Voli Pantai Pertahankan 'Atlet Kelahiran 1995'
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Cabang olahraga (Cabor) Voli Pantai all out mempertahankan batasan usia, yakni atlet kelahiran 1995 yang turun pada PON XX/2021.
Meski jadwal PON diundur setahun, dari Oktober 2020 ke Oktober 2021, umur atlet tidak ada masalah. Sebab, PBVSI memakai patokan tahun kelahiran.
"Jika atlet bertanding pada PON 2020, sebenarnya waktu itu usia atlet 25 tahun. Karena tahun 2020 dikurangi tahun kelahiran 1995. Tapi PON diundur, atlet voli pantai akan berusia maksimal 26 pada PON 2021. Bagi kami jelas tidak ada masalah," ucap Sekretaris Pengprov PBVSI Bali, Ketut Supardanayasa, Senin (27/4).
Menurut pria asal Karangasem itu, Bali hanya meloloskan tim voli pantai, dengan atletnya I Made Vandim Sanjaya Putra dan Ketut Ardana. Mereka didampingi pelatih Wayan Indrawan.
Dengan adanya keputusan pengunduran jadwal PON, PBVSI Bali tetap pada keyakinannya memakai atlet kelahiran 1995. Meskipun nantinya usia maksimal atlet 26 tahun. Karena pengunduran jadwal PON, atlet jangan sampai dikorbankan.
"Kami tidak ingin ada pencoretan atlet. Karena mereka yang berhak tampil pada PON 2021, setelah susah payah berjuang pada Pra PON. Kami akan amankan penuh," tegas Supardanayasa.
Jadi acuannya, kata Supardanayasa, tetap memakai aturan PON 2020. Semua regulasi yang ada itu dipakai. Hanya soal pelaksanaan PON yang diundur tahun 2021.
"Kami harap ada kebijakan yang terbaik dari KONI Pusat. Yang jelas atlet kami agar bisa tampil di PON 2021," papar Supardanayasa.
Pria yang juga Binpres KONI Karangasem ini mengakui sekarang ini atletnya hanya bisa latihan mandiri di rumah. Tanpa latihan langsung di venue voli pantai.
"Bagi kami PON diundur itu sudah tepat. Mari sama-sama kawal atlet agar semunya tampil di PON Papua. Khusus yang mengantongi tiket PON," jelas Supardanayasa. *dek
1
Komentar