1.202 PMI Negatif Covid di Buleleng Siap Kembali Berinteraksi ke Masyarakat
Hingga Kemarin Masih Ada 526 PMI Jalani Karantina
SINGARAJA, NusaBali
Protap penanganan ketat yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng, berbuah manis.
Dari 1.228 pekerja migran Indonesia (PMI) di Buleleng yang telah menjalani karantina mandiri maupun karantina terfokus di desa atau fasilitas pariwisata, sebanyak 1.202 orang di antaranya dinyatakan negatif. Para PMI negatif Covid berjumlah 1.202 ini pun siap kembali berinteraksi ke masyarakat. Namun, mereka masih tetap harus menjaga jarak, disiplin menggunakan masker, serta menerpakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sekretaris GTPP Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan ribuan PMI sudah menjalani rapid test yang dilakukan secara masif selama tiga hari belakangan. Rapit test dilakukan tim medis di 20 Puskesmas se-Buleleng dan Dinas Kesehatan Buleleng, 24-26 April 2020, terhadap PMI yang sudah habis masa karantina 14 hari.
Para PMI yang sudah selama 14 hari menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing maupun karantina terfokus di desa, diarahkan datang ke Puskesmas yang mewilayahi desanya untuk menjalani rapid test akhir. Sedangkan PMI yang sudah 14 hari dikarantina di hotel-hotel tanggungan Pemkab Buleleng, didatangi petugas medis untuk rapid test di tempat karantinanya masing-masing.
Mereka yang hasil rapid testnya negatif, sudah langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Sedangkan PMI yang hasil rapid testnya positif, dirujuk ke RS Pratama Giri Emas di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Buleleng untuk selanjutnya dites swab.
Menurut Gede Suyasa, dari 1.228 PMI di Buleleng yang telah usai 14 hari menjalani karantina dan dilakukan rapid test, sebanyak 1.202 orang di antaranya dinyatakan negatif. Mereka telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing. Sedangkan 26 orang lagi masih lanjut menjalani isolasi di RS Pratama Giri Emas, karena hasil rapid testnya positif.
“Nah, yang 26 orang ini masih menjalani karantina di RS Pratama Giri Emas, sembari menunggu hasil tes swab. Sesuai dengan Protap, seseorang yang rapid testnya sempat positif, harus mendapatkan 2 kali hasil swab negative sebelum dinyatakan benar-benar terbebas dari Covid-19 dan diizinkan pulang ke rumah masing-masing,” jelas Gede Suyasa yang juga Sekda Kabupaten Buleleng.
Suyasa menyebutkan, mereka yang masih diisolasi di RS Pratama Giri Emas ini kini menunggu hasil swab kedua. Kalau hasil tes swab pertama yang pertama, mereka negatif. “Kalau pernah rapid testnya positif, harus dua kali swab negatif, baru boleh dipulangkan. Jika hasil swab positif, ya lanjut isolasi,” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Menurut Suyasa, hingga Senin kemarin masih ada 526 PMI di Buleleng yang menjalani karantina, di luar 26 orang yang isolasi di RS Pratama Giri Emas tersebut. Ratusan PMI ini menjalani karantina tersebar di 9 kecamatan se-Buleleng.
“Datanya ini (jumlah PMI yang dikarantina) masih sangat dinamis. Sebab, setiap hari ada PMI yang datang (dari luar negeri, Red). Hari ini (kemarin) ada 4 PMI yang dijemput ke Denpasar. Rapid test pun akan terus dilakukan, disesuaikan dengan masa karantina PMI yang sangat beragam,” papar Suyasa.
Sementara itu, jumlah pasien Corona yang ditangani GTPP Covid-19 Buleleng masih stagnan, tidak ada penambahan maupun pengurangan dibanding sehari sebelumnya. Total kumulatif Pasien dalam Pengawasan (PDP) di Buleleng hingga saat ini berjumlah 18 orang. Rinciannya, 12 terkonfirmasi positif dan 6 orang dinyatakan negatif.
Dari 12 orang yang terkonfirmasi positif Cocvid-19 tersebut, 8 orang di antaranya sudah sembuh. Sedangkan sisanya, 4 orang lagi masih menjalani isolasi dan perawatan di RS Pratama Giri Emas.
Mereka yang dinyatakan sembuh itu, masing-masing 3 orang dari wilayah Kecamatan Tejakula, 3 orang dari Kecamatan Buleleng, 1 orang dari Kecamatan Seririt, dan 1 orang dari Kecamatan Sawan. Sedangkan yang masih dirawat di RS Pratama Giri Emas, 2 orang asal Kecamatan Tejakula, 1 orang dari Kecamatan Buleleng, dan 1 orang dari Kecamatan Sawan.
Suyasa menyebutkan, khusus PDP berkode 18, yang merupakan seorang lansia, sempat membuat 16 petugas medis RSUD Buleleng menjalani rapid test dan swab. Mereka memang sempat berkontak dengan PDP 18 yang sebelumnya dirawat di Ruang ICCU RSUD Buleleng atas keluhan penyakit jantung.
“Kepada 16 petugas medis itu sudah dilakukan rapid test, hasilnya negatif. Hasil tes swabnya juga negatif. Mereka hanya sempat diistirahatkan kerja. Dalam dua hari ke depan, mereka sudah mulai bekerja lagi, karena Protap kalau rapid test negatif, cukup sekali swab dan tak perlu karantina 14 hari,” katanya.
Selain 4 PDP terkonfirmasi positif Corona yang diisolasi di RS Pratama Giri Emas, menurut Suyasa, juga ada 4 Orang dalam Pemantauan (ODP) dan 217 Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menjalani karantina mandiri. Sedangkan OTG pelaku perjalanan dari negaran terjangkit maupun daerah transmisi lokal di Indonesia yang masih dalam pemantauan 14 hari, tersisa 830 orang. *k23
1
Komentar