Gubernur Koster Minta Pangdam-Kapolda Awasi Ketat Isolasi di Desa Abuan
Tindak Tegas Warga yang Tak Disiplin
DENPASAR, NusaBali
Gubernur Wayan Koster selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Bali, meminta Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto dan Kapolda Bali Irjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose beserta jajarannya untuk mengawasi secara ketat isolasi warga di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Bangli.
Gubernur Koster juga meminta tindak tegas warga yang tidak disiplin melaksanakan imbauan pemerintah dalam cegah penularan Covid-19 di kabupaten/kota se-Bali. Penegasan ini disampaikan Gubernur Koster saat menggelar rapat teleconference dengan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), Pangdam Benny Susianto, dan Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha dari Gedung Gajah Komplek Jaya Sabha Denpasar, Jumat (1/5) pagi.
Ada dua hal pokok yang dibahas dalam rapat teleconference kemarin. Pertama, pembahasan hasil rapid test 1.210 warga di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kamis (30/4) yang 443 orang di antaranya menunjukkan hasil reaktif atau positif. Kedua, penyelesaian tindak lanjut kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru pulang dari luar negeri.
Terkait hasil rapid test di Banjar Serokadan, Desa Abuan, Gubernur Koster meminta agar dilaksanakan isolasi ketat. Alasannya, faktor disiplin sangat penting dalam mencegah penyebaran Covid-19.
“Dalam konteks isolasi, saya mohon Pangdam IX/Udayana dan jajarannya, Kapolda Bali dan jajarannya dapat menugaskan tim di lapangan selama 24 jam dengan bergiliran untuk secara ketat mengawasi pergerakan masyarakat di sana (Desa Abuan), agar bisa dikontrol, supaya betul-betul disiplin,” pinta Koster, yang kemarin didampingi Wagub Cok Ace (selaku Wakil Ketua GTPP Covid-19 Provinsi Bali) dan Sekda Dewa Made Indra (selaku Ketua Harian GTPP Covid-19 Provinsi Bali).
Koster menegaskan, terkait masalah Covid-19 di Bangli, pihaknya tidak ingin menyalahkan siapa pun. Namun, pihaknya ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama menyelesaikan masakah ini. "Kita tidak mau menyalahkan siapa pun, tapi harus diselesaikan dengan peran bersama-sama," tegas Gubernur asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini.
Koster juga mengingatkan agar kebutuhan logistik di wilayah isolasi harus dipenuhi. “Koordinasi dengan Bulog agar disiapkan beras untuk bisa segera didistribusikan ke warga. Ini kewajiban kita untuk menyiapkan kebutuhan pangan dan kebutuhan lainnya, selama mereka diisolasi,” ujar Koster yang notabene mantan anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP DPRD Bali tiga kali periode.
Koster juga mengajak semua pihak untuk bersinergi dalam menyelesaikan persoalan Covid-19 ini, supaya bisa tertangani dengan cepat. Selain kasus di Bangli, perkembangan pandemi Covid-19 di Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Buleleng juga menjadi perhatian Gubernur Koster.
Saat membahas masalah Covid-19 yang meningkat di Bangli dan Karangasem inilah Koster meminta ketegasan Satgas Covid-19 terhadap masyarakat yang tidak disiplin mengikuti arahan pemerintah, seperti pakai masker dan dilarang berkerumun. "Jika ada masyarakat yang tidak disiplin, ambil tindakan tegas agar jangan sampai mereka menyebarkan virus Corona ke yang lainnya,” pintanya.
Terkait kedatangan PMI yang baru pulang dari luar negeri, meski pengelolaannya ada di Gugus Tugas Nasional, namun Koster meminta agar penerimaannya di Provinsi Bali tetap dilakukan dengan baik. “Prinsipnya, kita harus siapkan dengan baik,” ujar Koster.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto yang notabene Wakil Ketua GTPP Covid-19 Provinsi Bali, mengatakan kebijakan karantina wilayah di Desa Abuan, Kecamatan Susut sudah tepat. Menurut Pangdam, pihaknya sudah menggelar dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pangan di wilayah yang kini diisolasi.
“Sistem distribusi sudah dilakukan dengan baik oleh Dandim 1626/Bangli,” ujar Pangdam yang kemarin menegaskan komitmennya untuk lebih tegas menekankan kebijakan social distancing.
Terkait social distancing, Wakapolda Bali Brigjen Pol Wayan Sunartha mengatakan perlu lebih memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar mereka bisa diam di rumah dan tidak melakukan banyak kegiatan di luar rumah. “Kita memberikan layanan psikologis kepada masyarakat di sana,” ujar mantan Kapolresta Denpasar ini.
Terhadap ide Wakapolda Bali tersebut, Gubernur Koster minta agar Polda Bali menggandeng perguruan tinggi untuk memberikan layanan psikologis kepada masyarakat. "Kita berharap Polda bisa bekerjasama dengan perguruan tinggi di Bali," saran Koster. *nat
Komentar