Sekolah Belum Bagikan Paket Internet
BANGLI, NusaBali
Dana bantuan operasional sekolah (BOS) bisa dimanfaatkan beli paket internet untuk siswa dan tenaga pendidik.
Pengadaan paket internet ini untuk menunjang kegiatan belajar online. Hanya saja sampai saat ini paket internet untuk siswa belum dibagikan. Alasannya, tidak semua siswa punya handphone. Sekolah-sekolah di Bangli juga masih memroses pemberian paket internet bagi siswa maupun guru.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Bangli, I Nengah Sukarta, pemanfaatan dana BOS untuk pembelian paket internet mengacu Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 19 tahun 2020 tentang perubahan atas Permendikbud Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler. “Tujuan pemberian paket internet untuk meringankan para orang tua di tengah pandemi Covid-19,” ungkapnya, Senin (27/4). Pihak sekolah sudah melakukan pembahasan dan pendataan.
Nengah Sukarta tidak memungkiri masih ada siswa yang belum memiliki handphone sehingga menjadi kendala ketika pembagian paket internet. Ada pula siswa yang memanfaatkan handphone orangtua atau kerabatnya. Mantan Kepala Dinas Sosial Bangli ini menyampaikaan, masing-masing siswa rencananya mendapatkan paket internet sebesar 5 GB. Sedangkan untuk tenaga pendidik sebesar 12 GB. “Sekolah masih mencari jalan keluar untuk siswa yang belum memiliki handphone,” jelasnya didampingi Sekretaris Disdikpora Bangli, I Nengah Wikrama.
Menurut Nengah Sukarta, pembagian paket internet diserahkan ke masing-masing sekolah disesuaikan dengan kondisi keuangan sekolah. Dikatakan, besaran dana BOS untuk siswa SD Rp 900 ribu per siswa, sedangkan SMP sebesar Rp 1,1 juta per siswa. Terpisah, Kasek SMPN 4 Kintamani, Moh Ali, mengakui sampai saat ini masih melakukan pendataan siswa yang akan diberikan paket internet. Moh Ali menambahkan, siswa yang tidak memiliki handphone, kegiatan belajaranya secara manual. Soal ulangan dibawakan oleh guru.
“Lokasinya di balik bukit, kebetulan ada guru dari sana sehingga bisa langsung membawakan soal untuk para siswa ini. Nantinya jawaban siswa akan diambil kembali oleh guru tersebut,” ungkap Nengah Sukarta. Dikatakan, sebanyak 247 dari 253 siswa kelas IX yang bisa mengikuti ulangan online. Ulangan online dilaksanakan seminggu yang lalu. “Siswa yang ulangan manual baru hari ini kami bawakan soalnya,” terangnya. Selain terkendala fasilitas pembelajaran sistem daring, mereka juga terkendala signal. *esa.
1
Komentar