Pastika Sindir Calon Pemimpin yang Banyak Janji
Pilgub Bali 2018 mendatang sudah banyak memunculkan kandidat calon.
DENPASAR, NusaBali
Para kandidat yang dijagokan akan berlaga pun sudah banyak yang turun tebar pesona ke masyarakat. Hal ini juga membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat supaya waspada dengan calon pemimpin yang akan tampil dan banyak bikin janji.
Gubernur Pastika terang-terangan minta masyarakat supaya tidak kecele menentukan figur calonnya. “Masyarakat dan awak media massa sangat menentukan calon pemimpin yang akan tampil di 2018 mendatang. Bagaimana pemimpin itu, tergantung kalian juga,” ujar Pastika di sela-sela jumpa pers soal Dana Alokasi Umum (DAU) di Gedung V Press Room Pemprov Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (30/8) siang.
Pastika mengingatkan masyarakat dan media harus sudah punya kriteria calon pemimpin sejak sekarang. Menurut Pastika, sekarang banyak pemimpin yang mulai tebar pesona seraya menjanjikan hal-hal yang menarik hati masyarakat. Pola ini masih pola lama untuk menarik hati pemilih.
“Ada yang janjikan uang Rp 1,4 miliar per desa, bahkan ada yang janjikan bangun shortcut 4 titik,” beber Pastika. Masyarakat dan media, lanjut Pastika, harus menanyakan janji-janji calon itu sebelum pemilihan, supaya jelas.
“Nanti kalian (wartawan) tanya kepada calon pemimpin kayak suka janji. Misalnya, janji membangun shortcut, duitnya dari mana? Pembebasan lahannya bagaimana? Tanahnya siapa? Harus jelas, jangan percaya janji-janji,” ujar Gubernur penyandang Asian Star 2003 versi Majalah Time ini.
Menurut Pastika, begitu pentingnya memberikan kriteria ketika menentukan sebuah pilihan, apalagi memilih pemimpin. “Sekarang banyak yang janji-janji. Kita harus bisa kasi kriteria. Ya, kriterianya dulu kita buat. Cara mengujinya sudah ada, wawancara dan tanya itu janji-janjinya. Supaya jangan kecele, tidak boleh emosional kalau pilih figur,” tegas Pastika yang sudah menjabat Gubernur Bali sejak Agustus 2008.
Pastika mengingatkan, calon pemimpin yang akan dipilih nanti bakal membawa arah kebijakan 5 tahun ke depan. “Dia akan memberikan kita arah ketika memimpin. Pilih secara rasional, jangan emosional. Soal figur pemimpin ke depan yang diinginkan, tergantung rakyat Bali. Karena itu, sekarang sudah mulai memilahnya,” kata Pastika.
Soal program Bali Mandara bisa terancam karena ganti pemimpin (Gubernur) di tahun 2018, Pastika tidak ambil pusing. Menurut Pastika, program Bali Mandara adalah program yang direncanakan dua periode masa jabatan.
“Dilanjutkan syukur, tidak dilanjutkan juganggak masalah. Tugas saya dua periode. Kalau dipakai, ya silakan, kalau tidak ya nggak masalah,” ujar mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BBNN berpangkat Komisaris Jenderal Polisi (Purn) asal Desa Sanggalangut, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini. * nat
Para kandidat yang dijagokan akan berlaga pun sudah banyak yang turun tebar pesona ke masyarakat. Hal ini juga membuat Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan masyarakat supaya waspada dengan calon pemimpin yang akan tampil dan banyak bikin janji.
Gubernur Pastika terang-terangan minta masyarakat supaya tidak kecele menentukan figur calonnya. “Masyarakat dan awak media massa sangat menentukan calon pemimpin yang akan tampil di 2018 mendatang. Bagaimana pemimpin itu, tergantung kalian juga,” ujar Pastika di sela-sela jumpa pers soal Dana Alokasi Umum (DAU) di Gedung V Press Room Pemprov Bali, Niti Mandala Denpasar, Selasa (30/8) siang.
Pastika mengingatkan masyarakat dan media harus sudah punya kriteria calon pemimpin sejak sekarang. Menurut Pastika, sekarang banyak pemimpin yang mulai tebar pesona seraya menjanjikan hal-hal yang menarik hati masyarakat. Pola ini masih pola lama untuk menarik hati pemilih.
“Ada yang janjikan uang Rp 1,4 miliar per desa, bahkan ada yang janjikan bangun shortcut 4 titik,” beber Pastika. Masyarakat dan media, lanjut Pastika, harus menanyakan janji-janji calon itu sebelum pemilihan, supaya jelas.
“Nanti kalian (wartawan) tanya kepada calon pemimpin kayak suka janji. Misalnya, janji membangun shortcut, duitnya dari mana? Pembebasan lahannya bagaimana? Tanahnya siapa? Harus jelas, jangan percaya janji-janji,” ujar Gubernur penyandang Asian Star 2003 versi Majalah Time ini.
Menurut Pastika, begitu pentingnya memberikan kriteria ketika menentukan sebuah pilihan, apalagi memilih pemimpin. “Sekarang banyak yang janji-janji. Kita harus bisa kasi kriteria. Ya, kriterianya dulu kita buat. Cara mengujinya sudah ada, wawancara dan tanya itu janji-janjinya. Supaya jangan kecele, tidak boleh emosional kalau pilih figur,” tegas Pastika yang sudah menjabat Gubernur Bali sejak Agustus 2008.
Pastika mengingatkan, calon pemimpin yang akan dipilih nanti bakal membawa arah kebijakan 5 tahun ke depan. “Dia akan memberikan kita arah ketika memimpin. Pilih secara rasional, jangan emosional. Soal figur pemimpin ke depan yang diinginkan, tergantung rakyat Bali. Karena itu, sekarang sudah mulai memilahnya,” kata Pastika.
Soal program Bali Mandara bisa terancam karena ganti pemimpin (Gubernur) di tahun 2018, Pastika tidak ambil pusing. Menurut Pastika, program Bali Mandara adalah program yang direncanakan dua periode masa jabatan.
“Dilanjutkan syukur, tidak dilanjutkan juganggak masalah. Tugas saya dua periode. Kalau dipakai, ya silakan, kalau tidak ya nggak masalah,” ujar mantan Kapolda Bali dan Kalakhar BBNN berpangkat Komisaris Jenderal Polisi (Purn) asal Desa Sanggalangut, Kecamatan Gerokgak, Buleleng ini. * nat
1
Komentar