantina mandiri. Sedangkan jumlah pelaku perjalanan dari negara terjangkit atau transmisi lokal di Indonesia berjumlah 1.060 orang.*k23

Komentar