DPRD Bali Dukung Stimulus untuk Media
Stimulus untuk media massa sangat penting karena media juga garda depan dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19.
DENPASAR, NusaBali
Bantuan stimulus yang disiapkan Gubernur Bali, Wayan Koster, untuk media massa mendapat dukungan dari pimpinan DPRD Bali. Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, sebagai salah satu legislator yang melontarkan ide bantuan kepada media massa yang juga terdampak Covid-19 akan panggil Tim APBD Pemprov Bali, dalam skema pemberian stimulus untuk media, Senin (27/4) nanti.
Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran (ex officio) di Denpasar, Jumat (24/4) mengatakan stimulus untuk media massa sangat penting karena media juga garda depan dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. "Jadi stimulus untuk bantuan usaha buat media massa ini kami dukung penuh. Senin pekan depan kami akan panggil Tim APBD Pemprov Bali untuk meminta penjelasan skema riil untuk bantuan kepada media massa," ujar politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Menurut Sugawa Korry dalam usaha menanggulangi Covid-19 yang memang salah satu punya peran adalah media massa atau pers. Mereka mengedukasi masyarakat. Memberikan informasi yang kontekstual yang cepat dan akurat. "Untuk media di Bali kami mendorong bantuan riil. Anggarannya disiapkan secara memadai. Media selama ini memberikan dedikasi penuh dalam mencegah Covid-19 di Bali," ujar Ketua DPD I Golkar Bali.
Menurut Sugawa Korry pihaknya jauh hari sebelumnya sudah pernah menyampaikan ide memberikan stimulus itu kepada pemerintah pusat dan kemudian direspon Dewan Pers. "Sekarang pemerintah sudah menyiapkan stimulus untuk usaha maka kita di DPRD Bali akan mengawal. Saya juga telah meminta kepada jajaran Fraksi Golkar DPRD Bali dan Fraksi Kabupaten dan Kota juga supaya mengawal stimulus untuk media ini," tegas mantan Ketua KNPI Bali ini.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, secara terpisah menyebutkan kebijakan stimulus untuk menanggulangi usaha yang terkena dampak Covid-19 salah satunya usaha media akan membantu media yang selama ini bersinergi dengan stakeholder, pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. "Termasuk kita di DPRD Bali juga sangat merasa sinergi dengan media massa ini begitu penting. Terutama dalam memberikan informasi dan edukasi soal Covid-19. Sehingga kami mendorong juga stimulus untuk media supaya disiapkan paketnya oleh eksekutif dan sekarang sudah siap," ujar Ketua Deperda DPD PDIP Bali ini.
Adi Wiryatama mengatakan bantuan-bantuan dalam bentuk paket kepada mereka yang terdampak Covid-19 dan melemahnya perekonomian ini diharapkan segera terealisasi dalam membantu para pelaku usaha. Mulai dari usaha kecil menengah, para pekerja harian hingga usaha media.
"Kami di DPRD Bali terus bersinergi dengan rakyat, eksekutif untuk fokus secara penuh dalam menanggulangi Covid-19 ini. Hanya gerakan bersama seluruh komponen masyarakat kita bisa melewati kondisi ini," tegas Bupati Tabanan periode 2000-2005 dan 2005-2010 ini.
DPRD Bali sendiri menurut Adi Wiryatama telah melakukan realokasi sejumlah pos anggaran di Sekretariat DPRD Bali sehingga terkumpul anggaran sebesar Rp 18 miliar. Realokasi Anggaran ini juga dilakukan di seluruh OPD Pemprov Bali, sehingga ketemu angka Rp 756 miliar. "Kita di DPRD Bali dari penyisiran ketemu Rp 18 miliar. Kegiatan yang tidak urgen kami tunda untuk membantu Covid-19 oleh pemerintah," tegas Adi Wiryatama. *nat
Sugawa Korry yang juga Wakil Ketua Badan Anggaran (ex officio) di Denpasar, Jumat (24/4) mengatakan stimulus untuk media massa sangat penting karena media juga garda depan dalam membantu pemerintah dalam penanggulangan Covid-19. "Jadi stimulus untuk bantuan usaha buat media massa ini kami dukung penuh. Senin pekan depan kami akan panggil Tim APBD Pemprov Bali untuk meminta penjelasan skema riil untuk bantuan kepada media massa," ujar politisi Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng ini.
Menurut Sugawa Korry dalam usaha menanggulangi Covid-19 yang memang salah satu punya peran adalah media massa atau pers. Mereka mengedukasi masyarakat. Memberikan informasi yang kontekstual yang cepat dan akurat. "Untuk media di Bali kami mendorong bantuan riil. Anggarannya disiapkan secara memadai. Media selama ini memberikan dedikasi penuh dalam mencegah Covid-19 di Bali," ujar Ketua DPD I Golkar Bali.
Menurut Sugawa Korry pihaknya jauh hari sebelumnya sudah pernah menyampaikan ide memberikan stimulus itu kepada pemerintah pusat dan kemudian direspon Dewan Pers. "Sekarang pemerintah sudah menyiapkan stimulus untuk usaha maka kita di DPRD Bali akan mengawal. Saya juga telah meminta kepada jajaran Fraksi Golkar DPRD Bali dan Fraksi Kabupaten dan Kota juga supaya mengawal stimulus untuk media ini," tegas mantan Ketua KNPI Bali ini.
Sementara Ketua DPRD Bali, Nyoman Adi Wiryatama, secara terpisah menyebutkan kebijakan stimulus untuk menanggulangi usaha yang terkena dampak Covid-19 salah satunya usaha media akan membantu media yang selama ini bersinergi dengan stakeholder, pemerintah dalam menanggulangi Covid-19. "Termasuk kita di DPRD Bali juga sangat merasa sinergi dengan media massa ini begitu penting. Terutama dalam memberikan informasi dan edukasi soal Covid-19. Sehingga kami mendorong juga stimulus untuk media supaya disiapkan paketnya oleh eksekutif dan sekarang sudah siap," ujar Ketua Deperda DPD PDIP Bali ini.
Adi Wiryatama mengatakan bantuan-bantuan dalam bentuk paket kepada mereka yang terdampak Covid-19 dan melemahnya perekonomian ini diharapkan segera terealisasi dalam membantu para pelaku usaha. Mulai dari usaha kecil menengah, para pekerja harian hingga usaha media.
"Kami di DPRD Bali terus bersinergi dengan rakyat, eksekutif untuk fokus secara penuh dalam menanggulangi Covid-19 ini. Hanya gerakan bersama seluruh komponen masyarakat kita bisa melewati kondisi ini," tegas Bupati Tabanan periode 2000-2005 dan 2005-2010 ini.
DPRD Bali sendiri menurut Adi Wiryatama telah melakukan realokasi sejumlah pos anggaran di Sekretariat DPRD Bali sehingga terkumpul anggaran sebesar Rp 18 miliar. Realokasi Anggaran ini juga dilakukan di seluruh OPD Pemprov Bali, sehingga ketemu angka Rp 756 miliar. "Kita di DPRD Bali dari penyisiran ketemu Rp 18 miliar. Kegiatan yang tidak urgen kami tunda untuk membantu Covid-19 oleh pemerintah," tegas Adi Wiryatama. *nat
Komentar