Walau Sudah Dilarang, Petugas Masih Dapati Warga di Pantai
MANGUPURA, NusaBali
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung bersama aparat pemerintah Kecamatan Kuta Utara terus melakukan pengawasan tempat-tempat keramaian, salah satunya di kawasan pesisir pantai.
Pasalnya, di tengah pandemi Covid-19, masih ada saja warga yang nekat pergi ke pantai. Padahal, akses ke pantai sudah ditutup untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.
Dari hasil inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan, ditemukan tidak hanya warga negara asing (WNA) yang masih nekat datang ke pantai. Tapi juga ada sejumlah warga lokal. “Mereka pergi ke pantai pagi-pagi sekali. Bahkan ada yang pukul 03.00 dini hari, sehingga luput dari pengawasan di pintu masuk,” ujar Camat Kuta Utara Putu Eka Parmana, Rabu (29/4).
Menurut Eka Parmana, kebanyakan dari mereka sudah mengetahui ada penutupan pantai di tengah pandemi Covid-19, namun entah kenapa ada yang tetap nekat pergi ke pantai. Sayangnya, kendati mendapati sejumlah masyarakat masih nekat pergi ke pantai, pihaknya tak bisa menjatuhkan sanksi. “Kami hanya mengingatkan dan mengimbau saja,” tandas Eka Parmana.
Selain pengawasan di kawasan pesisir pantai, aparat Kecamatan Kuta Utara bersama Satpol PP juga menggencarkan sidak pemakaian masker dan jam operasional toko modern dan pasar tradisional. “Kami bersyukur masyarakat sudah mulai tertib. Khusus untuk jam operasional toko modern, memang ada yang beroperasi lewat 10 atau 15 menit, namun sudah kami berikan imbauan,” imbuh Eka Parmana.
Disinggung terkait penduduk pendatang, Eka Parmana menegaskan wajib melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Bahkan, sekalipun yang bersangkutan datang dari kabupaten/kota di Bali. “Jadi jika masuk ke Kuta Utara, kami arahkan untuk isolasi mandiri,” tegas Eka Parmana.
“Kalau tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri, ya kami sarankan untuk kembali ke kampung halamannya. Seperti beberapa waktu lalu, ada empat buruh yang baru saja datang, mereka tinggal di rumah bedeng kawasan Desa Tibubeneng. Namun, karena tak mungkin dilakukan isolasi mandiri, lalu kepala tukangnya memberi mereka uang untuk kembali pulang,” ungkap Eka Parmana.
Kepala Satpol PP Badung IGAK Suryanegara membenarkan ada empat orang buruh bangunan dari luar Bali yang datang ke Kuta Utara. Namun, akhirnya disarankan untuk kembali ke kampung halamannya. “Iya, ada (empat orang buruh, Red) ditemukan oleh tim di Desa Tibubeneng, Kuta Utara,” tutur Suryanegara.
Terkait larangan mudik pihaknya sudah bersinergi dengan Polres Badung dan Polresta Denpasar. “Seperti di Mengwi, yang merupakan perbatasan dengan Tabanan. Sudah dilakukan pemantauan dan pengecekan, terkait mudik dan kedatangan,” tandas Suryanegara. *asa
Komentar